Jokowi Meminta Pelaku Usaha Atau Industri Sediakan Program Magang Satu Semester, World Economic Forum [WEF] Ditunda Sampai Musim Panas 2021, Seorang Kakek Di Vietnam Tidak Potong Rambut Selama 80 Tahun

649

Who’s just made a call?

Sumber foto: cnnindonesia.com

The President, Pak Jokowi.
 
To who? 
Business players. Jadi baru aja kemarin, Pak Jokowi meminta pelaku usaha ATAU industri untuk kerjasama sama lembaga pendidikan untuk menyediakan program magang bagi para mahasiswa.
Hmmm what kind of program magang? 
Pak Jokowi bilang sih programnya kayak full satu semester gitu, nggak cuma 1-2 minggu aja. Menurutnya, magang dengan durasi satu semester itu bakal bisa membantu mahasiswa praktik di lapangan, jadi mengenal ekosistem kewirausahaan, sampai memahami cara melakukan riset dan pengembangan.  Beliau juga bilang kalau program magang ini hampir mirip sama program “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka”-nya Kemendikbud Mas Nadiem Makarim.
 
I have no idea what that is
Jadi program kampus merdeka itu ‘mengutamakan pemberian akses bagi mahasiswa untuk belajar di mana aja.’ Gitu sih intinya. Jadi mahasiswa dikasih akses dan didukung belajar di mana aja kapan aja untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dan dibutuhkan masyarakat dan industri. Gitu kata Pak Jokowi.
 
Tell me more about Kampus Merdeka…
Jadi Kampus Merdekanya Mas Nadiem Makarim ini berisi empat kebijakan untuk perguruan tinggi, yaitu 1) Sistem akreditasi perguruan tinggi, 2) Hak belajar tiga semester di luar prodi, 3) Pembukaan prodi baru, dan 4) Kemudahan menjadi PTN-BH.  Nah, program magang yang Pak Jokowi bilang tadi itu sejalan sama poin kedua dari program Kampus Merdeka.
Which is?
Menurut Pak Nadiem, poin kedua ini maksudnya bakal ada perubahan Satuan Kredit Semester (SKS). Jadi, pemenuhan SKS-nya nggak harus didapat di dalam kelas dan di kampus yang sama, tapi mahasiswa bakal boleh dapetin SKS di luar prodinya, bahkan di luar kampusnya. This includes program magang, pertukaran pelajar, pengabdian masyarakat, wirausaha, riset, studi independen, atau ngajar di daerah terpencil.
What’s the goal of this?
Ya intinya sih mahasiswa bakal diberi akses untuk ‘merdeka’ belajar dimana aja as long as mereka dapat knowledge, and new skills yang bakal dibutuhkan oleh industri-industri yang ada di Indonesia.  Jokowi juga bilang bahwa pengembangan SDM adalah salah satu prioritas Kabinet Indonesia Maju in the next five years.

What’s being postponed due to covid 19?

Sumber foto: cnbc.com
Dude, everything.
Well, here’s one more thing to be added to the list: The World Economic Forum’s annual meeting. 

Itu apaan sih? 
Jadi, World Economic Forum (WEF) adalah organisasi internasional yang melakukan kerjasama antara lembaga publik dengan lembaga privat. Lembaganya udah ada sejak tahun 1971, dan kantornya di Jenewa, Swiss.
 
Fancy fancy…
Yhaaa bisa dibilang gitu karena pertemuannya ini mempertemukan tokoh-tokoh penting dan berpengaruh di bidang politik, bisnis, budaya, dan tokoh masyarakat lainnya untuk membentuk agenda-agenda global, regional, dan industri.
 
So…it’s cancelled?
Postponed. Jadi sejak tahun 1971, forum ini selalu digelar setiap tahun di Davos, Swiss. Nah, untuk pertemuan tahun depan, yang awalnya dijadwalkan pada bulan Januari 2021, bakal diundur jadi awal musim panas 2021.
 
Masih gara-gara Covid-19?
Yuhuuu apa lagi. Dalam keterangannya kemarin, perwakilan dari WEF Adrian Monck menyebut bahwa keputusan ini nggak diambil dengan mudah, secara saat ini tuh penting banget digelar adanya pertemuan yang mempertemukan para pemimpin negara untuk membikin rencana pemulihan pasca Covid-19. Meski begitu, Adrian menyebut bahwa berdasarkan saran dari para ahli, kondisinya masih belum aman klo WEF-nya digelar di bulan Januari.
I see…and? 
Selain di-postponed, WEF juga menyatakan bahwa mereka bakal menggelar digital forum yang judulnya “Davos Dialogues” pada Hari Minggu dari 25 Januari mendatang. Rencananya, acara virtual ini bakal dihadiri oleh para pemimpin dunia untuk sharing ide-ide tentang dunia di tahun 2021.  So far, belum ada perubahan dari rencana ini.
 
I see. Anything else?
Well, just FYI, pertemuan WEF selama ini selalu dihadiri oleh tokoh-tokoh pemimpin global yang berpengaruh. For example, di pertemuan Januari 2020 kemarin, ada speech dari Presiden AS Donald Trump, presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, hingga aktivis lingkungan Greta Thunberg.  Selain mereka, banyak juga businessman yang dateng, kayak George Soros, JP Morgan, Bridgewater Associates and many more.

For when you think that your quarantine hair is already super long…

Sumber foto: reuters.com
Wait until you meet Grandpa Nguyen Van Chien, a 92 year old from Vietnam

Beliau juga udah lama belum potong rambut, yaitu udah hampir 80 tahun! In case you’re wondering how long it actually is, rambut kakek ini sekarang sepanjang lima meter. Menurut kepercayaan si kakek, apapun yang kita dapatkan sejak lahir itu nggak boleh diutak-atik, jadi dibiarin aja. Kakek Van Chien ini juga percaya bahwa kalo potong rambut, maka dia bakal meninggal, jadi Si Kakek ini nggak berani ngapa-ngapainin rambutnya termasuk nyisir, nyisir! Jadi yang selama ini dia lakukan hanya merawat, menutupnya dengan turban dan mastiin rambutnya kering, bersih, dan terlibat bagus.  Si Kakek juga bercerita bahwa pernah satu hari dia diminta potong rambut di sekolah dan hal itu dia lakukan, tapi suatu hari, dia merasa mendapatkan “panggilan gaib” dan sejak saat itu, dia memutuskan untuk nggak bakal pernah lagi motong, nyisir, atau cuci rambutnya lagi. Whoaaa….
Advertisement

““There is no need to ever retire, but if one must, it should be a lot later than 65.” 

Gitu isi salah satu tips panjang umur dari seorang dokter di Jepang, Dr. Shigeaki Hinohara yang hidup sampai berusia 105 tahun. Menurutnya, dengan angka harapan hidup saat ini yang makin tinggi, maka nggak perlu deh, pensiun cepet-cepet. Tapi kalo emang harus, ya nanti aja, pas udah di atas umur 65 tahun.
 
When longevity is related to productivity…

Angel’s Stories

1. Tetangga gue ada yang hasil swab test-nya positif. Nggak tau persis kena dari mana, tapi yang jelas ybs ngeluh gaenak badan dan demam. Prepping for the worst, she got swab-tested and the result was positive. Otomatis, satu rumah itu harus isolasi mandiri. Fyi, yang positif usia 25th, dan ybs tinggal bersama ortunya yang udah 50th+. Long story short, orang-orang sekitar jadi pada tau kalau hasil swab-test ybs ini positif dan satu rumahnya harus isolasi mandiri. You know what? Seluruh tetangga2 kompakan bergiliran ngasih suplai makanan setiap hari ke rumah ini. Bolak-balik menekankan bahwa ini bukan aib, gaperlu malu, harus patuh protokol. So, in the desperate moments, we don’t let them downFaith in humanity: restored.
-Tambun, Bekasi-
2.Jadi beberapa hari yang lalu, aku *akhirnya* ketemuan lagi sama pacar aku. Kita rencananya mau take out fast food terus lanjut makan di tamannya GBK. Selesai beli makanan, kita berdua jalan di trotoar gitu otw ke parkiran. Tiba-tiba, dia berhenti jalan, balik badan terus menghilang gitu aja dong. Awalnya aku kesel kok dia gak pamit atau gimana gitu. Pas nengok ke pengkolan belakang, aku lihat ternyata dia nyamperin kakek-kakek pemulung. Kakeknya kasihan banget, gak pakai masker dan kelihatan kurus banget gitu :(( Aku lihat, pacar aku ngambil lembaran uang di dompet terus nyelipin uangnya di tangan si kakek. Ekspresi si kakek priceless banget pas nerima itu, kayak mau nangis bahagia sambil ngedoain pacar aku. Aku sebagai spectator ikut terharu dan jadi agak merasa bersalah sama pacar karena udah suudzon sama dia 🙁 Pas dia balik, aku tanya kan kenapa gak bilang tadi mau nyamperin si kakek. Terus dia bales, ngapain hal kayak gitu diumbar. Dia bilangnya, he’s just being a decent human being, not a very special one. Tapi aku ngerasa, this story is worth to share here 🙂
-Warga Jaksel-
 
3. Beberapa hari lalu aku naik ke Gunung Prau sama temen, ya awalnya banyak yang ikut tapi mendekati hari H cuman ada 3 orang. Akhirnya ya gas aja lah, sampai di base camp aku sama teman-teman niatnya mau nyewa kompor dulu eh malah ga ada. Kita naik sekitar jam tengah 6 sore. Di pos 1 maghriban dulu, lanjut pos berikutnya karena kondisi semakin malam kami juga cuman 3 orang, cewek semua, trus minim pencahayaan. Akhirnya sebelum pos 3 kita berhenti dulu (sambil takut sebenarnya). Kami nungguin pendaki yang di bawah kami karena kami lihat ada cahaya senter yang berjalan. Kemudian kami ke atas bareng sama mereka (namanya Mba Pingkan, Mba Angki, dan Mas Acil). Mereka sabar banget nungguin kami yang jalannya lambat, di atas kami juga dibantuin mendirikan tenda, dan mereka share flysheet karena kami ga bawa. Besok paginya kami juga minjem kompor buat bikin air panas, eh pas selesai juga bantuin beresin tenda. Mereka baik banget. Semoga kebaikan kalian dibales sama Tuhan ya, dan semoga bisa jumpa lagi.💖
-Annisa, Banjarnegara-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here(can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)

Catch Me Up! Recommendations

Thinking about trying some delicious, crunchy, irresistible traditional Betawi snack? Try this. Seriously it’s that good.
Advertisement