Efek Pandemi Merubah Kehidupan Kerja: Perjalanan Bisnis Berkurang

408
What the “New Normal” has taught you about traveling for business?

That you may not need it anymore. 
 
Whaaaat? Why? 
Yha karena kamu pasti setuju bahwa selama pandemi ini, kamu jadi udah nggak pernah traveling for business lagi (and doing more of…traveling to your kitchen?) tapi kayak, somehow kamu bisa nyelesain kerjaan kamu. Nah bisa jadi, pasca Covid-19 pun kamu jadi nggak perlu traveling for business lagi, karena kamu udah terbiasa, “Can everybody see my screen?” aka pake video conference.  
 
Oh no….
Yep, at least trend inilah yang diprediksi sama perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang masih belum akan melakukan perjalanan bisnis, setidaknya sampai pertengahan tahun 2021. Menurut CEO Delta Airlines Ed Bastian, perjalanan bisnis pasca Covid-19 bisa jadi bakal menurun sampe 10 – 20% dibanding sebelum pandemi, dan hal ini bakal jadi ‘the new normal’.  Dia percaya kalau perjalanan bisnis bakal nge-hits lagi, tapi belum tahu kapan.  FYI, Delta’s business travel revenue turun 85% gengs.
Go on…
Kalau kondisi ini terus berlanjut, maka hal ini akan jadi hal yang buruk buat bisnis hotel, penerbangan, convention centers, dan bisnis-bisnis lain yang bergantung ke business travelers.  Menurut World Travel and Tourism Council, di tahun 2019, total perjalanan bisnis mencapai 21% dari total global travel and tourism, yaitu mencapai US$8,9 triliun.
 
Give me some examples then…
OK. Contohnya kayak perusahaan MBC Group di Dubai, Uni Emirat Arab yang punya 18 stasiun TV. Menurut juru bicaranya Mazen Hayek, mereka nggak yakin bahwa business travels bakal masih dibutuhkan ke depannya, secara ternyata perusahaan tetep bisa deal-deal-an secara efektif sama klien meskipun via video conference. Meanwhile, mereka jadi bisa mengurangi budget perjalanan hingga lebih dari 85%. Same thing as Amazon, yang berhasil menghemat US$1 milyar dari anggaran perjalanan bisnis di tahun ini.
Great for them… 
Yep, but not so great for the airlines industry. Karena ini menambah jajaran perusahaan yang memangkas business travel dengan berbagai alasan. Sebelum pandemi, ada perusahaan kayak ExxonMobil yang mengurangi perjalanan bisnisnya dengan alasan ada penurunan permintaan global terhadap minyak. Begitu juga dengan banyak perusahaan mobil listrik yang mengurangi perjalanan bisnis dengan alasan lingkungan.  As you know, it’s not very eco-friendly kalau kita naik pesawat karena pesawat menghasilkan carbon footprint yang nggak sedikit.
Got it. Anything else? 
Sebenarnya banyak perusahaan yang udah mulai adaptasi dengan kondisi sekarang.  Contohnya, sebuah perusahaan media produksi di Michigan, namanya Cynthia Kay and Co, yang biasanya ngirim karyawannya keliling untuk dan ngambil video buat keperluan shooting klien-klien mereka. Kini, yang mereka lakukan adalah beliin software dan minjemin kamera yang dikirim ke kliennya dan mereka tinggal nge-coach secara online tentang daerah-daerah mana yang mau divideoin.  Guess what? Budget perjalanan bisnis mereka turun hingga 75%, sementara itu their sales are down only 15-20%.  
So? What do you think about the future of business travel?
Advertisement