Hi there,
For the love of Meme: Feels like it’s been forever since…
For when you still haven’t moved on from this week’s US presidential debate…
-
Be prepared. Kalo kamu emang tau bahwa lawan bicaramu tukang motong pembicaraan, maka sebaiknya kamu udah bersiap-siap ngingetin diri sendiri, bahwa siapapun orang itu, percakapan kamu sama dia bakal ada seru-serunya. Terus pas udah mulai ngobrol, pastiin kamu ngomongnya singkat-singkat aja. Hindari intonasi suara yang agresif atau menyerang, dan perhatikan body language-mu. Pokoknya sebisa mungkin jangan mancing lawan bicaramu untuk menyela kamu kalau lagi ngomong.
- Jangan kepancing. Hal yang paling sering terjadi ketika kamu ngobrol sama orang yang suka memotong percakapan adalah, kamu jadi balik memotong pembicaraan dia juga. Nah biar hal ini nggak terjadi, pastikan kamu fokus sama hal-hal penting yang disampaikan dan jangan sampe ikut kepancing untuk memotong. Biasanya, tendensi untuk menyela balik ini muncul karena emosi kamu naik, jadi pastikan bahwa kamu bisa terus mengontrol emosi.
- Be effective. Kalo kamu lagi ngomong terus pernyataanmu tiba-tiba dipotong oleh lawan bicaramu, jangan lupa untuk atur nafas, relax your shoulders, dan selalu ingat bahwa kamu punya dua pilihan, being effective, or being right? Nah dalam hal ini, pilih yang pertama ya, karena dengan begini, kamu akan lebih terbuka untuk mendengar penjelasan dari pihak lain dan mau mendengar perspektif mereka.
- You can also say it. Yha tapi bukan “Shut up, man” juga. But something like, “Kamu jangan nyela aku terus dong, kalo begini, aku jadi nggak ngerti poin omongan kamu itu apa…”.
- Use your hands: Yap, gunakan body language kamu untuk bilang “let me finish” terus pause. Kalau masih disela juga, alihkan pandanganmu ke tempat lain, untuk memberi kesan bahwa kamu udah nggak mau ngomong lagi. Karena terkadang emang lawan bicaramu yang kayak gini cuma butuh dicuekin aja.
- Walk away aka Kabur!: Nah kalo emang kamu ngerasa percakapan kamu mulai nggak produktif dan ada tanda-tanda menuju debat kusir, kamu bisa juga cabs aja. Karena kalo kamu udah melaksanakan hal-hal di atas terus nggak didengerin juga, then there’s no point of trying to build a conversation at the first place.
Finally, weekly quarantips for your weekend…
-
Since lockdown here (we’re not in Indo and probably one of the worst lockdowns in the world
), my BF and I started this around the world night! Jadi kita random 1 negara for the night, masak makanan dari negara itu sambil dengerin musiknya terus nonton film dari negara itu juga. I highly recommend this as we come up with new different unique food at the same time, strengthen your relationship by doing things together, and have a healthy discussion. Honestly this is the only thing that I look forward to every week! (@natmarianne).
-
Sudah cek lagu baru Stray Kids? Back Door! Lagu-lagu sebelumnya juga keren gila. Rekomen lagu : Back Door, God’s Menu, My Pace, Hellevator, Levanter. Bisa cek di yutub juga kok 😀 (Anonymous).
-
Di pergantian weekday ke weekend ini pas banget untuk nonton Midnight Diner dan segala kehangatan yang tercipta di kedai kecil yang penuh dengan kisah hidup di dalamnya (@hueofdawns).
-
Buat yang suka thrilling novels, JD Barker to the rescue! baca series novelsnya: The Fourth Monkey, The Fifth to Die, also The Sixth Wicked Child! (ps: min, George Orwell emang keren bgt yha) re: BANGET kak (anonymous).
-
Hospital playlist 🥰 (@khanzaadl).
-
If you’re into true crime story, go check out Stephanie Soo’s YouTube channel. It’s a mukbang show where she also talks about true crime stories. Aaaand good news, she uploads (almost) everyday and she also got a podcast: Rotten Mango! (Anonymous)
- All songs from 92914! Akhir-akhir ini lagi seneng banget nyari lagu-lagu baru yang belum pernah aku denger dan pas banget YouTube recommended me those songs. Lagu-lagunya sangat relaxing dan cocok banget didengerin after your long day. (@aryaratri)
- Need some movie reference for the weekend? Here, all the very good ones (Us)
Angel’s Stories
2.Aku seorang ibu rumah tangga, anak satu, masih TK. Dialah inspirasiku untuk tetap belajar, dan sumber kekuatanku untuk bertahan dari perasaan gak berguna (aku termasuk orang yang kena beberapa omongan keluarga sendiri karena “hanya” jadi ibu rumah tangga). Walaupun sebenarnya nggak mau aku pikirin, tapi sakit hati juga, hwehehe. Apalagi harus hadapi long distance sama suami… Nah, sebelum pandemi, anakku ini lagi seneng-senengnya masuk sekolah, belajar, bermain di dunia sekolah gitu! Tapi semua berhenti. Seakan, entahlah… nggak tau kapan lagi bisa seceria dulu sekolahnya (before this damn covid!). Ketemu teman pun jadi terbatas. Hampir tiap hari dia selalu nyuruh aku menggambar kartun favoritnya, doodling, bikin experiment sains anak-anak, bacain buku, dan bikin aneka makanan. Dia juga minta (malah mohon-mohon buat diajarin membaca). Dia bilang bosen dibacain cerita terus. Sekali-kali kudu baca sendiri. Melewati bulan demi bulan akhirnya, di akhir September, dia bisa baca beberapa kalimat. Makin kesini makin lancar. Dan yang bikin aku terharu adalah saat dia ucapin terima kasih ke aku, karena udah ngajarin dia banyak hal. Dia juga bilang, “Kalo nggak ada pandemi, mungkin aku malah nggak bisa membaca. Aku kan bisa baca karena ada Mamah.” Jadi… Buat mama-mama, ibu-ibu dimanapun yang sedang bertahan menghadapi kebosanan dan urusan sekolah di rumah (ditambah rasa yang nggak enak di dalam kehidupan ini). Apapun keadaan kalian, YOU’RE SLAYING IT, QUEENS!!! Aku yakin semua anak (terlebih anak usia dini seperti anakku) merasakan hal yang sama. Merasa beruntung ditemani ibunya saat belajar. Entah apapun kesulitannya. Atau bagaimanapun capeknya… Atau sesulit apapun yang kita kerjakan… Kalianlah IBU YANG LUAR BIASA HEBAT!! Kita semua satu team!! GBU!!