Jokowi Tegaskan Pilkada 2020 Tetap Digelar Dengan Protokol Kesehatan, Penemuan Gas Fosfin Di Planet Venus, Acara Emmy Awards Digelar Secara Virtual

417

For when you already made a plan but we’re facing a deadly pandemic…

Jadi ga ya jadi ga ya….
 
Hah ngomongin apa sih?
Pilkada Serentak 2020. So, in case you haven’t noticed, beberapa hari terakhir ini banyaaaak banget perdebatan di masyarakat soal Pilkada Serentak ini. Ada yang ngusulin biar pilkadanya ditunda, secara lagi pandemi, ada yang mao jalan terus.
 
Hah iya?
Yep, jadi kemarin, dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah udah menyampaikan sikapnya yang meminta kepada pemerintah supaya pilkada ini ditunda aja dulu. Dalam keterangan resmi ketua PBNU Kiai Said Aqil Siradj Hari Minggu lalu, disebutkan bahwa seharusnya pemerintah fokus ke penanganan covid-19 karena status Indonesia udah darurat.
 
Terus…
Nah, hal yang sama juga disampaikan sama organisasi Muhammadiyah. Dalam siaran pers yang digelar secara daring kemarin, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa keselamatan masyarakat jauh lebih utama dibandingkan Pilkada. Selain kedua organisasi tadi, #teamcancel juga diisi sama mantan Wakil Presiden RI, Pak Jusuf Kalla. Kata Pak JK, mending Pilkada ini ditunda dulu sampe vaksin Covid-19 ditemukan.
 
Go on…
Selain itu Pak JK juga menyebut bahwa kalo Pilkada ditunda, hal ini nggak bakal berpengaruh signifikan terhadap peralihan jabatan kepala daerah. Hal ini karena kalo emang belum ada penggantinya, maka tugas kepala daerah bisa diambil alih oleh pejabat sementara (pjs) atau pelaksana tugas harian (plt). This means, nggak bakal banyak yang berubah dari pemerintahan.
 
Wait, remind me. How do we get here?
Why there’s a #teamcancel, you mean?
 
Yep.
Yha karena selain karena angka penambahan pasien Covid-19 yang masih belum memunculkan tanda-tanda akan berkurang penambahannya, Pilkada Serentak juga berpotensi banget bikin orang ngumpul-ngumpul. Pas pendaftaran calon kepala daerah kemaren aja, tercatat ada 316 pasangan bakal calon yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan karena berkerumun atau konvoi sama para pendukungnya.
 
I see…
Selain itu, secara nggak diatur di undang-undang, aturan soal kampanye juga masih membolehkan adanya kumpul-kumpul hingga konser. Hal ini kemudian memunculkan kekhawatiran bahwa Pilkada bakal memunculkan kluster penularan Covid-19 baru.
 
Well, I believe the government has a say…
Yep, jadi kemarin, Presiden Jokowi lewat jubirnya Fadjoel Rachman baru aja menegaskan bahwa Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah bakal tetap dilaksanakan pada tanggal 9 Desember nanti, despite the pandemic. Disebutkan Fadjroel, keputusan ini diambil demi menjaga hak konstitusi rakyat, untuk memilih dan dipilih.
Tell me more.
Selain itu, Fadjroel juga bilang bahwa pilkada ini diputuskan untuk lanjut terus karena ngga tau juga kapan pandemi covid-19 akan berakhir. Selain itu, melaksanakan pilkada pas lagi pandemi juga bukan sesuatu yang mustahil, contohnya aja Singapura, Jerman, Perancis, dan Korea Selatan.
Olrite. So the final say is….
So far, masih lanjut. Jadi semalem, DPR sama pemerintah, KPU dan Bawaslu abis meeting untuk bahas soal pilkada ini, dan keputusan dari meeting tersebut adalah Pilkada lanjut terus pada 9 Desember nanti. Terkait keputusan ini, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa pilkadanya bakal dilakukan dengan penegakan disiplin dan sanksi hukum terhadap pelanggaran protokol kesehatan Virus Corona atau Covid-19.

For when you reallly realllllly need to live on a new planet…

Yep, you read it right.
Ada banget nih, kemungkinan kehidupan di planet lain. No, we’re not talking about Mars, ladies and Gentlemen, please welcome: Venus
 
Hah serius?
Yep, jadi baru aja minggu lalu, para astrologist dan peneliti dibuat terkejut dengan ditemukannya lapisan gas bernama fosfin yang kalo di bumi sih, diproduksi oleh kehidupan mikroba. Penemuan ini kemudian memunculkan spekulasi bahwa sebenernya, di Venus bisa jadi ada kehidupan, instead of cuma awan-awan warna orange aja yang selama ini tertangkap kamera.
Whooaaaa.. tell me more.. 
Got it. Jadi dalam laporan terbaru di jurnal Nature Astronomy, disebutkan bahwa selama ini, Planet Venus yang merupakan planet paling deket ke bumi merupakan planet yang panassss banget hingga nggak memungkinkan kalo ada kehidupan di sana. Namun, seiring dengan ditemukannya lapisan gas yang namanya fosfin ini, para ahli be like…”wait a minute…”
Well, tell me about this Fosfin again.
Jadi, kalo di Bumi sih, fosfin itu diproduksi oleh mikroorganisme anaerobik, which means makhluk yang hidup di lingkungan bebas oksigen. Fosfin ini juga merupakan gas beracun yang pernah digunakan dalam Perang Dunia I, dan biasa ditemukan di rawa-rawa, lahan basah, hingga usus hewan. Selain itu, Fosfin juga gampang banget terbakar dan baunya nggak enak, yhaa pokoknya kalo menurut astronom dari MIT, Carla Souza-Silva, gaenak deh hidup dengan fosfin ini.
 
Lhaa terus kok gasnya bisa ada di Venus?
Yha gatau. Menurut para peneliti, ada beberapa skenario soal adanya fosfin di venus.  Ada yang bilang maybe karena aktivitas vulkanik, mikro meteorit, petir, dan proses kimiawi di dalam awan, namun para peneliti juga bilang, bahwa skenario-skenario tadi sebenernya nggak bisa “mengumpulkan” gas di atmosfer kayak yang mereka temukan dalam kejadian soal fosfin ini. Karena itulah, spekulasi soal adanya kehidupan di sana muncul.
I see, terus…
Yaudah sih. Menurut para scientist, susah banget menemukan penjelasan di balik penemuan fosfin di Venus. Bisa jadi emang reaksi geologi, kimia, atau emang ada aliens yang living next door. All in all, masih sedikit banget informasi yang kita tahu soal Venus, selain permukaannya yang panas banget dan highly acidic aka beracun, hingga sebenernya, hidup di sana itu nggak memungkinkan.

For when you need something that is not cancelled this year…

Emmy Awards.
Yep, gelaran penghargaan bergengsi untuk berbagai kategori di bidang industri perfilman itu pada Hari Minggu kemarin teteup lanjut digelar, despite the pandemics. Meski begitu, seluruh acara dilakukan secara virtual dan para hadirin hadirot peserta Emmy Awards muncul dari rumahnya masing-masing. Nah, karena virtual ini, maka gaada lagi tuh red carpet-red carpetan. Dalam undangan acara yang ditandatangani oleh produser di Channel ABC, termasuk di antaranya Jimmy Kimmel, disebut bahwa dress code dari Emmy Awards tahun ini adalah “come as you are, but make an effort!” Therefore, ada artis yang niat banget pake gaun atau jas dan dandan di rumah mereka masing-masing, namun ada juga yang cuman pake piyama.
Selain secara virtual dan dress-code-nya bebas, pembacaan nominasi pada Emmy Awards ke-72 kali ini juga dilakukan oleh para ‘real-life heroes’ which includes para dokter, perawat, dan guru, dan heroes-heroes lainnya. Kepo, siapa aja para pemenang Emmy Awards tahun ini? Cek daftarnya di sini.

“Kita pasrah menjalani hidup saja,”

Gitu kata seorang remaja di Surabaya yang ditanya, takut kena Covid-19 apa enggak? Secara dia masih suka nongkrong, padahal penularan virus tersebut di Kota Pahlawan terbilang tinggi. Rata-rata, alasan para nongkrongers ini masih nongkrong-nongkrong adalah karena pulang kerja, atau lagi bosen di rumah aja.
 
-_______-

Angel’s Stories

1.Selama pandemi aku jadi lebih sering interaksi sama strangers via sosial media ataupun Zoom room. Terakhir, aku sempet coaching masalah karir sama dua orang coach yang aku ngga kenal di dunia nyata. Saran-sarannya beliau mind blowing banget dan bikin aku tercerahkan. Mau bilang makasih aja sama orang-orang yang terus berbuat baik dengan apa yang mereka punya. Makasih untuk experts atau professionals yang udah terbuka dan mau bantuin “stranger” dengan ilmu yang dipunya. Insya Allah berkah dan semoga selalu dilimpahkan bahagia ya!
-Jojo-
2. Setiap siang aku selalu dapat nasi kotak buat makan siang dari kantor. Mostly isinya itu lagi, itu lagi, jadi keseringan nggak kemakan. Begitu pula dengan beberapa teman kantor yang lain. Suatu hari aku inisiatif untuk kumpulin nasi-nasi mereka yang nggak kemakan, trus sorenya pas pulang kantor aku bagikan ke ibu-ibu penjual koran di tiap lampu merah yang aku lewatin. Meskipun aku bilang maaf karena ga bisa beli koran mereka setiap hari, tapi mereka udah seneng banget, dan kadang lihat mereka nungguin aku lewat tiap sore gitu udah bisa jadi stress relief dari kerjaan kantor seharian. Bisa ya berbagi jadi se-healing itu.
-Sby-
3. Kemarin, aku hampir aja telat ikutan Zoom class yang diadakan sama dosenku, padahal itu kelasnya penting banget dan semua kamera harus ON! Jujur aku ketiduran dan nggak ada yang bangunin karena aku tinggal di kosan sendirian. Eh lagi tidur gitu sayup-sayup kedengeran suara telepon, makin lama makin sering dan akhirnya aku kebangun juga dan itu adalah temen satu kelasku! Jadi katanya, dia nyadar aku telat karena aku nggak muncul di grup, dan dia inisiatif untuk miss-called aku karena dia nggak mau aku telat ikutan kelasnya. Makasih ya, P! You’re my angel!
-Mahasiswi di Bandung-
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)

Catch Me Up! Recommendations

Raise your hands if you’ve been staying at home for so long that you realized you need to declutter. Here’s how to do it, in 20 mins. You’re welcome.
Advertisement