Maksud New Normal, Sekolah dilarang di Filipina, Bandara Tersibuk, Health Code Tracking

571

Wednesday. New Wednesday.

Hi. Good morning. Today we want to thank you for sticking with us during these challanging times, aka the WFH period. As your routine changes, so does our readership, but it is so heartwarming to see the significant growth of our togetherness. There is nothing we would cherish more than knowing that every morning, you start your day with us. It makes us want to grow better every day and we want to thank you for that. We promise we will always try to get better. See you again tomorrow.


When you’ve been hearing the phrase “New Normal” way tooo often lately…

Gambar: kompas.com

Us too. If you’ve been following the news lately, chances are the phrase “new normal” is everywhere. Honestly: WHAT IS IT, though? Look no further because here’s your “new normal” guide, from A-to-Z.

Great. So new normal is…
Kalo kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmitanew normal adalah perubahan perilaku yang dilakukan untuk tetap menjalankan aktivitas normal. Jadi perubahannya ini adalah dengan menambahkan beberapa aturan kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.

Maksudnya gimana si?
Yhaaa misalnya kalo selama ini biasanya kamu ketemu temen cipika-cipiki, sekarang kamu mendingan hindari dulu kontak fisik. Terus kalo biasanya duduk dempet-dempetan, sekarang harus berjarak. Kalo biasanya kamu di luar ruangan suka ga pake masker, sekarang harus pake, dan kalo biasanya kamu cuci tangan cuma pas mau makan doang, sekarang sih mendingan sesering mungkin. So, yeah that kind of thing…

Terus tujuannya apa ‘new normal’ ini?
Kata Pak Jokowi dalam keterangannya kemarin, intinya beliau pengen kita tetep produktif, tapi aman dari Covid-19. Gitu.

I see… terus sampe kapan kayak begini?
At least sampe vaksin Covid-19 ketemu, which, realistically, sekitar tahun depan.

Wait, so…new normal ini aturan pemerintah?
Yup. Hari Minggu kemarin, Kementerian Kesehatan udah ngumumin soal aturan new normal khususnya buat perusahaan. Dalam aturan tersebut diatur agar perusahaan membentuk tim penanganan Covid-19, mengatur kebijakan WFH, menyediakan tempat cuci tangan, sampe mewajibkan physical distancing. Dengan begini, masyarakat diharapkan bisa mulai bekerja dengan meniminimalisir risiko terkena Covid-19.

Jadi untuk perusahaan doang?
Nggak dong. Ada juga aturan buat mal dan restoran yang udah boleh buka, tapi kapasitasnya terbatas. Terus juga kalo kamu harus naik ojol, disarankan untuk bawa helm sendiri, terus juga untuk kereta, tingkat keterisiannya cuma boleh 50 persen aja.

I see. Go on…
Nah, untuk mendisiplinkan warga, Pak Jokowi kemarin bilang bahwa pemerintah bakal mengerahkan TNI dan Polri secara masif di titik-titik keramaian. Atas hal ini, panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bilang bahwa sekitar 340 ribu personel bakal diterjunkan dalam kegiatan tersebut.

…..
Same. Rencananya, para aparat ini bakal disebar di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota. Adapun objeknya yang bakal dijaga adalah tempat-tempat lalu lintas masyarakat, kayak pasar dan tempat pariwisata. Sedangkan empat provinsi yang dimaksud adalah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Gorontalo.


Who’s out of school until… TBH… IDK…?

Gambar: aljazeera.com

Kids in the Philippines. 

What?
Yes. Hari Senin kemarin, Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru aja mengumumkan bahwa anak-anak sekolahan di negaranya ga boleh back to school dulu sampe vaksin Covid-19 ditemukan.

HAH?
Iya gitu. Jadi kata Duterte, risiko untuk membuka sekolah lagi itu terlalu besar, jadi mendingan anak-anak jangan sekolah dulu. In his words, “Kalo emang nggak ada yang lulus, yaudah gpp”. Intinya, Duterte cuma bakal membolehkan anak-anak Filipina sekolah lagi kalo vaksinnya udah ditemukan. Kalo belom ya gausah dibahas. Gitu katanya.

Emang tadinya mereka mau back to school kapan?
Normalnya sih musim sekolahan di sana berjalan dari Juni sampe April, tapi karena Covid-19, sekolahan baru bakal dimulai 24 Agustus nanti. FYI, saat ini ada lebih dari 25 juta pelajar tingkat SD sampe SMA di sana, dan mereka udah nggak masuk sekolah sejak Maret kemarin.

Go on…
Terkait kebijakan ini, Kementerian Pendidikan Filipina udah menyiapkan protokol soal pembelajaran jarak jauh dan online learning, tapi emang kendalanya, jutaan pelajar di negara tersebut nggak punya akses terhadap komputer dan internet di rumahnya.

But I thought schools are already reopening?
Yes, in other countries like China, South Korea, France, Australia, and others. Jadi seiring dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19 di negara-negara tersebut, maka anak-anak juga udah boleh sekolah. Meski begitu, mereka harus menerapkan aturan physical distancing kayak nggak boleh duduk berdekatan, harus selalu cuci tangan, dan menjalankan protokol kesehatan lainnya.

New normal, new normal…


What’s the busiest airport in the world right now?

Gambar: gannett-cdn.com

Bukan Soetta. Bukan JFK. Bukan Changi. Ayo tebak apaaa?

Incheon? Narita? Kertajati?
HAHAHA good guesses tapi bukan juga. Meet: Anchorage International Airport yang berlokasi di Alaska.

Eh?
Iya. Jadi bandara Anchorage yang terletak antara Tokyo dan New York ini pada minggu lalu baru aja dinobatkan oleh Airport’s Council International sebagai bandara paling sibuk di dunia.

Whooa kok bisa?
Bisa donk, namanya juga Covid-19. Jadi secara penerbangan di seluruh dunia menurun drastis atau bahkan berhenti sementara, di bandara ini angka penerbangan naik pesat… at least tiap Sabtu. Hal ini karena meningkatnya penerbangan kargo antara Amerika Serikat dan Jepang.

Tell me more…
Jadi emang Covid-19 ini menyebabkan penurunan pesawat penumpang hingga lebih dari 90 persen di seluruh dunia. In contrast, penerbangan kargo justru meningkat tajam karena banyaknya kegiatan pengiriman barang, khususnya alat-alat medis. Nah, sebagai bandara kargo, Anchorage ini sebelumnya merupakan bandara kargo tersibuk kelima di dunia, namun in a Covid world, karena penerbangan penumpang banyak yang cancel, maka ranking bandara Anchorage naik ke posisi pertama.

Whoaaa massive.
True. Jadi menurut manajer bandara Anchorage, Jim Szczeniak (siapanya Wojciech Szczęsny, Kak?), telah terjadi peningkatan jumlah penerbangan kargo hingga 744 penerbangan di bandara Anchorage pada 2 Mei lalu. Angka ini mengalahkan bandara Chicago yang jumlah penerbangannya 579, dan juga Atlanta dengan 529 penerbangan.

I see, anything else?
Jadi untuk menghindari penularan Covid-19 di Alaska, para kru pesawat yang bertugas di Anchorage diharuskan naik kendaraan pribadi dari hotel langsung ke pesawat. Hal ini dilakukan untuk menghindari interaksi langsung antara kru pesawat dengan kru darat aka ground crew. 


Who’s saying “Big data is watching you…”?

Gambar: cnn.com

Apakah George Orwell?
Bukan, of course, tapi sebuah kota di Tiongkok sebelah Timur, namanya Hangzhou. Jadi sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19, sejak Februari lalu, otoritas Tiongkok mewajibkan warganya untuk nge-download aplikasi “health code” yang berisi data kesehatan dari sang pemilik hape. Cara kerjanya, aplikasi tersebut punya QR Code yang bisa menjadi indikator tingkat kesehatan sang pemilik hape. Jadi kalo warganya ijo, berarti si pemilik cukup sehat dan boleh keluar rumah atau naik kendaraan umum. Selain itu, QR Code ini juga bisa dipake pemerintah buat nge-track

Advertisement
 pemiliknya kalo positif Covid-19, karena mereka diwajibkan untuk men-scan QR Code tersebut tiap masuk ke fasilitas umum.

Nah, minggu lalu, pemerintah Kota Hangzhou mengumumkan rencana untuk bikin “health code” ini permanen, aka nggak cuma dipake pas ada wabah Covid-19 ini aja. Nantinya, aplikasi ini bakalan sampe bisa menilai tingkat gaya hidup sehat warga di kota tersebut. Misalnya nih, abis minum alkohol, tidur kurang dari tujuh jam, atau merokok, maka ranking kesehatannya bakal turun. Begitu juga kalo abis olahraga atau jalan kaki sampe 15 ribu langkah, maka nilainya bakal naik.

Rencana ini tentunya langsung menuai pro dan kontra (even in China) karena, yep, as you have guessed: Privacy. 


“In addition to the great sadness and all fond memories, my family and I also have a feeling of gratitude that we were allowed to have her with us for so long.”

Gitu kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte saat menyampaikan berita terkait ibunya yang baru aja meninggal di awal Mei lalu. Meski udah sakit selama dua bulan terakhir, namun PM Rutte nggak bisa mengunjungi ibunya yang berusia 96 tahun tersebut karena aturan social distancing di Belanda yang melarang adanya kunjungan ke panti jompo.

Talking about “practice what you preach” to the different level :’) 


Angel’s Stories 

1. Papaku punya rumah kos. Ada 2 orang mahasiswa di rumah kos tersebut yang nggak pulang karena wabah ini. Seperti biasa, mamaku bikin opor ayam dan sambal goreng pada H-1 Idulfitri. Nah, Papa minta Mama untuk masak masakan lebaran buat anak-anak kos tersebut :”) Pasti mereka juga pengen makan opor ayam juga, kan… Akhirnya, di Hari-H lebaran, aku sama Mama masukin lontong, opor ayam, dan sambal goreng ke kotak makan. Masakan tersebut diantar oleh Papa. Kata Papa, mereka senang banget :”) Sebagai sesama anak kos (yang alhamdulillah masih bisa pulang kampung), aku terharu karena aku bisa relate dan aku senang banget bisa berbagi sama mereka. :”)
-N, Jawa Barat-

2. Ngebaca dan ngedenger orang-orang pada sedekah berbagai macam cara kayak bagi sembako/makanan, traktir driver ojol sempet ngebuat minder sih. Aku bisa kasih apa ya, karena walau keadaan kami sangat baik, kami juga nggak lagi berlebih. Akhirnya aku cuma bisa pastiin karyawanku tetep dapat penghasilan dan THR/parcel sembako. Terus kemarin aku dapet hampers yang dianter sama bapak ojol yang mungkin udah berumur 70an tahun. Katanya, “Maaf ya, Mbak, saya ngirimnya lama, tadi mampir buka puasa dulu. Saya minta fotonya ya.” Iya emang lama banget, isi hampers tuh ice cream cake yang harus dingin jadi kotak dan paperbag-nya sampe basah semua. Nunggu si bapak buka kamera HP aja 5 menitan, tangannya tremor. Tapi masih kerja ojol. Duh.. Auto masuk rumah ambil uang buat bapaknya, dan si bapak langsung speechless. Ah, belum makan eskrimnya aja hati udah adem…
-Grateful heart, Jogja-

3. Hi everyone! Dari hari pertama gue libur kuliah gue sudah memutuskan untuk tidak buru buru pulang ke rumah dan nemenin bokap karena bokap harus kerja masih ada harapan waktu itu Mei ini semua bakal beres tapi ternyata tidak, di mana akhirnya gue dan bokap gabisa balik ke rumah buat lebaran sama keluarga. Jujur awalnya sedih banget karena keluarga gue cuman bisa ketemu secara lengkap hanya setiap su kali dalam setahun bahkan kadang cuman sekali setahun di lebaran jadi lumayan sedih dan ngerasa ancur banget apalagi liat orang-orang yang masih sering nongkrong gapake masker terus duduknya dempetan. Gue jadi ngerasa sendirian waktu itu dan ngerasa semuanya egois (sinetron banget yha). Sampe akhirnya dua hari yang lalu gue ulang tahun, gue sama sekali tidak berharap apa apa selama ulang tahun ini as you know ini corona mau ngarep apa? Sampe akhirnya adek gue yang di Jakarta kirimin link video yang ternyata berisi ucapan ulang tahun dari seluruh keluarga gue di Jakarta dan kerabat terdekat. Asli seneng banget karena udah lama banget rasanya ga se-dicintai itu dan ada satu hal yang gue pahami adalah kita seringkali fokus terhadap hal-hal buruk yang terjadi di luar sana sampai lupa akan hal-hal baik yang terjadi disekitar kita. Just remember you were born to be loved and everything will be alright. Semangaaat!!!
-Samarinda, 2020-

(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience first hand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)


Catch Me Up! Recommendations

I’d rather be dry but at least I’m alive.

Advertisement