Amerika Blokir Tik Tok

592

For when you’ve been singing “tik tok, on the clock…”

Sumber foto: ft.com
But the party won’t stop…
Yep, you sing, you lose! 
 
HAHAHA OK. I lose. Ada apa dengan TikTok?
Jadi, Tiktok lagi menghadapi gelombang blokir ni gengs. Setelah sebelumnya dilarang di India, kini, Amerika Serikat juga lagi mikir-mikir buat melarang TikTok.
 
Hah serius?
Yep, jadi awalnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo bilang bahwa US lagi mikir-mikir untuk melarang TikTok, dengan alasan aplikasi tersebut membocorkan data penggunanya ke pemerintah China. Pompeo bilang, yhaa boleh aja sih warganya nge-download TikTok, kalo mau data pribadinya jatuh ke tangan Partai Komunis China.
 
Emang TikTok ini dari China?
Yep, jadi TikTok adalah app yang dimiliki sama perusahaan asal China, ByteDance.
 
I see, now go on…
Nah rencananya, minggu ini juga senat AS bakal melakukan voting untuk menentukan aturan yang kalo disetujui, isinya bakal melarang para PNS aka federal employee-nya AS untuk pake aplikasi TikTok. Alasannya, yha ancaman untuk keamanan nasional.
 
Terus kata TikTok apa?
Merespons pernyataannya Pompeo tadi, pihak perwakilan TikTok di AS menyebut bahwa mereka nggak pernah ngasih data apapun ke pemerintah China, dan juga nggak akan melakukan hal tersebut walaupun diminta.
Advertisement
However…
Yep, however, berdasarkan studi dari perusahaan cybersecurity dari San Fransisco, Lookout, untuk bikin video di TikTok, pengguna emang dimintain alamat email, nomer hp, akun sosmed lain, lokasi pengguna, audio, rekaman kamera, dan juga kontak pengguna. FYI, jenis-jenis data yang diminta Tiktok ini juga ternyata lebih banyak daripada yang diminta Twitter sama Facebook.
 
I see… anything else?
Well, sejauh ini diketahui TikTok punya moderator yang bertugas buat menyensor konten-konten yang berhubungan dengan isu politik di China. Contohnya kayak konten yang nge-tag Tiananmen square, kemerdekaan Tibet, sampe TikTok juga disebut bekerjasama dengan polisi untuk menyebarkan ideologi komunis di Xinjiang, yang merupakan wilayah mayoritas muslim di China.
Advertisement