Climate Crisis and Sports

560

For when you never miss a game on EPL….

Gambar: cnn.com

Yep, raise your hand if you’re a huuuuge huuuge fan of Liga Inggris, atau Liga Jerman, atau Wimbledon, atau Olimipiade…

ME! But what are you trying to say?
Well, a red sign from our environmentalist friends, bahwa seiring dengan berjalannya waktu, bakal ada satu lawan yang nggak bakal bisa dikalahin sama atlet paling hebat mana pun…

DUDE, try Messi.
OK, but this opponent is actually bukan atlet atau orang tapi… jeng jenggg climate crisis.

Hah maksudnya?
Iya jadi dalam penelitian yang dilakukan sama the Rapid Transition Alliance yang dirilis minggu lalu, ditemukan bahwa terjadinya krisis iklim bakal berpengaruh sama hampir semua event olahraga.

More detail, please…
OK. Jadi menurut penelitian itu, disebutkan bahwa olahraga mulai dari sepak bola, rugby, tenis, atletik, kriket, sampe winter sports (kayak ski) bakal terpengaruh sama perubahan iklim dalam berbagai bentuk (Read: gelombang panas, banjir, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut, dll…).

Go on…
Nah diprediksi juga bahwa di tahun 2050, sekitar 1/4 dari seluruh stadium yang jadi markasnya klub-klub di Liga Inggris bakal mengalami kebanjiran setiap tahunnya. Selain itu, Olimpiade musim dingin juga diprediksi bakal makin sulit digelar dari tahun ke tahun karena venue

Advertisement
-nya gaada aka udah meleleh karena efek gas rumah kaca.

Aduh… terus ada tanggapan dari asosiasi olah raga gitu ga?
Klo PSSI sih belum tau, hehehe tapi kalo menurut laporan ini sih, asosiasi olah raga juga udah gagal dalam menahan laju climate crisis. Salah satu contohnya adalah, masih banyak perusahaan-perusahaan penghasil gas karbon tinggi (kayak airlines) yang justru jadi sponsor utama buat beberapa klub olah raga.

Yhaa terus gimana?
Rekomendasi dari para peneliti ini sih, yha udahan aja kerja sama dengan perusahaan yang mengonsumsi fossil fuel dalam jumlah yang besar. Selain itu, para klub juga diminta untuk memberlakukan kebijakan “carbon zero world” yang diyakini bisa berkontribusi banyak dalam mengerem global warming yang makin mengkhawatirkan.

Advertisement