Perdana Menteri Jepang Mundur Karena Sakit

Yep.  Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe udah secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya padaJumat (28/8) kemarin karena alasan kesehatan.

Nope. Kalo kata dokternya sih, karena Abe mengalami radang usus besar yang kronis. Karena kondisinya ini, Abe kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dan meminta maaf kepada masyarakat Jepang karena nggak bisa nyelesain masa jabatannya sampai September 2021.

‘Tru dat, karena beliau emang udah menjabat lama sebagai PM Jepang, yaitu selama hampir 8 tahun, sejak tahun 2012. So far, beliau juga merupakan perdana menteri yang menjabat paling lama dalam sejarah Negeri Sakura.

Yep, dalam konferensi persnya yang emosional Jumat kemarin, Abe buka-bukaan soal penyakit dan kerjaannya. Beliau menyebut bahwa selama ini, dirinya mengalami radang usus besar yang kondisinya makin parah hingga dia harus bolak-balik periksa ke RS dalam dua minggu terakhir. Selain itu, gaada jaminan bahwa penyakitnya ini bisa disembuhkan, jadi dia mau mundur aja dari jabatannya dan fokus pada upaya pengobatan.

Yhaaa PM Abe juga jujur aja nih, bahwa ada beberapa gol-nya yang nggak tercapai selama pemerintahannya. Yakni memastikan kembalinya warga Jepang yang diculik sama Korut beberapa puluh tahun lalu, dan menyelesaikan masalah perbatasan sama Rusia yang bikin kedua negara masih dalam status gencatan senjata sampe saat ini.

Well, secara masa jabatannya adalah sampe September tahun depan, Abe diharapkan untuk stay in power, at least sampe September ini. Selanjutnya, partai Abe yakni Partai Demokrat Liberal (LDP) rencananya bakal segera melakukan pemilihan PM baru dalam beberapa minggu ke depan.

Well, just a little recap, selain jadi perdana menteri terlama di Jepang, Shinzo Abe juga menjadi PM termuda yang menjabat di usia 52 tahun. Beliau emang datang dari keluarga politisi, di mana kakeknya, Nobusuke Kishi juga menjabat sebagai perdana menteri. Pada pemerintahannya, Abe dikenal dengan konsep “Abenomics” yang bermaksud untuk meningkatkan perekonomian Jepang. However, pas beliau resign dari jabatannya, disapproval rate-nya Abe meningkat tajam seiring dengan ketidakpuasan warga Jepang dengan cara pemerintahannya meng-handle covid-19 pandemics dan kemunduran ekonomi yang terjadi.