Indonesia-Jepang Sepakat Menjalin Kerja Sama Terikait Isu LCS Pertahanan dan Teknologi, Komisi Debat Presiden Amerika Gunakan Mute Button Pada Debat Presiden, Nama Presiden Jokowi Diabadikan Jadi Nama Jalan Di Uni Emirat Arab, Orang Kaya: Belanja Banyak Perhiasan Mewah Ketika Pandemi Covid-19

437

Hi, good morning.

Rise and shine, Catchers! Crazy that we are more than halfway through October now. TBH with you, the past eight months have felt like a complete standstill but see, we made it! Now, if you are reading this, you know you’re the reason that made our all-nighter session worth it, so if you have any thoughts about us: things you like, you don’t like, what you think we can improve, or seriously, anything, you can always write us hereThank you for joining us in this journey.

Who’s decided to travel despite the pandemic?

All of my friends in Instagram?
Nope, it’s the Japanese Prime Minister, Yoshihide Suga.
 
Bukan mau ngomongin Suga BTS nih?
HEHEHE bukan. Jadi a little background here, PM Suga ini adalah perdana menteri barunya Jepang yang menggantikan PM sebelumnya, Shinzo Abe yang resign bulan lalu.
OK. Terus…
Nah, jadi PM Suga ini kemarin baru aja landing di Indonesia dan rencananya, beliau serta istrinya, Mariko Suga bakal stay di tanah air selama dua hari. FYI guys, PM Suga ini merupakan kepala negara pertama yang melakukan kunjungan ke Indonesia sejak pandemi Covid-19 menyebar.
 
Emang maksud dan tujuan kunjungannya apa?
Well, untuk bahas a laaaaundry list of things. Misalnya soal isu-isu regional kayak Laut China Selatan (LCS) dan Korea Utara, di mana menurut PM Suga, kedua negara udah setuju untuk bekerja sama secara erat untuk menciptakan perdamaian di kawasan.
 
Go on…
Ada juga pembahasan soal rencana memperkuat hubungan di bidang pertahanan antara Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang alutsista dan transfer teknologi. And since it’s 2020, you can’t just not talk about the pandemic. Termasuk juga PM Suga dan Pak Jokowi. Nah khusus soal Covid-19 ini, PM Suga menyampaikan bahwa Jepang bakal ngasih bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana pandemi Indonesia.
 
Whoaaaa…
We’re not done yet. Selain bantuan fiskal, Jepang juga bakal mendorong kerja sama terhadap lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia melalui pembelian barang dan peralatan medis.
 
Advertisement
Terus ada soal apa lagi?
Business, business. Kedua negara juga setuju untuk segera membuka kembali perjalanan bisnis antara kedua negara yang sempat tutup gara-gara pandemi. Selain itu, aturan isolasi mandiri buat pengunjung ke masing-masing negara juga rencananya bakal dilonggarin. Tapi gatau ya kalo buat wisata.
Got it. Anything else? 
FYI guys, agendanya PM Suga di Indonesia nggak cuma untuk ketemu Pak Jokowi aja, namun pada hari ini, beliau rencananya bakal bertemu dengan perwakilan dari perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia. Selanjutnya beliau akan lanjut ke Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk meletakkan karangan bunga, terus balik deh ke Tokyo.

For when the mute button has been your best friend during the pandemic…

Guys, now that everything shifts from IRL to virtual, let’s meet your new best friend: the mute button.
 
HA-HA-HA
Right. Selain berguna buat bikin suara mama kamu yang lagi teriak-teriak pas kamu lagi kelas online nggak kedengeran, mute button juga berguna untuk dipake pas lagi rapat *looking at you, DPR* daaaaan kemungkinan besarnya juga bakal dipake di debat capres AS kedua yang akan digelar pada hari Kamis waktu setempat.
 
WHAT?
Yep, jadi learning from the past experience (read: first US presidential debate yang chaotic), Komisi Debat Presiden Amerika Serikat kemudian akan menggunakan mute button dalam kegiatan debat presiden selanjutnya.
OMG buat apa?
Yha biar pas satu kandidat lagi ngomong, kandidat lainnya nggak akan nyela. Adapun hal ini disampaikan oleh komisi debat dalam keterangannya Senin lalu. Jadi dalam keterangan medianya itu, disebutkan bahwa setiap kandidat akan punya waktu untuk menyampaikan pandangannya selama dua menit tanpa diinterupsi.
 
Go on…
Nah pada periode yang dua menit inilah, microphone dari salah satu pihak yang lagi nggak ngomong akan dimatiin. Baru deh pas masuk sesi lanjutannya, yaitu diskusi terbuka, microphone dari kedua kandidat akan kembali dinyalain.
 
Well, I believe both candidates have a say…
Yep, kalo dari kubunya Joe Biden, mereka emang pengen komisi debat mengadakan perubahan aturan, karena menurut mereka, apa yang dilakukan Trump pas debat pertama itu bikin malu negara. Meanwhile, tim kampanyenya Trump menilai bahwa aturan ini nggak bisa diterima, dan Trump sendiri berkomitmen untuk teteup ngedebat Biden, despite the new rule.
Wah seru lagi dong neh.
Most likely. Jadi emang komisi debat membikin aturan ini untuk memastikan bahwa acara debat nanti bakal berjalan sesuai aturan, tapi yhaaa just like anything else in 2020, everything is unpredictable. Just tune in on Thursday.

For when you travel to UEA and find a familiar name…

Don’t be surprised.

Karena that familiar name will moooost likely be “President Joko Widodo Street”, dan beneran gengs, nama jalan itu bakal kamu temukan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
HAH kok bisa sih?
Ya bisa dong, secara pada Senin lalu, nama jalan ini udah diresmikan oleh para pejabat di Abu Dhabi, dan ikut dihadiri juga oleh Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab. Selain itu, acara peresmian juga dihadiri oleh beberapa pejabat Kementerian Luar Negeri UEA.

Terus kenapa jalannya dinamain jalan Jokowi?
Karena hal ini merupakan refleksi dari hubungan erat antara RI – UEA. Selain itu, penamaan jalan ini juga merupakan bentuk penghormatan Pemerintah UEA ke Pak Jokowi untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara.
Emangnya hubungannya apa aja? 
A couple things, misalnya di awal bulan Oktober ini, Menko Maritim dan Investasi Opung Luhut Pandjaitan menyebut bahwa Indonesia dan UAE tengah menjalin kerja sama dalam mengembangkan vaksin Covid-19. Selain itu, UAE juga udah berkomitmen untuk menyediakan 10 juta dosis vaksin Covid-19 untuk Indonesia.

Whoaaaa go on…
Selain itu pada Januari lalu, UEA juga menyalurkan investasi senilai USD 22,8 miliar untuk Indonesia. Adapun dana ini rencananya akan digunakan untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur dan pembangunan di Aceh, secara penerbangan dari Abu Dhabi ke Aceh hanya menempuh waktu selama sekitar lima jam aja.
Hmm..I see, anything else? 
Well, penamaan Jalan Jokowi di Abu Dhabi ini menambahkan daftar panjang nama-nama tokoh Indonesia yang diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri. Berikut nama-nama lainnya:

  • Jalan Sukarno di Rabat, Maroko
  • Jalan Muhammad Hatta di Harleem, Belanda
  • Jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdam, Belanda
  • Jalan Munir di Den Haag, Belanda

For when Covid-19 has made you stop shopping jewelries

Well, the rich can’t relate.
Yep, karena ketika us commoners jadi harus menghemat pengeluaran gara-gara pandemi Covid-19, para orang kaya (at least those rich Americans) justru makin banyak beli perhiasan mewah, kayak kalung emas dan anting berlian.
Hal ini diketahui dari penelitian yang dilakukan sama Edahn Golan Diamond Research & Data yang menunjukkan bahwa penjualan perhiasan mewah di Amerika Serikat naik hingga mencapai 10% pada Bulan Agustus lalu, dibanding setahun sebelumnya. Selain itu, perusahaan perhiasan mewah Tiffany juga melaporkan bahwa telah terjadi kenaikan penjualan pada Bulan Agustus dan September lalu, jika dibandingin sama awal-awal pandemi Covid-19.
Menurut para ekonom di Amerika, hal ini menunjukkan bahwa emang pandemi Covid-19 paling berpengaruh kepada masyarakat dengan ekonomi rendah dibandingkan orang kaya. Karenanya, walaupun pandeminya masih berlangsung, orang-orang kaya ini bisa rebound lebih cepat dibanding mereka yang ekonominya lebih lemah.
 
Tsk tsk tsk…

“PR-nya masih banyak,”

Gitu kata anaknya Pak Jokowi yang juga calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming saat ditanya soal pandangan dia terkait kinerja bapake selama satu tahun terakhir. Kata Mas Gibran, masih banyak PR yang harus diselesaikan bersama, khususnya soal pandemi Covid-19 yang kasusnya masih aja bertambah.
 
Now you know who has more deadlines than you…

Angel’s Stories

1. Udah dua tahun ke belakang aku selalu insecure sama diri sendiri, blaming diri sendiri, sempet ke psikolog, sempet self harm. Sampai bulan lalu mulai rutin jalan sama satu manusia, mulai bisa sharing banyak hal yang ga pernah bisa diceritain selama ini. Satu kalimat dari dia, “Lu tuh worth it, gapapa insecure, dikurangin aja ya.” Seketika itu merasa bener-bener diterima dan dicintain :’) Di saat aku ngerasa ga ada yang anggap perasaan aku tuh valid, waktu ngerasa ga bakal ada yang mau terima dan denger segala kurangnya aku, ternyata ada. Teruntuk kamu yang masih berjuang buat tetep sehat mental, yang sering blaming diri sendiri, yang sering insecure, “Kamu worth it, gapapa insecure, dikurangin aja ya.” Pandemi ini memang menguras tenaga, pikiran, mental, materi, dan masih banyak lagi. But there are blessings in disguise. Love yourself.
-Anonymous-
2. Hi CMU! Sejujurnya akhir-akhir ini lagi gampang down karena kerjaan lagi banyak banget dan ada masalah personal juga. Aku nggak bisa nangis di depan orang lain dan karena tinggal sama keluarga, pilihannya selalu nangis di tengah malem sendirian pas orang-orang udah tidur. Pas World Mental Health Day kemarin akhirnya mutusin staycation sehari di hotel cuma buat nangis dan menenangkan diri.  Makasih banyak ya buat CMU. Setelah baca Angel’s Stories dari kalian, aku jadi nyadar kalau memilih jalan kebaikan, sesulit apapun kondisinya, nggak cuma akan bawa kebaikan buat diri sendiri, tapi juga buat orang lain. Cerita kalian yang hangat selalu bikin hari-hariku jadi lebih baik. Sehat-sehat terus ya (secara mental maupun fisik) tim CMU dan readers semuanya!
-Z, Jakarta-
3. Aku tipe orang yang gampang insecure dan selalu berpikir kalo aku menghilang kayaknya juga ga bakal ada yang sedih. Hari ini aku lagi kacau banget, banyak pikiran terkait skripsian dan juga problem pertemanan. Pas sempet makan malem di suatu warung nasi kuning yang emang rame, kalo makan di tempat (ngga dibungkus) selalu ketemu banyak pengamen. Terus tadi kebetulan bawa dompet yang isinya khusus uang receh, jadi total selama aku lagi makan ada empat pengamen yang kukasih. Pengamen terakhir itu mas-mas umur 20an, dan sayangnya waktu itu cuman aku yang ngasih. Waktu masnya udah selesai dan mau keluar dia bilang gini, “Makasih banyak ya mbak, untung ada mbak..” padahal aku cuman ngasih 1000 rupiah :”) Sepanjang perjalanan pulang ke kos aku nahan nangis karena bahagia banget ternyata sesederhana apapun perbuatan kita itu pasti ada dampaknya ke orang lain. Insecure sesekali itu wajar, tapi harus belajar menghargai diri sendiri dan yakin bahwa selama kamu hidup pasti kamu sudah pernah bermanfaat untuk orang di sekitarmu. Know your worth!
-AH, Jogja-
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!

Catch Me Up! Recommendations

If you loooove eating pasta (like us!) here’s 17 ways to make it healthier. 
Advertisement