Bank Sentral Eropa Memperketat Aturan Pinjaman Modal Terkait Dampak Lingkungan

400

Let’s start today by…showing the earth some love. With $$$.

What are you talking about?
The banks. Jadi mulai tahun 2022, Bank Sentral Eropa aka ECB bakal mengawasi lebih ketat bank-bank supaya mereka nggak menyalurkan dana ke perusahaan yang merusak lingkungan. Langkah ini diambil tentunya sebagai upaya mengurangi resiko kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh big companies.
 
I need some background.
OK. Jadi kamu pasti udah paham bahwa selama ini, perusahaan yang menghasilkan emisi karbon paling banyak ke atmosfer bumi hingga menyebabkan pemanasan global adalah perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil (batu bara, minyak, gas, dll). Sebagai contoh, perusahaan penghasil emisi karbon terbesar saat ini adalah Saudi Aramco, perusahaan minyak asal Arab Saudi. Posisi kedua kemudian ditempati oleh Chevron dari US, selanjutnya oleh Gazprom dari Rusia, terus di posisi keempat ada ExxonMobil dari AS juga…
 
Go on…
Nah untuk ngemodalin biaya operasionalnya yang gede banget ini (read: explorasi, nge-drill minyak mentah dari perut bumi, mengolah, sampe akhirnya jadi bensin *dan pembangkit energi lainnya yang kamu pake sehari-hari*), biasanya perusahaan-perusahaan tersebut minjem dana dari bank. This is where the ECB is getting serious…
How serious?
Meet: responsible investment atau sustainable financeJadi responsible investment ini adalah aturan di mana sebelum melakukan investasi, setiap bank harus bener-bener mempertimbangkan dulu neh, gimana dampak bisnis tersebut terhadap lingkungan.  Harapannya, kalau bank peduli terhadap lingkungan, maka bisnisnya bakal lebih peduli juga. Nah, aturan inilah yang bakal mulai diwajibkan sama European Central Bank di tahun 2022 mendatang.
Advertisement
Whoaaaa, now I got it.
Right. Sebagai bank sentral Eropa (kayak BI-nya di kita), tentu aturan ini menunjukkan keseriusan ECB dalam meng-address isu lingkungan di kalangan institusi keuangan. Selain itu dalam keterangannya minggu lalu, ECB juga menyatakan bahwa aturan ini bakal mulai didiskusikan ke bank-bank pemberi pinjaman mulai tahun depan. Dengan begini, pengawasan terhadap kelestarian lingkungan nggak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga oleh sektor swasta.
Cool! Anything else I need to know?
Dengan adanya peraturan ini, banyak pihak yang optimis bahwa aturan serupa bakal segera berlaku di Amerika Serikat, di mana bank-banknya lebih banyak modalin perusahaan bahan bakar fossil dibanding bank-bank di Eropa. FYI gengs, bank AS kayak JP Morgan Chase, Wells Fargo, Citi, dan Bank of America adalah bank-bank yang paling banyak mendanai perusahaan bahan bakar fosil dengan total gabungan investasi sebesar lebih dari US$800 miliar sejak tahun 2016 lalu.
Hmmmm di Indonesia kapan yhaaaa *WINK Gubernur BI WINK*
Advertisement