“Brenton Tarrant” Pelaku Penembakan Brutal Di Vonis Penjara Seumur Hidup

531

What’s just giving us some updates?

Sumber foto: CNN.com

The Christchurch Massacre.

Pada Bulan Maret tahun lalu, dunia dikagetkan dengan tragedi penembakan membabi buta yang dilakukan oleh seorang pria Islamophobic asal Australia di dua masjid yang ada di Christchurch, New Zealand. Penembakan yang di-livestream di Facebook itu dilancarkan pada orang-orang yang lagi mau Jumatan dan menyebabkan 51 orang meninggal dan 40 orang luka-luka.
 
God lord, I remember that…
Yep, fast forward pada Hari Senin kemarin, pelaku penembakan Brenton Tarrant muncul di pengadilan untuk menghadiri sidang gugatannya. Dalam persidangan, disebutkan bahwa Brenton akan dihukum atas aksi pembunuhan sebanyak 51 kali, upaya pembunuhan sebanyak 40 kali, dan kasus kejahatan terorisme, which is merupakan pertama kalinya ada orang didakwa dengan kejahatan tersebut di NZ.
 
And for that, he will be sentenced for…
Masih belum putusan kan, cuma banyak yang memprediksi bahwa Brenton bakal dihukum penjara seumur hidup, tanpa keringanan hukuman. FYI, jenis hukuman ini, kalo emang jadi dijatuhkan, bakal jadi yang pertama kalinya juga di NZ.
 
Now tell me more about the hearings…
Well, secara lagi Covid-19, jumlah para tamu yang hadir dalam persidangan dibatasi, namun para pengunjung bisa mengikuti sidang melalui tujuh ruang sidang yang berbeda, dan aturan social distancing 
Advertisement
yang ketat. Selain itu, para keluarga korban juga turut hadir untuk memberikan kesaksiannya…
 
Like…
Most are very angry, sad, and in tears ketika berhadapan langsung dengan Brenton. Imam Masjid Al Noor, yang merupakan salah satu lokasi penembakan menyebut bahwa tindakan Brenton adalah salah dan sesat, dan rasa bencinya pada Islam itu ga penting.
 
I really want to know his motives…
Who? Brenton? Well, dari keterangan yang disampaikan di persidangan, memang disebutkan bahwa dalam menjalankan aksinya itu, Brenton udah mempersiapkan diri selama dua tahun terakhir. Adapun persiapan yang dilakukannya meliputi nabung buat beli senjata api dan amunisinya, mempelajari denah masjid yang akan diserang dengan menerbangkan drone, hingga rencananya untuk membakar masjid sampe habis.
 
OMG…
Yep, selain itu disebutkan juga bahwa sepanjang persidangan, Brenton tampak biasa aja dan nggak menunjukkan emosi apapun ketika menghadapi para keluarga korban. FYI, sidang putusan atas persidangan ini bakal dilaksanakan later this week, and we’ll keep you updated.
Advertisement