Kasus Bencana Alam Di Beberapa Daerah Indonesia

410

Let’s zoom in on: The natural disasters in Indonesia.

Yep, we started the year of 2021 to a quite rough start, but we’re a fighter, aren’t we? Di awal tahun ini, ada sejumlah bencana yang udah terjadi di the ring of fire aka Indonesia, and we’re gonna zoom in on each region, one by one. Through this quick recap:

First stop, Sumedang, Jawa Barat.

  • Pada Sabtu (9/1) last week, terjadi tanah longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang sekitar jam 16.45 WIB.  Terus, terjadi lagi longsor susulan sekitar jam 19.30 WIB.
  • Akibat longsor tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat ada 1.020 orang yang mengungsi, 29 rumah rusak, dan 32 korban meninggal dunia.
  • Per Minggu (17/1) Tim Search and Rescue (SAR) gabungan bilang kalau masih ada 8 orang lain yang harus dicari.
  • Apa penyebab longsor Sumedang ini? Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG), seenggaknya ada lima penyebab longsor tersebut, di antaranya adalah kemiringan yang terjal, pelapukan bebatuan, kontur geografis yang yang merupakan lahan terbuka tanpa vegetasi, drainase yang kurang baik, hingga curah hujan yang tinggi.

 Next, updates from Kalimantan Selatan.

  • Jadi Kalimantan Selatan ini udah dilanda banjir sejak Selasa (12/11) malam minggu lalu. Hal ini kemudian menyebabkan air menggenang hingga banjir besar melanda berbagai daerah di sana. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel waktu itu, (13/1) wilayah yang paling parah banjirnya itu di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut.  Ketinggian airnya sampai 2 – 3 meter, dan setidaknya 10 kecamatan terdampak banjir tersebut.
  • Pemerintah Provinsi Kalsel telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir per Kamis (14/1).
  • Pada Jumat (15/1) Kalsel masih banjir juga gengs, dengan ketinggian air yang bervariasi.  Selain itu, ada lima wilayah lain yang juga kena dampak air pasang gara-gara curah hujan yang tinggi, yaitu di Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.
  • Pada Sabtu (16/1) Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengerahkan 1.053 prajurit untuk membantu korban banjir di Kalsel. Selain menerjunkan personil, TNI juga memberi bantuan 34 perahu karet, 10.000 paket sembako, dan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk keperluan evakuasi korban.
  • Per Minggu (17/1), BNPB melaporkan kalau ada setidaknya 27.111 rumah yang terendam banjir di Kalsel. Selain itu, tercatat ada 112.709 orang kehilangan tempat tinggal dan mengungsi, dan 5 orang tewas akibat tanah longsor yang terjadi akibat banjir, tepatnya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
  • Selain karena curah hujan yang tinggi, menurut Mongabay, Walhi (wahana lingkungan hidup), dan Jatam (Jaringan Advokasi Tambang), banjir disebabkan karena meluasnya lahan sawit dan masifnya pertambangan. Direktorat Jenderal Perkebunan (2020) mencatat kalau luas lahan perkebunan sawit di Kalsel mencapai 64.632 hektar.  Sedangkan pada acara Pekan Rawa Nasional I pada 2011, terdapat 19 perusahaan yang menggarap perkebunan sawit di lahan rawa Kalsel seluas 201.813 hektar.  Hal ini menyebabkan kondisi permukaan bumi yang kurang bisa meresap air hujan, dan akhirnya banjir.
  • Jembatan utama di Provinsi Kalsel yang menghubungkan antar-kabupaten dan kota putus kembali gara-gara longsor per Minggu (17/1) dini hari. Jadi jembatan yang terletak di Jalan A. Yani km 55.500 Kecamatan Mataraman ini merupakan jembatan penghubung jalan Trans Kalimantan antara Kecamatan Astambul dan Mataraman. Sebelumnya, pada Kamis (14/1) jembatan ini sempat tidak bisa dilewati karena banjir, namun sekarang jembatannya runtuh.
  • Advertisement

 Third stop, Majane-Mamuju, Sulawesi Barat.

  • Yes, you heard it, terjadi gempa berskala 6,2 magnitudo di Majane-Mamuju pada Jumat (15/1).
  • Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengabarkan bahwa per Minggu (17/1), sudah ditemukan 73 korban meninggal dunia (64 korban di Kabupaten Mamuju, dan 9 lainnya di Kabupaten Majene). Selain itu, tercatat juga ada 826 korban luka-luka, dan 15 ribu warga yang terdampak dan harus mengungsi.
  • Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Daryono bilang bahwa sejauh ini telah terjadi 28 gempa susulan. Dan kalau dihitung sejak Kamis (14/1) totalnya ada 34 gempa.  So far, gempa susulannya berskala di bawah magnitude 5.
  • Akibat gempa ini, gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang berjumlah 4 lantai ambruk, dan hanya tersisa 10 persen dari bangunannya saja. Selain itu, Di Kabupaten Mamuju juga terdapat kerusakan berat di Rumah Sakit Mitra Manakarra, RSUD Kabupaten Mamuju, Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju.
  • Di Kabupaten Majene, ada 300 unit rumah yang rusak dan masih dalam proses pendataan per Jumat (15/1).
  • BNPB udah turun ke lokasi dan mengerahkan empat helikopter untuk melakukan penanganan darurat berupa 8 set tenda isolasi dan 10 set tenda pengungsi.  Selain itu, ada 2.004 paket makanan bergizi, makanan siap saji, 1002 paket lauk pauk, 700 selimut, 5 unit light tower, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 buah masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit genset 5 KVA yang disalurkan pada para korban.
  • So far, terdapat 10 titik pengungsian di Kabupaten Majene, dan ada 5 titik pengungsian di Kabupaten Mamuju.

 Not done yet, next stop: Probolinggo, Jawa Timur.

  • Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (16/1) jam 17.24 WIB, dan mengeluarkan awan panas hingga jarak 4 kilometer ke arah Besuk Kobokan. Akibatnya, ada sembilan kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kena hujan abu vulkanik.
  • Hujan abu vulkanik terjadi beberapa jam setelah erupsi, dan pada Minggu (17/1) sudah tidak ada hujannya lagi.
  • Sejauh ini nggak ada korban jiwa dan pengungsi akibat aktivitas Gunung Semeru.

One more: Manado, Sulawesi Utara.

  • Pada Sabtu (16/1) terjadi banjir dan tanah longsor di sembilan kecamatan dan 33 kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara.
  • Sejauh ini, tercatat ada enam orang meninggal dan 500 orang mengungsi akibat banjir dan tanah longsor tadi. Disebutkan juga bahwa angka ini masih belum final, karena Tim SAR masih melakukan proses pencarian.
  • FYI, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada adanya cuaca ekstrem dan banjir di wilayah Indonesia hingga Maret 2021.  Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Jumat (15/1), ada potensi multirisiko bencana, khusus untuk hidrometeorologi puncaknya bakal terjadi pada Januari-Februari 2021 ini.

Stay warm, stay thankful…

Advertisement