For when you think coronavirus is the only global issue right now..
Hold that thought.
Meet: North Korea
Huh? Whatsup?
Yep, jadi Minggu kemarin, pasukan militer dari negaranya Kim Jong-un itu baru aja melucurkan rudal balistik ke perairan Jepang.
Seriously now? Among any other times?
Iya. Dan nggak cuma satu, tapi selama Maret ini, mereka udah meluncurkan rudal balistiknya sebanyak enam kali ke lokasi yang sama.
Kenapa kok bisa Korut nembakin rudal gitu?
Yha emang mereka sering sih uji coba rudal balistik ke wilayah perairan yang berbatasan dengan negara lain. Namun dalam peluncuran kali ini, diduga tindakan Korut ini ada hubungannya dengan pembahasan terkait denuklirisasi dengan Amerika Serikat.
I am gonna need some background.
You got it. Jadi sejak beberapa waktu terakhir ini, Korut dan Amerika Serikat emang lagi intens bahas soal upaya denuklirisasi di Semenanjung Korea dan baru-baru ini, pembahasannya stuck. Jong-un kemudian ngasih deadline ke Presiden AS Donald Trump agar upaya ini segera dibahas kembali, tapi sampe akhir tahun lalu nggak mulai-mulai juga.
Terus…
Nah, karena nggak ada respons dari Amerika Serikat, dalam pesan tahun barunya Desember lalu, Jong-un bilang bahwa dia bakal terus mengembangkan proyek nuklirnya dan “memamerkan new strategic weapon”
Understood. I want to know what the Japanese thinks…
Well, pihak Jepang bilang bahwa rudal punya Korut itu mendarat di Zona Ekonomi Ekslusif Jepang, yang jaraknya sekitar 200 miles dari bibir pantai. Jepang juga menegaskan bahwa peluncuran rudal ini merupakan hal yang serius bagi masyarakat internasional, dan mereka lagi berusaha untuk mengumpulkan informasi dan analisa informasi untuk ningkatin kewaspadaan demi melindungi kehidupan dan properti warganya.
I see. Anything else I need to know?
Yep. FYI, South Korea and the US (and now, you) tau tentang peluncuran ini, dan menurut keterangan mereka sih, rudalnya adalah rudal jarak pendek, tapi nggak diketahui tipenya apa. Selain itu, pihak Korsel juga menyebut bahwa “tindakan militer semacam itu oleh Korea Utara adalah tindakan yang sangat tidak pantas ketika seluruh dunia mengalami kesulitan akibat wabah corona.” Gitu katanya.
