Layanan Kesehatan Mental, Presiden Brazil diinvestigasi, Surplus Kentang di Belgia, Reporter Tanpa Celana Panjang

571

Hi, Thursday.

Good morning. Today we are officially done with April, and boy, do we wish that we could flash forward to any month when this whole thing has finally ended. We hope May will bring more sunshine. By sunshine we mean that there’ll be fewer people infected by Covid-19 and more people practicing the large-scale social restrictions (PSBB) or the physical distancing procedures. Only when we are all following the rules that we can bend the curve. Bye, April. You will not be missed. And you too, March.


When the Covid-19 has slowly taken a toll on your mental health…

Gambar: unsplash.com

First, take a deep breath. Second, be gentle with yourself. Finally, call 119.

Who’s that?
Jadi 119 ini adalah layanan dari pemerintah untuk mengonsultasikan kondisi mental kamu, terutama pas lagi masa pandemik kayak sekarang.

Whoaa there’s such a thing?
Yep. Jadi Kepala Staf Presiden RI Pak Moeldoko kemarin menjelaskan bahwa nomor 119 dengan extension 8 ini merupakan layanan pemerintah yang namanya Sejiwa, aka Sehat Jiwa. Basically, if you are not feeling well, mentally, try to give em’ a call.

How come they just came up with this, though?
Well, masih kata Pak Moeldoko, karena hasil laporan Gugus Tugas Covid-19 menunjukkan bahwa masalah kesehatan yang terjadi saat ini komposisinya adalah 20% persoalan fisik, sedangkan 80% nya lagi adalah persoalan psikologi.

Not surprised.
Well, at this point, we agree. Pak Moeldoko juga menjelaskan bahwa tekanan pada masa pandemi kayak sekarang bisa memicu kasus KDRT aka kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini bener banget, karena menurut data dari LBH APIK, ditemukan bahwa selama 16-30 Maret 2020, ada 59 kasus kekerasan seperti perkosaan, pelecehan seksual, dan pornografi daring. Menurut Pak Moeldoko, tren bertambahnya kasus kekerasan selama pandemi Covid-19 tersebut juga terjadi di berbagai negara.

Gara-garanya apa ya?
Yha kalo menurut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sih, hal ini ada kaitannya sama tekanan sosial dan ekonomi yang dialami warga karena pandemi. Dalam keterangan PBB, ditemukan bahwa meskipun virus corona nggak mendiskriminasi siapa aja yang kena (rich or poor), namun dampaknya tetap mendiskriminasi. Contohnya ya kayak pekerja yang kena PHK, pedagang yang nggak bisa dagang, hingga karyawan yang dirumahkan.

I see…
Selain itu, hasil riset terbaru juga menunjukkan kenapa lockdown, atau praktek #stayathome bisa mengganggu kesehatan mental kita. As human beings we are programmed to socialize, dari mulai cari makan, punya pasangan, berkeluarga, dll. Nah, dengan adanya WFH di mana kita jadi membatasi hubungan sosial kita, maka hal ini bisa mengganggu cara kerja otak yang justru berkembang lewat kontak sosial. Saking emang menyiksanya praktek lockdown ini, di dunia psikologi, isolasi diri juga dianggap sebagai satu bentuk siksaan yang bisa memicu munculnya masalah kesehatan mental.

I see… what should we do then?
Untungnya, kita sekarang ada teknologi yang bisa kita pake untuk tetap komunikasi sama orang lain. Walaupun memang, video call berjam-jam nggak akan bisa menggantikan enaknya ketemuan langsung sambil gosip dan makan-makan sama temen-temen kamu, tapi it’s better than nothingHowever, kalau kamu lagi super galau atau stress, again, bisa langsung kontak hotline-nya aja di 119, nomer ekstensinya 8.


Who’s making the headlines in Brazil?

Gambar: cnn.com

O presidente, Jair Bolsonaro.

Not corona? 
Strange but, apparently, no. Jadi kemarin, Mahkamah Agung Brasil baru aja memberikan perintah bagi otoritas berwenang untuk melakukan investigasi terhadap presidennya sendiri, Jair Bolsonaro.

What, seriously? Why?
Jadi hal ini diputuskan sama hakim agung di Brasil, namanya Celso de Mello, atas dugaan adanya upaya intervensi yang dilakukan sama Bolsonaro terhadap penyidikan kepolisian yang tengah berlangsung.

Coba, coba tolong jelasin dari awal.
You got it. Jadi dalam beberapa bulan terakhir ini, anaknya Bolsonaro yang merupakan anggota DPR di Brasil lagi diinvestigasi atas dugaan kasus korupsi. Nah investigasi ini dilakukan oleh Kementerian Kehakiman di bawah menterinya yang juga mantan hakim, namanya Sergio Moro. Nah, minggu lalu, Moro menyatakan pengunduran dirinya dari kursi menteri kehakiman karena menyebut adanya tekanan dan campur tangan Bolsonaro atas kerja polisi yang lagi menginvestigasi anaknya. Yhaa namanya lagi kerja direcokin gitu KZL kan…

Whoaaaa…
Yep, dan menanggapi hal ini, Bolsonaro udah bilang bahwa dirinya nggak bersalah, dan menyebut bahwa dirinya adalah korban politik, but the Supreme Court was like, “Well, let’s investigate, then…” 

So they actually investigated it?
Yep, kata Hakim Agung Brasil, nggak ada satupun warga Brasil yang berada di atas hukum. Pokoknya semua sama di mata hukum. Dalam keputusannya, hakim ngasih polisi waktu selama 60 hari untuk menginvestigasi Bolsonaro, dan kalo beliau terbukti melakukan tindakan kriminal, maka the next phase would be: Impeachment.

Whoaa… I’ve heard about that.
Yha memang, karena emang belakangan ini lagi banyak banget drama-drama antara Bolsonaro sama jajaran pemerintahannya sendiri di Brasil. Beberapa minggu kemarin, Bolsonaro juga baru aja memecat Menteri Kesehatannya, namanya Luiz Henrique Mandetta, karena keduanya nggak ketemu soal cara menghadapi Covid-19. Jadi Mandetta ini mendorong banget adanya kebijakan social distancing dan rapid tests, sedangkan Bolsonaro cenderung untuk “downplaying” the Covid-19 pandemics. Dia bahkan pernah ikut warganya demo karena memprotes kebijakan lockdown. Kata Bolsonaro, “Covid-19 is just little flu.”


When staying at home makes you a hero…

Gambar: triblive.com

In Belgium, you’re a hero if you eat fries…

Hah, nggak salah?
Iya. Masyarakat Belgia baru-baru ini dianjurkan untuk makan kentang goreng setidaknya dua kali seminggu. Hal ini dilakukan biar kentang-kentang di sana nggak mubazir karena kalo nggak kemakan, bakal dibuang.

Lagian kok dibuang?
Apa lagi kalo bukan karena Si Rona. Jadi sebagai negara penghasil kentang, saat ini Belgia punya stok kentang sebanyak 750.000 ton yang kemungkinan besar harus dibuang. Hal ini karena sejak negara tersebut memberlakukan kebijakan lockdown pada 18 Maret lalu, permintaan atas kentang goreng yang biasanya dimakan di restoran atau bar itu juga jadi berkurang. Akibatnya, terjadilah surplus kentang yang berpotensi basi dan harus dibuang.

Oh, no…
Nah, terkait kemungkinan ini, Organisasi Industri Kentang Belgia yang namanya Belgapom kemudian meminta warga Belgia untuk makan kentang yang banyak, yhaaa at least seminggu dua kali lah. Makin banyak kentang yang dimakan, maka makin kecil juga jumlah kentang yang harus dibuang.

Terus emang nggak bisa diekspor aja?
Menurut Sekjen Belgapom, namanya Romain Cools, ya bisa sih diekspor ke Eropa Tengah atau Afrika, tapi bakal ada cost yang harus ditanggung. Selain itu, kalo nggak kemakan ya paling kentangnya dipakai sebagai pakan ternak atau biofuel. Tapi ya itu tadi; ada cost-nya.

So, is the industry doing anything about this?
Yep, sebagai negara penghasil kentang terbesar ke-23 di dunia, pihak otoritas setempat udah minta tolong ke Komisi Eropa untuk ngasih subsidi biar industri kentangnya nggak bangkrut. Adapun permintaan ini adalah untuk pertama kalinya dilakukan oleh Belgapom dalam 30 tahun terakhir.


When everybody’s WFH nightmare finally comes true…

Gambar: usatoday.com

Yep, it’s Thursday, so most likely, you’ve been video calling with your coworkers all week.

Advertisement

Nah, secara emang video call kebanyakan cuma keliatan atasnya aja, most of us (if not all!) pasti pernah ikutan video call pake atasan rapi tapi bawahan “seadanya” *guilty as charged!* dan mikirnya yhaaa gak akan keliatan ini, sama yang lain.

Nah, tapi ternyata kemarin, praktek ini “tertangkap basah” di TV nasional AS ketika ada seorang reporter ABC News, namanya Will Reeve, yang live dengan pake atasan lengkap but… he  accidentally revealed that he didn’t wear pants. Video Reeve yang will most probably happen to us too ini kemudian jadi viral dan jadi pembahasan hangat di media sosial. Terkait hal ini, Reeve kemudian ngetwit, “Now, back to work, wearing pants. Hope everyone got a much needed laugh.

Video call 101: Adjust your frame. Or wear pants. 


“Ini mungkin agak lucu memang untuk menghilangkan rasa bosan, saya dalam kamar mandi pun kadang-kadang satu setengah jam, membersihkan kamar mandi dan kloset pun saya sikat, bisa cek kamar mandi saya di sana.”

Gitu kata Wakil Bupati Tana Toraja Victor Datuan Batara saat cerita soal rutinitasnya kala pandemi Covid-19 kemarin. Like most of us yang #dirumahaja saat ini, Pak Viktor juga bosen banget di rumah, sampe akhirnya dia bisa menghabiskan waktu selama 1,5 jam untuk bersih-bersih kamar mandi.

Cobain sekali-kali ke kamar mandi sambil bawa hape pak, cobain. 


Hitting Pause

It’s the holy month and now more than ever, we believe that all of us can use some beautiful words from the Quran or hadith to start the day. For the month of Ramadan, we will have this section once a week where you can hit the pause button from the news and (hopefully), find some positivity from the verse/hadith we have chosen for you. Here it is for today:

QS 94:5-6 — For indeed with hardship comes ease. Indeed, with hardship comes ease.

(Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan).


Angel’s Stories 

1. My brother came across this “driver ojol menu” on Go-Food, a meal set including rice, chicken, veggies, and drink. The price is relatively cheaper than the regular menu, so that’s a good thing for us the customers. As for the merchant, they can still make money amidst this horrible economy. So we ordered two sets of menu… the driver was surprised and thanked us, saying that he was starving since the morning 😭 I think we’ll order that menu everyday. And FYI, lots of merchants are starting to have that menu, just type “ojol” on your favorite food delivery service and you’ll just have to pick. Helping people gets easier, right?
-Rainbow Dash, Bekasi-

2. Aku kerja di apotek yang ga mungkin menerapkan WFH. Salah satu temenku (asisten apoteker di sini), tanggal 25 Maret lalu nikah di luar kota (persiapannya udah dari 2019). Seharusnya tanggal 6 ini dia udah harus masuk kerja karena masa cutinya abis. Tapi bos kami justru minta dia masuk tanggal 13, sesuai anjuran karantina mandiri 14 hari tanpa ada pemotongan gaji. Mengingat bos yang kadang strict soal izin dan pemotongan gajinya, kali ini dia bikin kami semua terharu. Semangat buat semua pekerja yang ga bisa WFH!
-Somewhere in Babel-

3. So today… Seminggu yg lalu aku order masker dan harus pakai sistem PO. Jadi aku udah bayar full tapi butuh waktu seminggu buat dikirim. Trus hari ini, penjual nya chat ternyata aku transfernya kelebihan. Waktu transfer kita sama-sama ga sadar kalau kelebihan. Dia baru sadar karena lagi rekap penjualan minggu ini. Sebenernya kelebihannya ga terlalu besar sih dan aku juga udah lupa, tapi dia masih ingetin gitu. It’s a small thing, but it means a lot aja. It shows that masih banyak kok orang baik yg punya integritas di luar sana.
-Anonymous-

4. Not exactly today, but a few days ago hehe. Gw kebetulan perawat tapi lagi sekolah di Sydney, jadi jujur agak mental breakdown liat situasi di Indonesia tapi gw gak bisa ngapa-ngapain. Terus kepikiran untuk membantu beberapa orang yang terdampak Covid-19 terutama orang-orang yg bergantung sama penghasilan harian. Aku dan tiga orang temenku di Indonesia akhirnya meeting online via WhatsApp buka galang donasi bernama Berbagi Kebaikan untuk dibelikan paket sembako dan diberikan ke mereka yang terdampak Covid-19. Gak nyangka dari yang niat awalnya cuma mau nyebar 50 paket aja, berkat kekuatan sosmed dan tentu banyak orang baik, kami bisa menghimpun dana Rp10 juta dan bisa buat bikin 100 paket sembako 😭 Yang bikin kami ketampar sih pas salah satu temenku bungkusin paket sembako dan dibantu oleh ibu-ibu sekitar kosannya. Salah satu ibu nyeletuk, “Ya Allah, Mba! Saya gak nyangka hari ini bisa makan nasi wangi.” Percayalah, teman-teman, di saat kaya gini ga ada aksi kebaikan yang kecil nilainya. Jadi, yuk tengok sekitar. Kita harus memenangkan ini bareng-bareng 🤗
-Ronce-

(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience first hand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)


Catch Me Up! Recommendations

When you’re rich, you can fly a drone and make contributions to the world during the pandemic. 

Advertisement