Friday Pause: First Edition

684

Halo!

Selamat datang di edisi pertama Friday Pause.

Ini adalah kumpulan tips dan informasi yang bisa bikin kehidupan karantina-mu terasa lebih ringan. Mulai saat ini *sampe karantina/Covid-19 selesai*, edisi Hari Jumat kita bakal berisi guides on how to make your quarantine life easier. Mulai dari rekomendasi buku/game/kelas body combat yang bisa kamu ikutin di YouTube, sampe all things adulting, like: how to look for a new job during the pandemics, how to do budgeting when you got salary cut, sampe how to meal prep (it’s adulting, you know?).

Kita melakukan ini karena we realized that we need to hit the pause button from covid-19-related news. In normal time, Fridays are meant to be fun, and we want to keep it that way. So let’s keep the Fri-yay vibes alive. Kedua, sejak awal mula Catch Me Up! berdiri, kami tau bahwa kami nggak mau cuma informing news. Mayoritas dari pelanggan CMU! adalah adult millennials dan TBH with you, adulting is soooooo hard. Kayak kami di Catch Me Up!, kami yakin banyak dari pelanggan kami yang juga lagi berjuang: di ngembangin karier, di beresin kuliah, di bayar cicilan, di bikin bangga ortu, di nggak lupa sama ultah temen-temen se-geng, di bikin impressed orang se-Instagram, sampe di urusan hati.  We have tons of  pressure to become a functioning adult. So, if there’s anything we can do to make things easier for you, especially during this pandemic, we will. Now, this is how we do it. Enjoy!



Now first thing first.

How to talk to your loved ones about Covid-19.
Tetanggamu masih ada yang ngumpul-ngumpul di depan rumah tanpa pake masker? Jalanan di depan kompleksmu mulai rame? Om-tantemu masih ngotot ngajak belanja ke mall? Chances are, you’ll realized that: not everyone is informed about Covid-19. YEP. Even at this point, masih banyak orang yang nggak paham Covid-19 itu apa. So here’s your guide for your Covid-19 101 conversation:

Korona? Covid-19? Apaan sih itu?
Jadi, Covid-19 ini adalah virus menular yang menyerang sistem pernapasan. Kalo kena Covid, penderitanya bakal mengalami eungap aka susah napas dan berbagai gejala lainnya kayak batuk kering dan demam. Selain tiga hal tadi, orang yang kena Covid juga mengalami gejala sakit-sakit di seluruh badan, diare, sakit kepala, sampe kehilangan indra perasa atau penciuman.

Terus kenapa gue harus stay-at-home gara-gara virus ini?
Yha secara virus ini menularnya melalui interaksi antar manusia yang berdekatan. Jadi misalnya kamu mam bareng orang yang positif Covid-19 di restoran, kan kamu pasti ngobrol tuh, terus ada yang muncrat *YHA biasa banget kan apalagi kalo terlalu semangat sambil ngomongin gebetan* nah misalnya muncratannya itu kehirup sama kamu, maka kamu juga bisa kena Covid-19. Or, misalnya muncratannya itu nempel di meja, terus kamu ga sengaja megang meja itu, terus kamu pegang mata/mulut/hidung *which is normally kamu lakukan tanpa sadar*, maka virusnya juga bisa pindah ke kamu.

Yha kalo gitu orang positifnya aja dong yang disuruh stay at home.
Nah, ini yang tricky. Karena ternyata, banyak dari orang yang positif Covid-19 nggak nyadar dia kena Covid. Kenapa? Karena banyak dari mereka yang asimtomatis aka ga menunjukkan gejala, jadi tu orang merasanya sehat-sehat aja. Kata WHO emang butuh tiga sampe 14 hari sampe orang yang positif menunjukkan gejala, jadi ya selama gejalanya belum muncul, kalo ga WFH, orang tersebut mungkin banget nularin virusnya ke orang lain.

Tapi ada yang bilang Covid-19 ini kayak flu biasa. So why should I be worried?
Beda dong bebs. Walaupun sama-sama menyerang sistem pernapasan, tapi angka kematian gara-gara Covid-19 ini jauh lebih tinggi daripada gara-gara flu. Orang yang kena Covid parah bisa mengalami infeksi di paru-paru sampe eungap bangeeet dan nggak bisa bernapas hingga butuh alat bantu pernapasan. Kalo udah begini, kemungkinan pasien tersebut meninggal jadi tinggi, dan tau udah berapa orang yang meninggal sekarang gara-gara “eungap”-nya Covid? Yep, 328K.

Tapikan pasti ada obatnya donk…
Unfortunately at this point, belom. Karena ini virus baru, dunia kedokteran juga butuh waktu untuk menemukan obat Covid-19 ini. Makanya yang rame dikampanyekan adalah pencegahan kayak WFH, cuci tangan, pake masker, social distancing, dll, karena kalo udah kena, ya gaada obatnya.

I see. Tapi covid ini sampe kapan?
It varies. Beberapa pandemi yang pernah terjadi ada yang sampe bertahun-tahun, dan penemuan vaksin adalah satu faktor yang sangat menentukan cepat atau lambat pandemi ini bakal berakhir. Nah soal penemuan vaksin ini, tenang aja, sekarang perhatian seluruh dunia ke Covid-19 kok. Jadi hopefully, vaksinnya juga bisa cepet ditemukan. So far sih paling cepet kita punya vaksin katanya yha tahun depan.

Still got questions about Covid-19 to tell your loved ones? Shoot us your questions here. (Where will we try to find the answers? WHO and CDC. Because like your relationships, it should be official)


How to do video calls, professionally. 

Yep, now that everything is moved online, you’d probably spend more time in front of your computer than ever before. Nah, kalo soal kerjaan, pastinya nggak semua orang familiar sama video call-an setiap hari. Here are some guides to make you look professional for your office video-meetings…

  • We don’t care about your pants, really. Kamu boleh banget kok pake sarung/PJs buat videocall-an, tapi pastikan atasannya tetap rapi ya. Kemeja/polo shirt is OK, and it’s a good time to leave your Metallica t-shirt on your closet.
    Pro-tip: button-up shirt is a game-changer.
  • Pastikan kamera-mu sejajar dengan posisi mata. PLIS BANGET jangan taro kamera di bawah kepala karena itu bisa bikin angle kamu keliatan arogan (also, we don’t need to know what’s inside your nostril).
  • Good lighting is also key. Pastikan kamu udah mengecek pencahayaan di kamera laptopmu sebelum mulai meeting. Pencahayaan yang bagus adalah di depan wajahmu, bukan di belakang. Jadi kalo misalnya kamar kamu ada jendelanya, pastikan kamu meeting menghadap jendela, bukan ngebelakangin. Dengan begini, cahayanya jatuh tepat di wajah kamu. Insta-ready dech.
  • Hindari warna baju yang bisa memantulkan cahaya kayak warna-warna terang atau putih. Go for earthy colors like blue, creme, orange, etc. Also hindari pake baju garis-garis karena bisa bikin co-workers-mu pusing. Beneran.
  • Ketika dalam meeting, jangan lupa untuk selalu me-mute speaker kamu kalo lagi nggak ngomong. PENTING.
  •  Siapkan hal-hal yang mau kamu bahas dalam catatan yang ada di dekat meja komputer. Jadi kamu tau nih, harus ngomong apa aja dan pembahasannya nggak ke mana-mana.
  • Siapin juga hal-hal yang kira-kira kamu perlukan selama meeting (kayak kopi, cemilan, catatan) jadi pas butuh, kamu nggak perlu menghilang dari layar.
  • Jangan motong orang yang lagi ngomong. Online maupun offline.
  • Jangan lupa tutup semua aplikasi lain pas kamu lagi video meeting, jadi kamu nggak keganggu sama pop-up tone/notification dari aplikasi lain.
  • It’s important to make sure the focus is on you, not on anything else. Jadi kalo kamu lagi video call dan di belakangmu ada poster Lionel Messi atau Super Junior, boleh dilepas dulu yhaa posternya.

Finally, if you’re tired of using Zoom, here’s five other apps you can use for calls.
Or,
If you want to stick with Zoom and look for some fun background, here’s 30 of them.


When WFH means extra skincare time…

…So you can get out of WFH looking like those beauty guru…

Advertisement


Now, some other recommendations aka our quaran-tips…


1. Keseringan video call dan main game sampe kelamaan duduk dan bikin punggung kamu pegel-pegel? We can relate. Thankfully we came across this video di mana dengan melakukan peregangan selama 20 menit aja, badanmu bisa jauh lebih rileks. Cobain deh.

2. Nasi putih is so yesterday, gengs. Kalo kamu bosen makan nasi putih sebosen kamu tiduran di rumah sambil scrolling hape, coba resep ini deh. Ten ways to cook your white rice so it won’t look like one lonely pale rice. 

3. “And we’ll never be royals…” eitss kata siapa? Itu sih Lorde. Kita sih bisa-bisa aja. Caranya, eat like a duchess aka Kate Middleton. Bocoran: it involves a loooot of fruit and veggies, and more fruits and more veggies. 

4. WFH bikin kamu merasa anxious aka cemas berlebih? GPP It’s totally fine. Don’t beat yourself up. Let yourself feeling it dan jangan dilawan, karena kalo dilawan, kamu malah makin kepikiran. Telling yourself not to feeling anxious is like telling you not to think about your ex. Yang ada malah makin kepikiran. Sebaliknya, kalo kamu merasa anxious, just keep asking yourself: Gue se-anxious apa sih? dari 1-10, gue se-deg-degan apa? dengan begini, kamu bakal lebih mengaktifkan pikiran logis kamu dibanding yang emosional. Hasilnya, pikiranmu jadi lebih terkontrol.

5. In the mood for some horror movies? Here’s your Netflix watch list. 

6. Suka susah tidur di malam hari? Same. Kamu bisa ngakalin kondisi ini dengan mengkonsumsi pisang, kurma, atau minum susu or chamomile tea sebelum tidur. Kandungan yang ada di dalam makanan dan minuman tadi diketahui bisa bikin kamu cepet ngantuk. Here’s the rest of the list.

7. Harus banget keluar rumah akhir-akhir ini? Yha OK tapi ada 10 tempat yang kalo bisa sih kamu avoid at all costs: transportasi publik, kolam renang, salon kuku, brow bar (OH NO!) salon rambut, gym, sampe tempat bikin tato. Yaa hello rambut gondrongs.

8. Ada satu hal yang bikin resiko kamu tertular Covid-19 menurun sampe 75 persen. Ooooh oooh apa diaaa? YEP, 100 kalo kamu jawab pake masker


Quotes of the day
“You’re busy doubting yourself while so many people are intimidated by your potential.”

-Unknown-


That’s all for our first edition of Friday pause. Love it or hate it, we realllly want to know what you think. Let us know on our social media @catchmeupid. See you next week!


Angel’s Stories 

1. Saya seorang guru di sekolah swasta, status saya ngajar sebagai guru freelance. Dari puluhan guru dan karyawan lain di sekolah itu, saya ga dapet jatah THR dari sekolah. Sebenernya saya ga masalah dan ga terlalu mikirin karena emang status kerjanya beda. Lalu, siang ini saya dapet chat dari kepala sekolah kalau teman teman satu kantor iuran buat ngasih THR ke saya. “Bukan buat ganti THR tapi ini uang solidaritas,” Kata beliau. Saya speechless dan ga bisa bilang apa apa lagi. Ada aja ya orang baik :’)
-Ard, Yogyakarta-

2. Dapet sembako dari RT, bantuan pemerintah katanya. Terus karena aku pribadi merasa masih mampu jadi bantuan tersebut ku kasih ke tetangga yang dirumahkan. Tetanggaku itu bapaknya kerja di vendor pernikahan dan dirumahkan, anak cewek kerja di pembuatan minuman manis dirumahkan, anak cowok sebagai ojol. Jadi selama pandemi ini pemasukan dari anak cowok aja yang bahkan pendapatan ga menentu karna Covid ini. Waktu kukasih itu, mereka makasiiih nya berkali kali padahal itu ga seberapa. Semoga semuanya segera pulih yaa aamiin ya Rabb.
-Ayu, Jakarta-

3. Hi, Catchmeup Team! Firstly, thanks so much for your hardwork in delivering the news and spreading positivity during this darkest hour, semoga sehat selalu :D. Sebenarnya ini kejadiannya udah lama banget, pas aku masih SD kelas 4 atau kelas 5 gitu di Palembang, sekitar tahun 2005-an. Jadi pas sekolah, orang tuaku ngasih uang saku buat ongkos angkot dan jajan di sekolah tuh per hari dan ditaruh di dekat TV. One time, aku udah naik angkot dan pas lagi mau siapin uang buat bayar ongkos, aku baru sadar uangku tuh ketinggalan di rumah. Panik kan, terus aku heboh gitu cari sisa uang di saku tas dan seragam buat bayar ongkos angkot. Terus ada seorang mbak yang juga penumpang angkot, nanya aku lagi heboh cari apa. Aku pun cerita uangku ketinggalan, mbaknya terus ngobrol gitu sama temennya, lalu dia kasih aku uang 5ribuan yg ku kira untuk bayar ongkos. Aku pun berterima kasih ke mbaknya, mbaknya baik banget. Lalu pas aku turun, mau bayar pake uang dari mbak baik hati tadi, mbaknya bilang ke aku buat langsung turun aja karena ongkosku dia yg bayarin, uang yg dari dia buatku jajan aja. Aku terharu banget dan ucapin terima kasih berkali-kali, dia tersenyum tulus. Mungkin ini tuh kebaikan yg kecil dan kejadiannya udah belasan tahun lalu, but it stays with me forever. Setiap lagi keingetan mbaknya, aku suka panjatkan doa supaya Allah balas kebaikan hati beliau dengan berlipat-lipat pahala dan rejeki. By any chance if you’re reading this, terima kasih banyak mbak baik hati penyelamatku, semoga selalu sehat dan bahagia dimanapun berada <3
-@ayukaaru (IG), Jakarta-

(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience first hand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)

Advertisement