Mimpi Pandemi

645

For when you’ve been dreaming about Covid-19 lately…

Gambar: apnews.com

TBH with you, we’re having it almost every night now. 

Right? Me too! Kok bisa sih?
Well, first of all, fenomena mimpiin Covid-19 ini ternyata nggak cuma terjadi sama kamu, tapi juga terjadi sama banyak orang lain di seluruh dunia saat ini.

Whaaaat?
Yep, jadi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, ditemukan bahwa dari 6.000 orang yang diteliti, 2.400 orang di antaranya punya Covid-related dreams. Mimpi soal Covid-19 ini ditemukan di mana-mana, mulai dari penjaga toko yang tinggal di Kanada, pendeta di Texas, sampe guru sekolah dasar yang tinggal di Pakistan. Intinya mimpi mereka sama, yaitu sesuatu yang ada hubungannya sama Covid-19.

Go on…
FYI, masih menurut penelitian tadi, ini juga untuk pertama kalinya, orang mengalami “collective dreams” atau banyak orang yang mimpiin tema yang sama dengan jumlah sebanyak ini. Adapun fenomena collective dream yang juga pernah ditemukan adalah yang dialami oleh para korban selamat pengeboman Hiroshima-Nagasaki, maupun para veteran Perang Vietnam.

I believe there’s some scientific reason behind this…
There is. Hate to break it to you, tapi emang menurut para peneliti, mimpi ini menunjukkan hal-hal yang paling bikin kita takut dari fenomena pandemik ini. Makanya ada yang mimpi tertular, mimpi meninggal, sampe mimpi terperangkap di kerumunan orang tanpa social distancing

Advertisement
 maupun pake masker.

So, is this OK?
Well, it is normal to happen in this kind of situation.
 Menurut penelitian tersebut, kalo kamu punya mimpi-mimpi yang kayak tadi disebutkan, maka hal itu terjadi karena kamu mengalami kecemasan tingkat rendah, aka lower-level anxiety dreams. However….

However, what?
Kalo untuk pekerja medis, mimpi mereka setingkat lebih buruk dibanding mimpi warga pada umumnya. Jadi kalo warga biasa mimpinya ke-trigger sama lower-level anxiety tadi, maka untuk pada pekerja medis, mimpinya persis kayak orang yang tengah mengalami trauma. Hal ini nggak lain karena beban pekerjaan mereka sehari-hari yang bikin mereka merasa bertanggungjawab atas hidup atau matinya seorang pasien.

🙁 hug your healthcare workers and loved ones a little tighter this morning :’) 

Advertisement