Boycott Facebook

564

Who’s just losing a lot of money?

Facebook. Or, FACEBOOK.
 
Hah kenapa?
Sering denger orang melakukan boikot atas produk tertentu sebagai bentuk protes atas kebijakan perusahaan yang bikin produk tersebut? Here, right here, is another example.
Which is…
Sejak minggu lalu, Facebook lagi diboikot sama perusahaan-perusahaan besar yang biasa ngiklan di Facebook maupun Instagram. Alasannya, Facebook dinilai terlalu sans dalam menangkal penyebaran hoax di platformnya, termasuk juga kecewa sama keputusan yang diambil kantornya Mark Zuckenburg itu dalam menangani postingannya Trump beberapa waktu lalu.
 
Wait, postingan apa sih?
Jadi intinya, pas lagi terjadi protes #blacklivesmatter di berbagai daerah di Amerika Serikat di awal Juni ini, Trump bikin postingan di Twitter dan Facebooknya yang berbunyi “when the looting starts, the shooting starts”, yang dinilai banyak pihak mempromosikan kekerasan. Nah, while Twitter langsung langsung nge-takedown twit tadi, Facebook decided to do nothing. Menurut Zuckerberg, dia memegang prinsip kebebasan berpendapat.
Catch Up! with the full story here
 
Go on…
Nah, keputusan ini kemudian bikin karyawan Facebook melayangkan protes atas sikap perusahaannya itu. Selain karyawan, para klien yang biasa ngiklan di Facebook dan Instagram juga melakukan protes, dengan cara berhenti dulu ngiklan di kedua platform.
Whoaaa…
Iya, and we’re talking about big names here, kayak Coca Cola, Unilever, Nike, Adidas, Honda Amerika, sampe yang paling baru adalah Starbucks, yang merupakan pengiklan terbesar keenam di kedua platform dengan nilai iklan sebesar US$94.8 Juta. Kata Starbucks, perusahaannya berkomitmen untuk mewujudkan lingkungan online
Advertisement
 yang aman dari ujaran kebencian, and more work needs to be done…
Is this for real? 
Iya donk. There’s even a hashtag for this ‘movement’, which is #StopHateforProfit yang so far udah diikuti sama hampir 100 perusahaan. Gara-gara boikot ini, Facebook jadi kehilangan duit dari iklan sebesar US$ 7.2 Milyar atau sekitar Rp.102,7 triliun. FYI, the number also expected to grow, karena diprediksi bakal makin banyak perusahaan yang joining the movement.
 
OK terus Facebook bilang apa? 
Menurut VP-nya Facebook Nick Clegg, sebenernya Facebook juga nggak suka sama ujaran kebencian, dan jelas-jelas para penggguna dan pengiklannya juga nggak suka. Makanya, Facebook udah melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penyebaran hate speech di platformnya, salah satunya adalah dalam satu bulan, Facebook bisa ngapus lebih dari 3 juta unggahan ujaran kebencian, dan 90%-nya bahkan udah di-takedown tanpa harus di-report dulu.
Advertisement