For when people just decided to quit smoking…
Sumber foto: RCTI Plus.com
Bisa jadi guys, karena minggu lalu, diketahui bahwa industri hasil tembakau lagi mengalami kontraksi aka penurunan yang cukup dalam.
Terus terus…
Sebagai perbandingan, beliau juga menyebutkan bahwa industri lain udah mengalami pemulihan aka rebound seiring dengan naiknya indeks pembelian manufaktur (PMI) menuju ke posisi 50 persen pada pertengahan tahun ini. Tapi ternyata, kalo untuk industri tembako ini kontraksinya masih minus gengs.
I see…
Dijelaskan juga bahwa kontraksi yang cukup dalam di industri hasil tembakau ini juga dialami sama industri lain, kayak transportasi, dan alat angkutan.
Iya, tapi penyebabnya apa sih?
Yha emang terjadi penurunan konsumsi aja gengs, yang juga menyebabkan menurunnya produksi rokok. Diketahui bahwa secara lagi pandemi gini, banyak masyarakat yang mengalihkan pengeluaran mereka untuk kebutuhan pokok.
OK. Anything else?
Nah selain itu, Kementerian Perindustrian juga meramalkan bahwa penerimaan pajak dari hasil tembakau yang ditargetkan sebesar Rp 170 Triliun kayaknya sih nggak tercapai. Hal ini tentunya karena produksi rokoknya tadi juga menurun.