‘FinCen Files’ Temuan Transaksi Kejahatan Keuangan

454

For when you need some shocking news to spice up your mid-week…

Meet: FinCEN files.
Hah apa tuh?
Jadi FinCEN ini adalah lembaga penegakan hukum keuangan di Departemen Keuangan Amerika Serikat yang yang bertugas untuk menangani kejahatan-kejahatan keuangan baik dalam negeri atau di luar negeri. Yha, kayak yang kamu tau, jenis-jenis kejahatan keuangan ini di antaranya adalah money laundering, modalin kelompok teroris, sampe berbagai kegiatan untuk menghindari pajak.
 
And I am gonna be shocked because…
Adanya laporan terbaru yang merupakan hasil investigasi dari konsorsium jurnalis investigasi internasional, aka ICIJ atas laporan transaksi keuangan yang diduga merupakan duit haram. Jumlahnya nggak main-main guys, mencapai US$2 triliun. Disebutkan ICIJ, bank-bank yang jadi “lalu lintas” atas duit haram ini membiarkan terjadinya perputaran uang tersebut ke seluruh dunia.
Whoa…tell me more!
Ok. Jadi, ICIJ ini melakukan penyelidikan atas laporan aktivitas keuangan mencurigakan di seluruh dunia yang dilaporin sama berbagai bank ke FinCEN tadi. Bank-bank ini lapor karena mereka emang mencurigai transaksi kliennya, tapi mereka nggak punya bukti bahwa transaksi tersebut emang bermasalah. Nah, ICIJ kemudian went through these documents dan melaporkan hasilnya ke publik.
 
Well, what did they find out?
Just…dirty money, seriously. Misalnya kayak adanya transferan dari duit hasil keuntungan perang narkoba, duit hasil korupsi, hasil penggelapan dana dari negara berkembang, pokoknya macem-macem deh…
Be specific.
Baik. Jadi beberapa contoh dari laporan itu adalah:
  • Bank HSBC yang membolehkan pencucian uang dari skema curang sebesar jutaan dolar, meskipun investigator dari pemerintah US udah bilang bahwa uang itu didapat dari skema curang.

  • JP Morgan membolehkan suatu perusahaan untuk mentransfer dana sebesar US$1 triliun lewat sebuah akun bank misterius di London. Later on baru ketauan bahwa akun bank itu punyanya salah satu orang yang masuk ke top 10 orang paling dicari di FBI.

  • Bank Barclays di London yang membuktikan bahwa ada upaya transaksi keuangan dari orang deketnya Presiden Rusia, Vladimir Putin yang bertujuan supaya dirinya bisa menghindari pajak di negara-negara Barat. Duitnya kemudian dipake beli barang-barang seni.

    Advertisement
  • Deutsche Bank mentransfer duit hasil money laundry yang berasal dari kejahatan yang terorganisasi, kegiatan teroris, dan penyelundupan obat-obatan.
Stop… you’re giving me headache this early in the morning.
Well then, let’s stop here. FYI though, investigasi ini dikumpulkan dari laporan yang masuk sejak 1999 sampe 2017 lalu. Terkait laporan ini, Fergus Shiel dari ICIJ menyebut bahwa tujuan dari dibocorkannya hasil investigasi ini adalah untuk ngasih gambaran sama kita soal gimana bank-bank besar tahu bahwa ada banyak dirty money yang beredar di seluruh dunia. Secara, dana yang dilaporkan mencapai US$ 2 triliun, dan ini cuma dari yang dilaporin ke FinCEN aja.
 
Well, I believe the banks have a say…
Yep, jadi salah satu bank yang paling banyak disorot adalah bank terbesar di Jerman, Deutsche Bank, secara laporan soal transaksi mencurigakan mereka mencapai 62% dari total seluruh kegiatan yang dilaporkan. Terkait hal ini, pihak Deutsche Bank menyatakan bahwa mereka udah memaksimalkan sumber daya untuk memperkuat kontrol dalam upaya memenuhi kewajiban layanan keuangan yang mereka tawarkan.
 
Final question though, are we involved?
YES. Hehehe. Dalam FinCEN files, disebutkan bahwa ada 19 bank yang beroperasi di Indonesia, baik bank BUMN maupun bank asing yang diduga turut melakukan transaksi mencurigakan. Adapun dana mencurigakan baik yang keluar maupun masuk ke Indonesia adalah senilai 504,65 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,46 triliun. Mau tau bank-banknya apa aja? Cek di sini. HEHEHE
Advertisement