For when things are worrying in Central Java…
What happened?
Gunung Merapi erupsi guys. Jadi kemarin, Gunung Merapi baru aja ngeluarin awan panas sebanyak 22 kali dalam kurun waktu enam jam.
Oh no….
Yep, menurut pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembanangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panasnya itu menyebabkan hujan abu di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali Kota. Selain itu, awan panas juga terlihat dari Kaliurang dan Sleman di Yogyakarta
Terus gimana?
Well, akibat dari kejadian awan panas ini, sejumlah lokasi di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta mengalami hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal. Selain itu, berdasarkan video dari warga sekitar, jalanan, pohon, sampai atap rumah kena debu. FYI, BPPTKG juga menyampaikan bahwa saat ini status Gunung Merapi masih di level III (level siaga).
Go on…
Terkait kejadian ini, petugas pengamat Gunung Merapi BPPTKG, Heru Suparwaka menyampaikan supaya pemerintah di Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten untuk melakukan upaya pencegahan dalam menghadapi bahaya erupsi Merapi. Beliau juga meminta supaya penambangan di alur sungai-sungai yang sumbernya dari Merapi, yang ada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk diberhentiin dulu. One more thing, pelaku wisata juga nggak boleh bikin kegiatan di daerah potensi bahaya, yaitu sekitar 5 Km dari puncak Gunung Merapi.
I see, masyarakat gimana?
Menurut Camat Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bilang kalau masyarakat Dusun Kali Tengah Lor, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cankringan, sempat ngumpul untuk ngungsi bareng-bareng, tapi nggak jadi dan pulang ke rumah masing-masing. Menurutnya, awan panas Merapinya ke arah Klaten, Jawa Tengah, jadi daerahnya cukup aman.
Oh gitu, anything else?
Sebenarnya warga Kali Tengah Lor yang ada di KRB III udah diungsikan hampir sampai satu bulan sejak status Merapi jadi Siaga (level 3). Nah, Selasa (26/1) kemarin, mereka disuruh pulang ke rumahnya masing-masing aja. Eh abis itu besoknya Gunung Merapi erupsi lagi.