Aksi Protes Masyarakat Di Lebanon Ricuh

Inget ledakan yang terjadi di ibu kota Lebanon, Beirut minggu lalu? Nah, menyusul ledakan ini, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dan jajaran kabinetnya baru aja resign.

Yap. Jadi pasca ledakan tadi, aksi protes masyarakat yang anti-pemerintah makin menjadi-jadi hingga berujung ricuh. Karena desakan dari masyarakat yang nggak kunjung surut ini, Perdana Menteri beserta menteri-menteri dan beberapa anggota parlemennya Lebanon pada hari Senin kemarin kemudian mengundurkan diri. Dalam pidatonya, Hassan bilang, “korupsi di negaranya lebih besar daripada negara itu sendiri.”

Oh iya jadi a little flashback guys, sejak Oktober tahun lalu, masyarakat Lebanon emang menggelar aksi demo untuk memprotes pemerintahannya yang disebut menyebabkan ekonomi negaranya ancur-ancuran. Penyebabnya? korupsi, mis-management sampe pemborosan budget yang membawa negara Arab itu ke krisis ekonomi terburuk, ever. Pokoknya semua kondisi krisis ekonomi yang kamu sering baca di buku “pengantar ekonomi” kamu kayak inflasi, harga bahan pokok yang meroket, pengangguran, sampe pembatasan akses listrik, semuanya kejadian deh di Lebanon…

Unclear. Kondisi di Lebanon masih panas karena para pendemo menuntut supaya pemilu diadakan lebih awal. Namun banyak pengamat yang menilai langkah tersebut kurang dan nggak akan bisa meng-address  isu utamanya yang bikin pemerintahan di Lebanon kurang efektif, yaitu sistem pembagian kekuasaan yang berdasarkan pada agama.

Jadi di sana itu guys, Undang-Undangnya mengatur bahwa yang jadi Presiden harus beragama Kristen, yang jadi Perdana Menteri harus Sunni Muslim, dan yang jadi Ketua DPR harus Syiah Muslim. Nah, sistem ini yang dinilai banyak pihak malah bikin sistem pemerintahan nggak jalan dan justru menyebabkan perpecahan.

Karenanya, banyak pihak menuntut supaya jabatan-jabatan ini diisi secara independen aja, berdasarkan keterampilan dan kemampuan. Selain itu, fokus utama dari Perdana Menteri baru adalah pemulihan ekonomi.

Yep. So far, ada setidaknya 160 orang yang meninggal dan ribuan orang yang luka-luka. Pihak berwajib di Lebanon masih melakukan investigasi terhadap siapa yang bertanggungjawab atas ledakan ini, yang nantinya akan diproses secara hukum.