For when you take so long to decide what’s for dinner…
Saudi Arabia can relate.
Tapi instead of dinner, haji.
Hah gimana maksudnya?
Jadi setelah berbulan-bulan warga muslim di seluruh dunia H2C aka harap-harap cemas soal ibadah haji bakal jadi digelar apa enggak tahun ini, Arab Saudi akhirnya ngumumin keputusannya kemarin. FYI, ini timing-nya cuma lima minggu sebelum musim haji dimulai bulan depan.
Terus keputusannya apaaaa?
Keputusannya ya jadi. Ibadah haji jadi dan boleh digelar, tapi…. dengan jumlah terbatas dan aturan social distancing yang ketat. Soal haji ini, Indonesia sih udah dari bulan lalu ngumumin bahwa tahun ini kita nggak bakal ngeberangkatan jemaah haji.
Ok, so why should I know about this?
Well, it’s the biggest gathering in the world dengan jumlah jemaah mencapai lebih dari dua juta orang tiap tahunnya. Selain itu, haji ini juga mendatangkan devisa sampe US$6 milyar buat pemerintah Arab Saudi setiap tahunnya, dan FYI lagi, sejak negara ini berdiri 90 tahun yang lalu, ibadah haji nggak pernah ditiadakan atau di-cancel.
I see, so tahun ini juga nggak di-cancel?
Enggak, tapi ya itu tadi, jumlahnya bakal dikurangin banget jadi sekitar seribu
HAH maksudnya?
Iya jadi untuk jemaah internasional aka yang dateng dari negara lain pake pesawat gitu tetep ga diizinkan mendarat untuk menjalankan ibadah haji. Menurut Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr. Tawfiq Al-Rabiah, kebijakan ini diambil karena negara lain juga banyak yang menutup perbatasannya, so Saudi Arabia is no exception.
I see, ok. Anything else?
Meski memberlakukan berbagai kebijakan kayak lockdown dan penutupan berbagai fasilitas publik, namun Arab Saudi merupakan salah satu negara dengan angka penderita Covid-19 tertinggi di Timur tengah, dengan total 161.000 kasus positif dan 1.307 kematian.
