Dampak Emisi Rumah Kaca: Mencairnya Laut Es Di Greenland

470
What’s getting hotter than your gossip group chat?The Arctic. 

What happened?
Jadi gengs, berdasarkan Laporan the National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) baru-baru ini, diketahui bahwa kondisi Arktik sekarang lebih panas, hijau dan nggak icy lagi kayak 15 tahun yang lalu.  The Arctic Report Card yang dirilis pada Selasa kemarin juga menunjukkan kalau wilayah Arktik memanas lebih cepat dari ekspektasi para ahli.
 
Why did it happen?
Yha karena aktifitas kita juga sih. Jadi kan emang hampir semua aktifitas kita menghasilkan emisi gas rumah kaca, nah, yang pertama merasakan dampak dari emisi rumah kaca adalah wilayah Arktik ini.  Bahkan, menurut James Overland, oceanographer at NOAA, disebutkan bahwa potensi perubahan di Arktik bakal terjadi tiga kali lebih cepat dibanding daerah lain.
Like what? 
Like berkurangnya dan mencairnya es laut di Greenland, lapisan tanah beku (permafrost) yang mencair, dan pergeseran distribusi spesies. Semua perubahan ini adalah akibat dari temperatur permukaan nbumi yang memanas. FYI nih, Sejak Oktober 2019 sampai September 2020, suhu Arktik lebih panas 1.9 derajat Celsius dari tahun 1981 ke 2010. Kenaikan suhu ini juga terjadi di Siberia, di mana musim dinginnya naik 3 – 5 derajat Celsius selama musim dingin dan semi.
Advertisement
Whooaa…so what will happen next? 
Well, suhu yang lebih panas ini kan berdampak terhadap sea ice (laut es) yang menjadi habitatnya para polar bears and walruses.  Selain jadi tempat tinggalnya beruang kutub, sea ice juga dikenal sebagai AC-nya planet bumi, karena sea ice bisa memantulkan cahaya matahari sehingga suhu di kutub utara dan berbagai belahan dunia lain tetap dinginTapi yha tadi, AC-nya udah mulai rusak.
Hah? Rusak gimana? 
Sea ice-nya beku pas winter aja, tapi pas musim panas dia meleleh.  Nah, hal ini bisa terlihat juga dari musim panas tahun ini panas banget sampai melewati batas minimumnya selama 42 tahun terakhir.  Jadi, it’s possible kalau musim panas di Arktik itu nanti bakal tanpa es di beberapa tahun ke depan.
Whooaa…anything else?  
The Arctic is getting greener, too.  Jadi, karena banyak es yang meleleh, tumbuh-tumbuhan pada mulai hidup.  This also means that keseluruhan ekosistem bakal berubah.
Advertisement