Corona Update Global: 12 Oktober 2020, World Food Program (WFP) Meraih Penghargaan Nobel Peace Prize, Indonesian Corruption Watch: Mahkamah Agung Terlalu Banyak Ngasih Diskon Buat Koruptor, Penelitian Menunjukan Wanita Lebih Nurut Sama Protokol Kesehatan.

611
Good morning,
 
Welcome back to Monday. We thought, why not taking it slow today? Sing to baby shark, sip some coffee, get some light exercise, and maybe, binging Emily in Paris? Bonjour and have a great day! 

On Mondays we talk about…your Covid 19 weekly updates

Yep, we promise it’s only once a week. Now let’s talk about it…

Nationally.

  • Per kemarin total kasus positif Covid-19 di Indonesia udah mencapai 333.449 kasus, 11.844 meninggal, dan 255.027 sembuh.
  • Provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak adalah DKI Jakarta (84.315 kasus), Jawa Timur (46.405 kasus), Jawa Barat (26.763 kasus), Jawa Tengah (25.673 kasus), dan Sulawesi Selatan (16.399 kasus).
  • Di Asia, Indonesia masuk di peringkat ketiga tertinggi sebagai negara dengan kasus kematian Covid-19 terbanyak. Adapun di atas Indonesia ada India dengan angka kematian 108.371 dan Iran sebanyak 28.293.
  • Mulai hari ini, ibu kota DKI Jakarta bakal kembali memberlakukan PSBB transisi. Dengan berlakunya kebijakan ini, maka berbagai restoran dan cafe udah mulai boleh melayani dine in lagi meskipun wajib menuruti protokol kesehatan. Selain itu, bioskop juga udah boleh buka lagi untuk pertama kalinya sejak mereka tutup 7 bulan yang lalu.
  • Terus, kenapa Jakarta udah kembali beralih ke PSBB transisi? Menurut Gubernur DKI Jakarta Pak Anies Baswedan, hal ini karena penyebaran Covid-19 di ibu kota udah melandai. Selain itu, ketersediaan fasilitas kesehatan juga udah kembali memadai.
  • Buat kamu yang udah kangen jalan-jalan, PSBB transisi juga membolehkan dibukanya kembali berbagai tempat wisata kayak Ancol, Ragunan, Taman Mini, dll, dengan memberlakukan pembatasan maksimal yakni 25% dari kapasitas.
  • Kemarin, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lewat Wakil Ketua Umumnya Slamet Budiarto meminta pemerintah untuk mengantisipasi kemunculan klaster penularan virus corona (Covid-19) dalam dua minggu ke depan. Menurut Slamet, hal ini dipicu dari aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di berbagai daerah yang berpotensi menjadi klaster penularan baru.
  • Minggu lalu, Kemenkes mencatatkan bahwa Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) merupakan episentrum penyebaran virus Covid-19 di Jawa Barat. Diketahui bahwa daerah Bodebek ini menyumbang kasus terbesar di Provinsi Jawa Barat yaitu sekitar 75 persen kasus.

Meanwhile, globally.

  • Per kemarin, total kasus positif Covid-19 di seluruh dunia udah mencapai 37.267.921 kasus dan 1.073.780 kasus meninggal.
  • Negara-negara dengan kasus terbanyak adalah Amerika Serikat (7.719.600 kasus), India (7.053.806 kasus), Brazil (5.082.637 kasus), Russia (1.291.687 kasus), dan Colombia (902.747 kasus).
  • Bertepatan dengan peringatan World Mental Health Day yang jatuh pada 11 Oktober kemarin, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyerukan kepada otoritas kesehatan di semua negara untuk fokus tidak hanya di pemberantasan pandemi Covid-19, tapi juga dalam menangani dampak mental dari pandemi ini. Menurutnya, wabah Covid-19 udah menyebabkan banyak orang mengalami stres dan tekanan mental.
  • Sabtu lalu, Rusia baru aja mengumumkan penambahan kasus terbesarnya sejak pandemi terjadi, yakni 12,846 kasus. Terkait hal ini, pemerintah Rusia mengumumkan bahwa kalo sikonnya gini terus, maka mereka akan mengambil berbagai kebijakan yang diperlukan.
  • Udah kangen liat aksi sanggah-sanggahan di debat capres AS antara Joe Biden dan Donald Trump? Well, you have to wait a liiiitle longer karena debat kedua yang tadinya bakal digelar pada 15 Oktober nanti resmi ditunda. Hal ini karena Trump yang baru aja kena Covid-19 menolak untuk menggelar depat pilpres secara virtual. Adapun debat pilpres ketiga bakal dilaksanakan pada 22 Oktober mendatang di Nashville, Tennessee, dan kedua belah pihak so far masih setuju untuk berpartisipasi.
  • Dokter pribadinya Donald Trump menyatakan kemarin bahwa Trump udah diperbolehkan untuk kembali menjalani aktivitasnya sehari-hari, meskipun belum clear nih, Trump udah negatif Covid-19 apa belom.
  • Saat negara-negara lain lagi berjuang menghadapi resesi ekonomi, China justru berhasil menghindari jurang resesi dan instead, World Bank memprediksi bahwa tahun ini, GDP-nya China akan berhasil tumbuh sebesar 1,6% tahun ini. Kunci kesuksesan China dalam menghadapi pandemi? memberlakukan kebijakan lockdown dan contact tracing. 
  • Seiring dengan semakin menurunnya angka penularan Covid-19 di Korea Selatan, mulai hari ini, Korsel akan memperlonggar kebijakan pembatasan sosialnya. Beberapa fasilitas hiburan kayak klub malam dan bar karaoke udah bisa dibuka kembali dan warga juga udah bisa mulai menikmati pertandingan olah raga secara IRL.

Who just won a Nobel Peace Prize?

The United Nations World Food Program (WFP) aka Badan Pangan Dunia.

Who?
WFP, yang merupakan badan pangannya PBB. Jadi weekend kemarin, WFP ini dianugerasi nobel perdamaian atas upayanya melawan kelaparan dan memastikan adanya ketahanan pangan di seluruh dunia, termasuk di daerah-daerah konflik.
I need more background.
Right. Jadi kegiatan penganugerahan nobel ini udah dimulai sejak tahun 1901 sebagai wasiat dari seorang ilmuwan namanya Alfred Nobel (ilmuwan).  Dalam surat wasiatnya, Nobel menyebut bahwa sisa kekayaannya bakal digunakan untuk memberikan “prizes to those who, during the preceding year, have conferred the greatest benefit of human kind.” Ada beberapa kategori untuk penganugerahan nobel ini, yakni Physics (Fisika), Chemistry (kimia), Medicine (kedokteran), Literature (sastra), Peace (perdamaian), dan Economic Sciences (Ilmu ekonomi).
 
I see. Now tell me more about WFP.
Ok.  Jadi, di tahun 2019 kemarin, WFP telah memberikan bantuan untuk lebih dari 100 juta orang di 88 negara yang menjadi korban kelaparan dan permasalahan ketahanan pangan. Upaya bantuan mereka juga meliputi berbagai daerah konflik kayak Yamen, Democratic Republic of Congo, Nigeria, South Sudan, dan Burkina Faso.
 
Terus…
Menimbang hal ini, The Norwegian Nobel Committee yang merupakan lembaga yang memilih siapa pemenang Nobel Peace Prize menyebut bahwa bantuan berupa makanan tidak hanya menyelamatkan kita dari kelaparan, tetapi juga mampu meningkatkan prospek perdamaian dan stabilitas di dunia.
What else?
Well, FYI bahwa pada tahun 2019, terdapat 135 juta orang yang mengalami kelaparan dan jumlah ini merupakan yang terbanyak dalam beberapa tahun terakhir. Adapun tingginya angka kelaparan tersebut mayoritas disebabkan oleh perang dan konflik bersenjata.
 
Oh no…
Yep. Nah di tahun 2020 ini, selain konflik, pandemi Covid-19 juga makin memperparah kondisi kelaparan di beberapa negara, khususnya yang juga lagi dilanda konflik bersenjata. Menurut WFP, sebelum ada vaksin medis untuk corona, yang kita punya adalah food, “the best vaccine against chaos.” 
I see. Now how about other categories? 

Ok.  Here’s a quick recap

  • In Physics:  Roger Penrose, Reinhard Genzel, dan Andrea Ghez, atas penemuannya mengenai supermassive black hole yang ditemukan di pusat galaksi ruang angkasa.
  • In Chemistry:  Emmanuelle Charpentier dan Jennifer A. Doudna, atas penemuan alat bernama Cas9 genetic scissors (berdasarkan pada genome editing) yang disebut mampu membantu terapi kanker.
  • In Medicine:  Harvey J. Alter, Michael Houghton dan Charles M. Rice atas kontribusi mereka dalam penemuan virus Hepatitis C.
  • In Literature:  Louise Glück, penyair asal Amerika Serikat yang salah satu kumpulan puisi terkenalnya berjudul firstborn. FYI, Glück adalah perempuan pertama yang mendapatkan Nobel dengan kategori sastra.
  • In Economic Sciences:  Baru bakal diumumin hari ini guyzzzz ditunggu yhaa…

Who’s saying “We’re disappointed…”?
My parents? About my life choices?
No, we’re talking about The ICW aka Indonesian Corruption Watch. 
And they’re disappointed about…
Persidangan perkara korupsi. Jadi, berdasarkan pantauan atas persidangan korupsi yang dilakukan ICW sejak tahun 2005, ditemukan bahwa sidang perkara korupsi banyak yang nggak berpihak pada korban, namun justru lebih berpihak pada pelakunya.
 
Kok bisa ICW bilang begitu?
Iya karena dari pantauannya tadi, ditemukan bahwa tren vonis pelaku korupsi itu selalu nggak maksimal, karena hukuman yang dijatuhkan nggak pernah lebih dari tiga tahun penjara. Menurut penggiat ICW Kurnia Ramadhan, hal ini ironis banget, secara, “Di tengah dampak korupsi yang begitu massif menyentuh seluruh sektor kehidupan masyarakat, lembaga kekuasaan kehakiman malah terlihat abai untuk menjerat maksimal pelaku rasuah tersebut,” gitu katanya.
Amen.
Eits, belum guys. Hasil pantauan ICW juga menemukan bahwa Mahkamah Agung sebagai lembaga peradilan tertinggi di Indonesia banyak ngasi diskon buat para terpidana korupsi yang ada di tingkat Peninjauan Kembali (PK). Karenanya, ICW meminta pada Ketua MA Syarifuddin, untuk mengambil tindakan demi menghambat diskon besar-besaran itu.
 
Iya, diskon cukup di 10.10 aja kak.
Setuju. Nah menurut ICW, ada empat langkah dalam konteks persidangan, yang bisa dilakukan supaya pelakunya kapok, yaitu:
Advertisement
  • Dakwaan jaksa penuntut umum harus berorientasi ke aturan yang ngasih hukuman maksimal untuk koruptor.
  • Jaksa dituntut untuk memaksimalkan uji pembuktian supaya mampu meyakinkan Hakim.
  • Jaksa diharapkan bisa nyusun rencana penuntutan yang memaksimalkan hukuman bagi terdakwa.
  • Hakim diharapkan bisa memberikan putusan yang menggambarkan nilai keadilan bagi masyarakat aka kita-kita ini selaku korban atas kejahatan korupsi. Caranya ya dengan menghukum maksimal para terdakwa korupsi.
OK. anything else? 
Well, ICW juga mencatat bahwa rata-rata vonis di setiap tingkat pengadilan untuk kasus korupsi itu masih ‘mengecewakan’. Misalnya di tingkat pertama, vonisnya hanya 2 tahun 11 bulan, terus tingkat kedua aka banding, vonisnya hanya 3 tahun 6 bulan, dan pada tingkat tiga aka kasasi atau peninjauan kembali, jumlah hukumannya adalah 4 tahun 8 bulan. Jadi, rata-rata hukuman bagi pelaku korupsi itu sekitar 3 tahun penjara.
 
Wait wait, terus kalo total kerugiannya?
Nah, on the other hand, total kerugian negara yang disebabkan sama koruptor justru tinggi gengs. Pada semester 1 tahun 2020 aja, jumlah kerugiannya mencapai Rp39,2 triliun, namun total pidana tambahan uang pengganti hanya Rp2,3 triliun. Selanjutnya ketika kerugian ini diganti sama hukuman penjara tambahan, hukumannya teteup nggak sebanding karena rata-rata para terpidana ini hanya dipenjara selama satu tahun aja. Selain itu juga, ICW menilai bahwa denda untuk para terdakwa korupsi ini masih belum maksimal.

For when you’ve been following health protocols religiously…

Good for you.

And chances are, you’re probably women. Yep, penelitian terbaru yang dilakukan sama New York University dan Yale University menunjukkan bahwa cewek cenderung lebih nurut sama protokol kesehatan terkait pencegahan Covid-19 kayak pake masker, social distancing, sampe cuci tangan dibanding cowok. Hal ini ditemukan para peneliti setelah mereka menganalisis data dari hasil observasi dan nge-track pergerakan smartphone atas 800 orang yang disurvei. Hasilnya, cewek diketahui lebih rajin mempraktikkan social distancing, tinggal di rumah, cuci tangan, dan lebih jarang ketemuan sama keluarga atau teman. Nggak cuma lebih nurut, namun survei tersebut juga menemukan bahwa cewek cenderung lebih anxious dan waspada saat dapet info terkait Covid-19.
Pada penelitian selanjutnya, para peneliti juga menganalisis pergerakan GPS pada 15 juta pengguna smartphone yang ada di beberapa negara bagian di AS. Hasilnya, negara bagian yang jumlah cowoknya lebih banyak menunjukkan praktik social distancing yang lebih sedikit. Menurut para ahli, penemuan ini nggak mengherankan karena emang sejak lama, cewek diketahui lebih peduli pada kesehatan dibanding cowok. Pada survei sebelumnya di tahun 2016, ditemukan juga bahwa cewek lebih rajin cuci tangan, lebih rajin membersihkan permukaan yang kotor, sampe lebih rajin berobat ke dokter dibanding cowok.

“I am very attentive, I love a cuddle, and I am a very good listener, I will love you like no otter.”

Gitu isi profile online datingnya seekor berang-berang (otter) bernama Harris yang tinggal di penangkaran hewan di Cornwall, Inggris. Jadi awalnya, Harris ini punya pasangan bernama Apricot yang baru aja mati beberapa minggu lalu. Secara berang-berang ini harus hidup berpasangan, para staff di penangkaran kemudian bikinin dating profilenya Harris untuk nyari pasangan baru dan mempostingnya di internet. Lucky for Harris, ga lama kemudian, dia ketemu Pumpkin yang juga baru kehilangan pasangannya. Kini, Pumpkin dan Harris hidup berdua di penangkaran.
Now you know who has a better online dating story than you…

Angel’s Stories

1. Kinda sucked for me as a millennial who stayed at home. Dapur banjir gara-gara aku, kabel listrik kamar tidur putus gara-gara aku, dan dikritik tanpa asertif habis-habisan sama mamaku. Rasanya sedih banget, tapi aku tahu it’s all on me, jadi aku ga bisa blaming siapapun. Walau begitu, pas tiba-tiba baca quotes ‘self-care is a priority’ dari e-mail CMU jumat ini, it just clicked on me and I finally cried. Ah, aku butuh nangis, and this is my self-care. Suka terharu aja kadang alam bekerja membantu kita menjalani kesulitan hidup, dalam hal ini shoutout to the CMU team sebagai katarsisnya! And self-care is *really* important, y’all, no matter how challenging our day is.
-22 yo palembangnese lady yang bingung masa depannya gimana-
2. This is not a kindness story but I want to share it with people in case anyone needs it. My friends and I have compiled several mental health resources for people, especially in Indonesia, that can be accessed through mentalhealthid.carrd.co. We want everyone to be able to access mental health information and services to help especially during this pandemic. Have a great day!
-Amanda-
3. I used to be soooo overwhelmed by my own goals. Not because they were unrealistic. Instead, it was because I tried to do everything at once, and I ended up not giving myself a reward that I deserved. I worked too hard that I didn’t rest. Until I realized that slowing down was actually productive. I felt the sense that something had ended. But I also felt the sense that something had opened. Girls, normalize giving yourself a break. Normalize laying down on your bed with your pajamas while binging on Netflix so that you’ll realize that a one-day break doesn’t always have to be on Sunday! It should be on Monday after catching up with your deadlines, it should be on Tuesday after having a fair fight with your parents, it should be on Wednesday after going through your menstrual cramps, it should be on Thursday after getting C in your Math Test, it should be on Friday and it should be anytime you prefer! All that matters is that you put your 100 in whatever you do. I will either go for zero or I’ll go for hundred. Happy resting, everyone. 🙂
-@shifasus-
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)

Catch Me Up! Recommendations

Always hungry before bed time? Same. Thinking about bedtime snacking without feeling guilty? Here you go.
Advertisement