Pemerintah Jepang Berikan Tunjangan Untuk Pasangan Yang Baru Menikah

610

For when getting married makes you anxious about $$$…

Japanese millenials can’t relate. Karena, nggak kayak kamu yang abis nikah justru (may or may not) mikirin cicilan, di Jepang, pasangan yang baru nikah justru dikasih uang.
 
Hah? Uang like, uang?
Yep, money. Jadi dalam keterangan dari pemerintah Jepang weekend kemarin, diumumkan bahwa mulai April tahun depan, tiap pasangan yang baru nikah di Jepang akan mendapatkan dana tunjangan pengantin baru sebesar ¥600,000 atau Rp. 85 juta untuk kebutuhan sewa rumah atau biaya hidup lainnya.
 
Hah kok bisa sih mereka ada program begitu?
Iya, thanks to the low birthrate in Japan. Jadi seiring dengan makin rendahnya angka kelahiran di Jepang, pemerintahnya berusaha mendorong warganya buat menikah dan punya anak. Jadi ya harapannya, semakin banyak yang nikah, angka kelahiran di Jepang bakal naik.
 
Whoaaa seriously can’t relate…
Emang. Tapi untuk bisa dapet insentif ini ada beberapa syarat gengs, di antaranya adalah usia si pengantin baru harus di bawah 40 tahun pas nikah, dan pendapatan gabungan dari kedua pasangan adalah kurang dari 5,4 juta yen, atau Rp 768 juta per tahun. Meski begitu, ternyata program ini nggak berlaku di seluruh kota yang ada di Jepang.
Hah kenapa?
Karenaaaa untuk mengadopsi aturan soal insentif ini, daerah/kota harus patungan bayarin setengah dari dananya, setengahnya lagi baru dibayarin sama pemerintah pusat. Karena itulah, sejak dimulai pada Bulan Juli lalu, program ini baru diterapkan di 281 kota atau sekitar 15% dari semua kota besar, kota kecil dan desa di Jepang.
Advertisement
 
Yha terus gimana?
Still, something we can’t relate: the government has the solution. Mulai fiscal year tahun depan, pemerintah pusat jadinya bakal nanggung 2/3 dari pembiayaan ini. Sisanya baru sama pemerintah daerah.
But like, how bad is the birthrate situation there?
Pretty bad. Jadi biasanya, anak-anak muda di Jepang memilih untuk hidup sendiri dulu dan menikah di usia tua, dan salah satu alasan untuk keputusan ini adalah: $$$. Jadi berdasarkan survei dari the National Institute of Population and Social Security Research tahun 2015 lalu, diketahui ada 29,1 persen laki-laki dan 17,8 persen perempuan dengan usia 25-34 tahun yang menyebut bahwa mereka kekurangan budget untuk nikah, jadi hidup sendiri aja dolo.
Ok. anything else? 
Angka kelahiran di Jepang emang termasuk yang paling rendah di dunia, karena angka kelahirannya dari tahun ke tahun yang terus menurun. FYI, tahun lalu aja, di Jepang hanya ada 860.000 bayi yang baru dilahirkan.
Advertisement