Menteri Keuangan “Ibu Sri Mulyani” Prediksi Ekonomi Indonesia Negatif 1 Persen

489

What’s been predicted by international organizations? 

Sumber foto: cnnindonesia.com
Indonesia’s economy. 
 
What’s the prediction?
Kata Menteri Keuangan RI Ibu Sri Mulyani beberapa lembaga ekonomi dan keuangan internasional udah memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia bakal minus di akhir tahun ini. Padahal sebelumnya, proyeksinya masih positif. Hal ini disampaikan Bu Ani saat lagi meeting sama DPR RI kemarin.
Whoaaaa siapa yang memprediksi gituuu? 
Pertama, ada Asian Development Bank aka Bank Pembangunan Asia (ADB) yang memprediksi bahwa ekonomi nasional kita bakal tumbuh positif 2,5 persen di tahun ini. Nah, terus angka tersebut diganti ke negatif 1 persen.  Kedua, Dana Moneter Internasional (IMF) juga mengganti prediksinya yang awalnya menyebut bahwa ekonomi domestik akan tumbuh 0,5 persen jadi minus 0,03 persen.
Go on…
Ok. Third, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang awalnya memprediksi kalau ekonomi Indonesia bakal tumbuh positif sebanyak 4,8 persen, juga merevisi prediksinya jadi minus 3,9 – minus 2,8.
Gaada yang prediksinya positif?
Yhaa ada, yaitu prediksinya Bank Dunia yang di angka 0 persen. Bu Ani menyebut, awalnya perkiraan Bank Dunia berada di kisaran -3,5 persen sampai positif 2,1 persen pada 2020, namun kini jadi 0 persen.
Advertisement
 
Kalo pemerintah sendiri prediksinya gimana?
Kalo dari Pemerintah Indonesia sih pertumbuhan ekonomi masih ada di antara 0,2 persen sampai minus 1,1 persen di tahun ini. Beliau juga merinci bahwa prediksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya akan berada di kisaran 0 persen sampai minus 1,3 persen. Lalu, konsumsi pemerintah di kisaran 2 persen sampai 4 persen.
Terus kapan naiknya? 
Tahun depan. Menurut Bank Dunia sih, diprediksi ekonomi Indonesia tahun depan bakal pulih di 4,8 persen. IMF juga menyebut pertumbuhannya bakal di angka 6,1 persen, dan ADB memprediksi di 5,3 persen.
Good to know. Anything else?

Well, Bu Ani juga memaparkan bahwa semua prediksi ini tergantung banget sama skenario penanganan Covid 19 berhasil atau nggak dan apakah vaksin bakal ada tahun depan atau enggak. Selain itu, hal-hal lain kayak akselerasi reformasi bidang struktural hingga kondisi ekonomi global juga akan sangat berpengaruh sama pertumbuhan ekonomi tanah air di tahun depan.

So fingers crossed, guys…

Advertisement