Korut VS Korsel, Covid Naik Terus, Industri Mobil Turun, Kucing Bisa Kena Covid

553

It’s Wednesday.

Rise and shine, Catchers! Pffft! The first six months of the year are almost gone just like that. So many plans are cancelled, events have been postponed, and targets are missed since you’ve switched from achieving to survival mode. So, in case anyone should hear (or read it) today: Things could go south and we will be just fine. You’re the living proof. Thanks for not giving up.


When things are heating up in the Korean Peninsula…

Gambar: cnn.com

Yep, we (or at least, us), have been busy watching every BTS video on YouTube the whole day yesterday that we almost missed the latest update on the two Koreans…

Don’t blame my BTS! But also, what happened?
Ada ledakan. Jadi kemarin banget, gengs, sekitar jam tigaan sore waktu setempat, Korea Utara ngancurin gedung kantor perhubungan yang selama ini jadi tempat terjadinya komunikasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.

HAH kok bisa? Diledakin secara sengaja?
Iya, sengaja. Sama Korea Utara. Jadi a little background, secara namanya juga kantor perhubungan, gedung ini dibangun sebagai tempat untuk kedua negara melakukan dialog demi menyambut “era baru perdamaian” yang udah disetujui oleh keduanya sejak tiga tahunan yang lalu. Gedungnya dibangun di wilayah Korea Utara (tapi di zona demilitarisasi), dan dibayarin sama Korsel, jadi emang gedung ini simbolis banget dalam urusan komunikasi antara kedua negara.

Iya terus kalo untuk komunikasi kenapa diledakin?
Ya karena Korut bete sama Korsel yang, menurut mereka sih, membiarkan para aktivis pro-demokrasi menerbangkan pamflet berisi kritikan terhadap pemerintahan Kim Jong-un nyampe ke Korut lewat udara. Ini detailnya di sini nih.

OK. Jadi ini legit nih, Korut yang ngeledakin?
Iya. Jadi dalam keterangan dari kantor berita Korut, namanya KCNA, tindakan “bodoh” yang dilakukan baru-baru ini (referring to penerbangan pamflet) telah melukai martabat sang supreme leader aka Kim Jong-un. Karenanya, Korsel harus mendapat hukuman atas tindakannya itu…

Whoa… terus ada korban nggak ya?
Belum ada infonya tentang ini. Tapi, yang pasti sih Liaison Office ini udah ditutup sejak Januari kemarin, gara-gara corona.

OK, so does South Korea have a say on this?
Yep, jadi menurut statement dari Blue House aka White House-nya Korea Selatan, tindakan Korut ini merupakan pengkhianatan atas upaya perdamaian yang ingin dicapai di semenanjung Korea. Selain itu, Korsel juga bilang bahwa mereka bakal monitor terus pergerakan Korut.

What about other countries?
Yhaa ikut komen, misalnya Amerika Serikat yang bilang bahwa mereka udah koordinasi sama Korsel terkait insiden peledakan ini. Terus juga Tiongkok yang minta kedua pihak untuk PLZ banget tenang demi menjaga perdamaian di wilayah tersebut dan ada juga Rusia yang minta kedua belah pihak untuk saling kontrol demi menghindari semakin memanasnya suasana.

NP: You need to calm down…


What’s hitting an alarming (and grim) milestone?

Gambar: cnnindonesia.com

The number of corona cases in Indonesia.

Hah apaan lagi sih?
Sorry to break the bad news to you this early in the morning, tapi kemarin, Indonesia baru aja mencapai satu pencapaian yang suram: Angka pasien positif Covid-19 udah tembus angka 40 ribu, atau lebih tepatnya, 40.400 kasus.

Ouch.
Yep. Please stay at home if you could? Karena dalam dua minggu terakhir ini, angka pasien Covid-19 emang naik drastis.

Drastis gimana?
Ok, to give you an idea, here’s a quick monthly recap:

  • Maret: 1.528 kasus
  • April: 8.590 kasus
  • Mei: 16.355 kasus
  • Juni: (which, sekarang baru tanggal 17), udah ada 13.927 kasus

Untuk lebih lengkapnya, cek dashboard Covid-19 kita yuk, di sini.

Ok. Go on…
Nah, selain total angka kasus positif yang terus meningkat, total angka kematian akibat Covid-19 juga terus naik. Saat ini, angka pasien yang meninggal adalah 2.231 kasus, sedangkan pada Maret kasus meninggal ada 136 kasus, April 656 kasus, Mei 821 kasus, dan Juni 618 kasus.

Whoaaaa I am scareeeed.
Same. Tapi a little bit of good news, angka pasien yang sembuh juga naik kok gengs. Jadi sejak Maret lalu sampai hari ini, jumlah pasien yang sembuh adalah 15.703. Kalo diitung-itung, dari 1 Juni sampai 16 Juni, jumlah pasien sembuh mencapai 8.395 orang, sedangkan sepanjang Mei lalu, jumlah pasien sembuh sebanyak 5.786 orang. Jadi yhaa lebih banyak yang sembuh bulan ini daripada bulan lalu.

Yha tapikan yang positifnya juga lebih banyak bulan ini 🙁
…..
Anyway so far,
 ini dia lima provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak: DKI Jakarta (9.122), Jawa Timur (8,063), Sulawesi Selatan (2.941), Jawa Barat (2.621) dan Jawa Tengah (2.175).

I see. OK. Anything else?
FYI, angka kenaikan kasus tertinggi per 16 Juni adalah di Jawa Timur dengan 245 kasus. Kedua, Sulawesi Selatan dengan 175 kasus baru. Ketiga, Kalimantan Selatan dengan 169 kasus baru. Keempat, DKI Jakarta dengan 101 kasus. Kelima, Jawa Tengah dengan 56 kasus.

Stay safe!


What’s dropping faster than the money in your bank account?

The car sales.
Yep, industri mobil tanah air lagi lesuuu banget bengs. Disebutkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil tahun ini menurun sampe 95 persen.

Whaaaaat?
Iya, thanks to corona. Adapun penurunan penjualan ini terjadi baik pada penjualan mobil secara retail maupun wholesale. Menurut Gaikindo, kondisi ini lebih buruk dibanding pas Indonesia menghadapi krismon di tahun 1998 lalu.

Tell me more…
Data Gaikindo juga mencatat jumlah penjualan mobil (wholesale) pada Mei hanya sebanyak 3.551 unit. Angka ini anjlok jika dibandingkan sama April yang terjual sebanyak 7.868 unit dan 84.367 unit pada Mei tahun lalu. Artinya, jika dibandingkan tahun lalu, angka penjualan mobil mengalami penurunan hingga -95,8%.

How does corona contribute to this?
Yha contribute dong, kan dengan adanya PSBB, maka pergerakan masyarakat juga jadi terhenti, masyarakat nggak bergerak, ya ekonomi juga hampir stagnan. Coba buat kamu yang punya mobil, kapan terakhir kali isi bensin?

Makes sense. Terus kalo pabrik mobil gimana? Aman?
Nggak. Pabrik-pabrik juga banyak yang tutup sementara, dan kalo pun mau tetep berproduksi, mereka bikin mobilnya juga dikit banget. FYI masih menurut Gaikindo, pada Mei lalu, produksi mobil juga menurun sampai 80%. Hal ini tentunya berdampak sama makin banyaknya pengangguran.

Ouch…
Hal ini juga diperparah dengan perusahaan keuangan yang lagi hati-hati banget dalam memberikan pinjaman buat beli mobil. Secara kan mobil emang barang mahal, sehingga mayoritas masyarakat banyak yang beli dengan cara nyicil ke lembaga keuangan. Nah dalam kondisi kayak gini, lembaga-lembaga keuangan ini juga prefer untuk merestrukturisasi (ngatur ulang) utang yang udah ada daripada ngasi utang baru. Jadi deh mobilnya makin gaada yang beli.

Terus gimana?
Yhaa Otoritas Jasa Keuangan aka OJK udah mengeluarkan peraturan yang ngasih keringanan penundaan dalam pembayaran cicilan dalam jangka waktu satu tahun. Selain itu, selama satu tahun juga OJK nggak memperbolehkan adanya penagihan cicilan pake debt collector

Advertisement
.


For when Si Mpus has been your best best friend during the quarantine…

Gambar: unsplash.com

Protect them at all costs.
Yep, munculnya pandemi Covid-19 menyebabkan banyak orang akhirnya memutuskan untuk punya hewan peliharaan untuk nemenin mereka stay at home until God knows when. Tapi selanjutnya, pertanyaan yang kemudian muncul adalah: sebenernya hewan peliharaanmu aman nggak sih dari Covid-19?

Nah, dalam video panduan terbaru dari FDA aka Food and Drug Administration-nya Amerika Serikat (kayak BPOM di kita), disebutkan bahwa penelitian awal menunjukkan, hewan peliharaan nggak bisa menularkan Covid-19 ke kamu, tapi kamu bisa menularkan virus tersebut ke hewan peliharaan kamu. Dalam hal ini, kucing disebut lebih mudah tertular dibanding hewan peliharaan lainnya.

Nah, biar Si Mpus nggak kena covid, FDA nyaranin kamu untuk naro kucing kamu di dalem rumah aja, hindari kontak sama orang dari luar rumah, dan kalo kamu yang sakit, jangan deket-deket dulu sama kucing kamu. Meanwhile, if you’re a dog person, FDA juga ngasih imbauan biar kalo lagi nge-walk anjingmu, pastikan dia dipasangi leash dan pastikan ada jarak sekitar 1,8 meter antara anjingmu dan orang lain.

Need more info? Tonton video panduannya di sini.


“It’s a significant event.”

Kata Direktur Eksekutif WHO dr. Mike Ryan saat ngomentarin soal ditemukannya lagi kasus Covid-19 di Beijing, Tiongkok, setelah kota itu bebas covid selama lebih dari 50 hari. Menurut dr. Mike, penularan yang tiba-tiba muncul ini ngagetin banget dan harus buru-buru diinvestigasi awal mula munculnya gimana.

Can 2020 be just a liiiiittle nicer, please?


Angel’s Stories 

1. Ini sedikit cerita tentang keluarga kecilku. Sejak awal kasus Covid-19, ibuku selalu share update terbaru, info protokol kesehatan, sampai ajakan untuk saling peduli dan saling jaga. Ibuku juga selalu ngingetin warga lain untuk laporan kalau ada tetangga yang baru datang dari luar kota. Niat ibuku jelas baik, beliau mau kita semua aman. Sayangnya, beberapa orang malah menanggapinya dengan kurang baik. Tapi alhamdulillah ibuku enggak menyerah, beliau tetap konsisten share informasi yang didapat. Selanjutnya, kakakku. Enggak banyak omong, diam-diam kakakku beli 2 lusin masker buat dibagiin ke orang-orang yang butuh. Terakhir, aku sendiri. Aku enggak sekonsisten ibuku untuk share informasi terbaru seputar Covid-19 karena itu malah bikin aku stress sendiri, aku juga enggak beli masker untuk dibagiin ke orang-orang karena aku masih kuliah dan belum ada pemasukan yang cukup. Tapi alhamdulillah-nya, Tuhan kasih aku kesempatan berbuat baik melalui doa. Aku selalu berdoa agar kita semua diberi sehat dan memohon pada Tuhan dengan teramat sangat agar pandemi ini lekas berakhir. Dan juga, (berkat ajaran ibuku) aku rajin ngumpulin uang jajan dan uang hasil jualan pulsa (meskipun enggak seberapa) untuk disedekahin ke tetangga yang kurang mampu. Yang dilakukan keluarga kecilku memang enggak besar dan enggak banyak. Tapi berbuat baik itu, mau kecil ataupun besar, tetap disebut kebaikan. Dan berbuat kebaikan itu, efeknya enggak cuma bisa membahagiakan orang lain tapi juga diri sendiri. Kalau enggak percaya, coba aja.
-Anak ibu yang ingin jadi peri baik. @Kota Karnaval-

2. A few weeks ago, my boyfriend and I started jualan masker online di kota kami, well, he initiated it since he’s so into business. Beberapa minggu sebelum jualan dia udah ngasih liat design dan ngasihtau kalau 20% penjualan masker ini bakal disumbang ke tim COVID-19 RS lokal. Long story short, we sold 100 pieces in 5 days. Banyak yang bayar lebih untuk tambahin donasi. I’m so proud of my boyfriend and forever grateful for him. Also seeing how kind people can be especially in this tough time really strengthens my faith in humanity. Terimakasih banyak kalian customer kami yang membaca ini, stay safe, stay strong, stay healthy!
-PECP (and PJM), Bontang, East Borneo-

3Beberapa minggu yang lalu, saya sempat nyaris ketinggalan bus. Di Edinburgh sini, jeda antar bus saat weekend bisa hampir 15 menit sekali. Sewaktu bus tiba di halte, posisi saya masih agak jauh dan terpaksa berlari mengejar bus. Ternyata, ada satu cewek di pintu masuk bus, pas liat saya lari tergopoh-gopoh dari jauh, dia sengaja memperlambat langkahnya buat masuk ke bus sambil kasih semangat ke saya buat lari. Mungkin si mbaknya tau, kalau supir bus ga akan mau nungguin saya yang masih agak jauh, tapi kalau dia yang sengaja memperlambat masuk ke bus, supirnya masih mau nungguin. Begitu sampai di pintu bus, mbaknya tersenyum dan baru masuk ke dalam bus 🙂
-Shelty, Edinburgh-

(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience first hand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)


Catch Me Up! Recommendations

For when you’ve been wondering what happened after Train to Busan…

Advertisement