Investigasi Asal Usul Corona

659

Who’s calling for an investigation?

Gambar: cnbc.com

More than 100 countries around the world.

Soal?
Asal usul corona.  Jadi, negara-negara ini ngusulin untuk membuat rancangan resolusi untuk mengadakan penyelidikan independen tentang awal mula virus corona ke WHO.  Resolusinya disampaikan pada Sidang Kesehatan Dunia ke-73 (World Health Assembly) yang diadakan secara online kemarin.

I need more background.
Ok.  Jadi, Uni Eropa sebelumnya udah nge-draft rancangan resolusinya dan hampir semua negara pada setuju, including Australia, India, Selandia Baru, Rusia, Indonesia, even China.  Mereka mendesak agar WHO mulai proses penyelidikannya dengan nggak memihak, independen dan komprehensif.

Did everyone agree?
Almost, except for the United States.  Amerika Serikat nggak ikut menandatangani rancangan resolusi tersebut.  As you may have heard, Amerika kan ‘ngambek’ sama WHO, bahkan sampai nyetop uang iurannya untuk ngedukung WHO.  Tapi, kabarnya sih, minggu lalu  Trump lagi mempertimbangkan untuk baikan lagi aka ngasih duit lagi,  buat WHO.

Hmmm…back to the WHO…
WHO said siap laksanakan.  Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, bilang kalau mereka akan menginisiasi review atau investigasi independen untuk handle pandemi ini dari awal or “at the earliest appropriate moment”.  Terus, mereka nyaranin supaya setiap negara tetap iuran untuk biaya operasional mereka.

Advertisement

I see, emangnya perlu banget ya investigasinya?
Kind of.  Soalnya, China dan AS saling tuduh-tuduhan tentang siapa yang mulai pandemi ini.  China bilang kalau militer AS yang ngedatangin virusnya ke Wuhan.  On the other hand, AS bilang asal mulanya di Wuhan, China, bahkan nuduh pemerintahan China nggak transparan dan nggak ngasih ‘warning’ ke kita-kita tentang bahaya covid 19.  Jadi, negara-negara lain minta supaya hal ini diteliti lebih lanjut oleh tim independen.

I see, anything else?
WHO juga wanti-wanti negara-negara untuk nggak berhentiin lockdown-nya dalam waktu dekat.  Menurut Tedro, negara-negara kecepetan ngangkat lockdown, dan hal ini bahaya dan berisiko tinggi.  FYI, so far ada lebih dari 4,7 juta kasus corona di tingkat global, termasuk 315,000 kematian.

Advertisement