Hello Wednesday,
In today’s newsletter, we’re talking about the link between the second wave of Covid-19 and mental health. Let us tell you: it’s ugly. So in these unprecedented times, we want to remind you, time and again, that your mental health matters. Take that day off. Do that exercise. Don’t step on that scale if it scares you. Just…be really kind with yourself. Remember, you’ve done great. Thanks for taking care of yourself.
For when you heard a lot about “protests” yesterday…
Got it, got it. Here’s your recap.
Great. Tell me.
Ok. First, aksi protes kemarin adalah untuk menolak Omnibus Law. Nah yang dateng adalah beberapa Ormas Islam kayak FPI (Forum Pembela Islam), Persaudaraan Alumni 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dll. Ormas-ormas ini tergabung menjadi Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI.
Go on…
Nah selain menolak Omnibus Law, ANAK NKRI ini juga punya beberapa tuntutan lain, kayak:
- Menolak RUU HIP/BPIP (Haluan Ideologi Pancasila/Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
- Bubarkan partai makar terhadap Pancasila.
- Mendesak MPR segera memakzulkan Presiden Jokowi
- Menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja
- Batalkan Perppu Corona.
Terus terus…
Nah terkait aksinya ini, perwakilan dari FPI DKI Jakarta Ustaz Salman Alfarizi menyebut bahwa Omnibus Law Cipta Kerja bukan hanya ulah legislatif (DPR), tapi juga eksekutif (Pemerintah). Karenanya, mereka minta Pak Jokowi untuk mundur.
I see…
Selain itu, beliau juga menyebut bahwa saat ini terjadi banyak ketidakadilan, jadi mereka mau melawan hal tersebut. Salah satu orator, Gus Nur, bilang Indonesia bisa pulih dari ‘sakitnya’ kalau Jokowi mundur atau dilengserkan.
Now tell me more about the protest.
OK. Jadi awalnya, massa protes menjalankan aksinya di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Aksi protes ini diisi dengan berbagai orasi secara bergantian yang key message-nya sama, yaitu lengserkan Jokowi dan tolak Omnibus law. Di sore harinya, aksi mulai ricuh hingga polisi kemudian menggunakan gas air mata untuk mengatur masa. Atas hal ini, massa kemudian mundur ke arah Bunderan HI.
Terus, ada yang ditangkap?
Ada. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, ada 500 orang atau yang disebutnya ‘massa anarko’ yang ‘diamankan’. Menurutnya, massa yang ditangkap ini berasal dari berbagai daerah dan rata-rata pelajar dan pengangguran.
That’s it?
Nope. Selain massa, kendaraan sepeda motor juga turut ‘diamankan’. Hal ini karena banyaknya sepeda motor yang ditinggal pergi oleh massa, sehingga motor-motor ini bakal diamankan sama Polda Metro Jaya untuk didata siapa pemiliknya dll. So far, yang diamankan ada 33 motor.
OK. Anything else?
Menurut Jubir Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, sejauh ini udah ada 123 mahasiswa peserta aksi protes yang reaktif covid-19. Menurutnya, temuan ini adalah ‘fenomena gunung es’ dan jumlah kasusnya diprediksi akan meningkat dalam 2 sampai 3 minggu ke depan.
Terus gimana?
Pak Wiku menghimbau perguruan tinggi untuk menyediakan fasilitas pemeriksaan Covid-19 secara massal buat para mahasiswa yang ikutan demo. Selain itu, pihak kampus juga diimbau menyediakan tempat karantina mandiri kalo ditemukan mahasiswa yang dinyatakan reaktif maupun positif virus corona. Selain kampus, perusahaan juga disarankan untuk melakukan tes massal bagi para buruhnya yang ikutan aksi sepanjang 6 – 8 Oktober kemarin.
For when online shopping is your best friend…
What do U mean?
Well, sejak pandemi Covid-19 ini menyebar, ngaku deh, kamu jadi lebih sering belanja online, even for groceries, kan? Apparently, kebiasaan baru ini nggak bakal hilang, gengs.
Masa sih?
Iya, berdasarkan risetnya McKinsey diketahui bahwa tren online shopping di China meningkat 3 – 6 persen dari total market share online. Semakin lama pandemi, konsumen semakin terbiasa dengan kebiasaan ini dan nggak mau balik belanja kayak dulu. Rata-rata konsumen udah belanja online selama setidaknya enam bulan, you know how hard it is to break a habit, right?
Wah iya juga.
Nah, berdasarkan munculnya kebiasaan baru ini, tentunya perekonomian juga jadi terpengaruh, ada yang untung, ada yang justru makin rugi.
Tell me more.
Yha misalnya, obviously, perusahaan-perusahaan yang untung adalah perusahaan yang udah punya sistem online shopping sebelum pandemi, kayak Amazon. Lagi pandemi gini, Amazon bahkan harus terus-terusan merekrut karyawan-karyawan baru untuk memastikan supply chains-nya lancar. Selain itu, Ikea juga mencatat kenaikan penjualan online sebanyak 45% selama 12 bulan sebelum Agustus kemarin.
Terus klo yang rugi?
Kebanyakan yang rugi ini adalah brand-brand yang sebelum pandemi lebih fokus ke penjualan di toko atau di mall. Nggak cuma mengalami kerugian, namun ada beberapa dari brand ini yang udah bangkrut kayak J.Crew, Brooks Brothers, Sur La Table, dll. Fyi guys, before the pandemic, perusahaan retail biasanya cuma invest 10 persen untuk e-commerce, tapi sekarang naik jadi 30 – 40 persen.
Rite. Anything else?
Well, Menurut prediksi eMarketer, penjualan dari e-commerce nya Amerika bakal naik menjadi 18 persen hingga $710 juta tahun ini. Sementara itu, penjualan global bakal naik 16,5 persen hingga $3,9 triliun.
What is one thing that is sooooo important for you to take care of?
Mental health.
Khususnya pada kondisi sekarang, di mana kita dan banyak negara lainnya di dunia tengah menghadapi gelombang kedua atas Covid-19.
OK. Anything new?
Well, jadi dalam penelitian yang dilakukan sama New York University baru-baru ini, diprediksi bahwa akan terjadi peningkatan gangguan kesehatan mental di Amerika Serikat, seiring dengan tengah berlangsungnya penularan Covid-19 gelombang kedua di negara itu. Kondisi ini dikhawatirkan bisa bikin fasilitas bantuan buat orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental jadi kewalahan.
Gimana gimana.
Jadi kan emang dalam first wave aja kondisi kesehatan mental masyarakat udah banyak yang terganggu yah, nah dalam second wave ini, diprediksi masalah kesehatan mental akan makin banyak terjadi. Seiring dengan peningkatan ini, diprediksi juga bahwa angka bunuh diri dan overdosis obat-obatan di AS akan makin bertambah.
OMG…
Yep, hal ini banyak terjadi khususnya di kelompok masyarakat yang paling kepengaruh sama Covid-19, yaitu warga kulit hitam, Hispanik, kelompok ekonomi lemah dan tenaga medis. Selain itu, angka depresi juga diduga akan meningkat tajam di antara kelompok orang-orang yang anggotanya keluarganya meninggal karena Covid-19.
Kok bisa?
Yha karena kematian yang terjadi tiba-tiba dan langsung memakan banyak korban itu tentunya bikin keluarga yang ditinggalkan mengalami shock dan kesedihan yang berkepanjangan. Adapun kesedihan berkepanjangan ini ciri-cirinya adalah orang sedih terus-terusan selama at least enam bulan, gatau hidup mau ngapain, merasa kesepian, hingga meningkatnya keinginan untuk bunuh diri.
Terus terus…
Nah menurut itung-itungannya, kematian seseorang karena Covid-19 bisa bikin sembilan orang anggota keluarganya mengalami kesedihan yang berkepanjangan. Dengan angka kematian di AS yang saat ini sebanyak 214.955 jiwa, maka diprediksi bakal ada sekitar 2 juta anggota keluarga yang mengalami kesedihan berkepanjangan tadi.
Whoaaa…
Nah, untuk membantu mengatasi situasi ini, para peneliti menyarankan supaya budget buat fasilitas kesehatan mental perlu ditingkatkan, agar bantuan bisa diakses sama orang-orang yang paling membutuhkan. Selain itu, diperlukan juga tenaga professionals yang bisa membantu orang-orang yang mengalami kesedihan berkepanjangan, depresi, stress, dalam menghadapi situasinya.
For when you’re not the only one who wears mask…
Jadi kemarin, maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia baru aja meluncurkan corak khusus untuk bagian depan pesawatnya (livery) yang bergambar masker. Uniknya, livery ini nggak cuma bergambar masker, tapi juga dihias dengan berbagai motif khas Indonesia kayak motif Barong Bali, candi, fauna khas Indonesia, komodo, dan berbagai representasi kekayaan budaya dan pesona alam nasional lainnya.
Menurut Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, inisiatif ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap program edukasi pemerintah melalui kampanye ‘Ayo Pakai Masker’. Selain itu, perusahaan juga mengajak masyarakat luas untuk turut berperan aktif dalam menyuarakan pentingnya penggunaan masker pada masa pandemi.
Totalnya, bakal ada lima pesawat “bermasker” yang akan melayani rute penerbangan domestik maupun internasional.
“I’ll just give you a big fat kiss.”
Gitu kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat dirinya menggelar kampanye di Sanford, Florida malam Senin kemarin. Kata Trump, dia udah imun dari Covid-19, dan dia jadi ngerasa very powerful dan mau mencium semua cowok atau cewek aka siapa aja yang hadir di acara kampanyenya.
Uhmmm what is social distancing?
Angel’s Stories
1. Pemandangan baru, di lampu merah Cicaheum ada sekelompok anak yang pakai baju koko dan sarung jualan air minum botol. Mereka kayanya lagi dalam perjalanan karena pada bawa ransel gitu. Di lampu merah ada dua orang pengendara motor yang beli air minumnya. Pas lampu udah hijau, ada bapa-bapa lain yang sengaja minggir buat ngasih uang ke anak-anak itu. Di tengah situasi kaya gini, lihat adegan kaya gitu air mataku auto-netes.
-Cipuy – Bdg-
2. Jadi beberapa pekan lalu, di kampusku ada health check up rutin untuk mahasiswa baru. Kebetulan semua prosedurnya pake bahasa Jepang, dan aku masih belum paham bahasa Jepang, jadilah aku mentok pas disuruh isi form. Aku coba translate formnya pake camera translator gitu. Sejujurnya aku bete banget kenapa semua harus pake bahasa Jepang sih. Mana ga ada staff dari kampus yang bantuin pula. Eh tapi setelah itu tiba-tiba ada ibu-ibu dari petugas kesehatan yang nyamperin aku dan bawa kamus macem Alfalink gitu terus dengan B. Inggris yang terbata-bata bilang, “I’m learning English, I could help you a little,” terus ibunya coba bantuin aku sambil translate di kamusnya. Heu seneng banget karna ibunya notice aku kesusahan dan effort banget bantuinnya. Arigatou gozaimasu so much bu!
-Neonpetal-
3. First of all, I want to say that I couldn’t be more thankful for this opportunity given by Catch Me Up in order for people to be able to share their thoughts! So, in a nutshell, aku mau ngingetin semua perempuan di luar sana that whenever you feel exhausted and barely stand with whatever burden you face, ingat lagi tujuan kalian apa. Because it doesn’t matter where you come from, the only thing that matters is your purpose. And, not very in a nutshell, IPB University had been my one-year alma mater until an impulse of mine got the better of me and I took SIMAK UI and I got admitted in Universitas Indonesia, Faculty of Administrative Science. From that time forth I chose to always look at the bigger picture. If Covid-19 never existed, I wouldn’t be where I had always wanted to be. Dear women out there, when you work, work. When you laugh, laugh. When you eat, eat like it’s your last meal. Do everything with all your heart and mind, one step at a time. And it will all be done eventually, you just have to put one hundred percent of yourself into it. Guys, the world isn’t objectively fun, nor sorrowful. It depends on our mentality. Change the way you look at things, and the things you look at will change. Remember your purpose(s), because your big opportunity may be right where you are right now. The happiness of your life depends on the quality of your thought, so take control of it! Have a great day, for all of you who are reading this. I hope you always appreciate your solitude, I hope you always take possession of that priceless thing called “comfortable silence”, and I hope you are f***ng impulsive when it comes to……. books! Yes, try reading books! If you don’t know where to start, one of my best preferred self-help books is The Things You Can See Only When You Slow Down. You don’t have to go to the bookstore, just go to pdfdrive.com and it’s available on PDF format. Happy reading. Finding yourself is actually returning to yourself <3
– Guess :p-
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!
Catch Me Up! Recommendations
Too much scrolling on social media? Here’s how it can affect your mental health. Log out. Now.