For when you missed the last US presidential debate…
Yep, Trump vs Biden. Presidential debate. One last time.
Is it?
Yep. Jadi debatnya itu digelar minggu lalu dan merupakan debat pilpres terakhir antara Trump dan Biden sebelum pemilu digelar pada tanggal 3 November mendatang. Thanks to the ‘mute’ button, debat kali ini lebih tertib gengs.
Lol, sounds better already…
Yep, on that matter, we already have a recap for you tentang lima isu yang dibahas dalam debat tersebut, which were Covid-19, National Security, Health Care, Immigration, Race in America, and others.
Go on…
On Covid-19.
- Trump: Vaksin bakal ada dalam beberapa minggu ke depan. Sekolah harus dibuka kembali, karena menurutnya, resiko guru-guru kena corona rendah.
- Biden: Mengingatkan kalau Amerika lagi memasuki ‘dark winter’, di mana diprediksi bahwa bakal ada 200.000+ orang yang mungkin meninggal akibat Covid-19 dalam beberapa bulan ke depan.
On National Security:
Pada pembahasan tentang keterlibatan Rusia dan Iran dalam pilpres AS.
- Biden: Yang bertanggungjawab atas keterlibatan Russia dan Iran dalam pemilu bakal ‘pay the price”, sambil ngode-ngode ke Trump karena nggak mengkonfrontir presiden Vladimir Putin soal dugaan keterlibatan itu.
- Trump: said: “not fair”. Selain itu dalam pembahasan soal hubungan baiknya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Trump menyebut bahwa perlu ugha punya hubungan baik sama negara yang punya nuklir.
On health care:
- Trump: Berencana untuk menghentikan program Affordable Care Act (ACA, kayak BPJS versi Amerika) dan bilang bahwa dia tau kok caranya membantu sekitar 20 juta orang Amrik yang akan kehilangan asuransi kesehatan kalo ACA tadi dihentikan programnya.
- Biden: Asuransi kesehatan adalah sebuah hak, bukan hanya unuk yang ‘privileged’. Biden kemudian menjelaskan tentang “Bidencare”, yaitu asuransi kesehatan buat warga yang menggabungkan antara asuransi yang udah ada sekarang dengan opsi publik. Biden emang udah lama berpendapat bahwa negara nggak boleh jadi satu-satunya pihak yang ngurusin urusan health care warganya.
On immigration:
- Trump: Petugas imigrasi lagi ‘kerja keras’ untuk menyatukan ratusan anak-anak yang terpisah dari orang tuanya gara-gara kebijakan ‘zero tolerance’ yang diberlakukan di perbatasan.
- Biden: Yha misahin anak sama orang tuanya aja udah salah dari awal. Selain itu, Biden juga mengakui bahwa di masa kepemimpinannya sama Obama beberapa waktu lalu, dia emang salah karena nggak memastikan reformasi imigrasi terlaksana. Tapi, dia janji hal ini akan menjadi prioritas dia dalam 100 hari pertamanya jadi Presiden (if elected).
On racism in the US:
- Trump: Menegaskan kalau dia adalah orang yang paling nggak rasis, dan memamerkan pencapaian di bidang reformasi peradilan pidana.
- Biden: Mengakui kalau memang sekarang sedang terjadi rasisme institusional, dan Trump suka menyiram minyak ke api rasisme yang udah ada.
I see, anything else?
Mereka juga membahas tentang tentang climate change, di mana Biden bilang bahwa kalo kepilih, dia bakal melakukan transisi industri dengan energi bersih, menciptakan jutaan lapangan kerja di industri tersebut, dan bakal memastikan bahwa US mencapai zero emission (WHOAAAA ambi). On that matter, Trump bilang bahwa Biden justru bakal menghancurkan industri minyak dalam negeri.