PSBB dan Karhutla

650

What’s the effect of PSBB to our environment?

Gambar: cnnindonesia.com

Clearer, fresher air, blue skies. . .
True, and one more thing, ngurangin terjadinya karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan).

Masa?
Iya. Kata Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Doni Monardo sih gitu gengs. Jadi dalam keterangannya kemarin, Pak Doni bilang bahwa pembakaran hutan berkurang gara-gara banyak daerah yang menerapkan PSBB.

But… how is it related?
Yha related donk. Intinya kata Pak Doni, angka kebakaran hutan tahun ini berkurang kalo dibandingkan tahun lalu, apalagi dengan berlakunya kebijakan PSBB di berbagai daerah.

OK go on…
Nah, menurut catatan BNPB, di tahun 2015 ada 2,6 juta hektar lahan yang terbakar, terus di tahun 2019 terjadi pengurangan ke 1,6 juta hektar. Selain itu, Pak Doni juga mengingatkan warga untuk jangan bakar-bakar hutan dulu deh, karena lagi ada wabah Covid-19.

Same question. How is it related?
Nah, kalo yang ini sih clearly, karena kebakaran hutan bisa memperparah resiko Covid-19 di Indonesia. Secara kan kalo ada karhutla warga bakal menghirup kabut asap, nah asap ini bisa menyebabkan penyakit saluran pernapasan hingga asma, yang bikin penderitanya lebih beresiko kena Covid-19. Secara semuanya menyerang ke paru-paru.

Advertisement

True… terus gimana cara pencegahan Karhutlanya?
The use of technology, khususnya teknologi modifikasi cuaca (TMC). Selain itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar juga bilang bahwa fase kritis pertama karhutla di tahun ini udah lewat, yaitu di bulan Maret dan April lalu. Nah sekarang kita memasuki fase kedua, yaitu Juni-Agustus/September.

I see…
Selain dengan menggunakan TMC, rekomendasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga turut ngebantu proses penanggulangan karhutla.  Jadi, ada rekayasa hujan untuk membasahi lahan gambut yang gampang kebakar. Adapun daerah yang rentan itu biasanya berada di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi. Di fase pertama, TMC dilakukan sama BPPT dan TNI AU pada Mei kemarin.

Ok. Anything else?
FYI, sejauh ini jumlah titik api di fase pertama yang berhasil diturunkan adalah 39% dibanding tahun sebelumnya.  Kalau dilihat dari Satelit NASA, total jumlah titik api di tahun 2019 itu ada 1.381 titik, sedangkan di tahun 2020, per tanggal 1 Januari-9 Juni angkanya berkurang jadi 837 titik.

Advertisement