Defisit Pasokan Bahan Makanan, Wakil Menteri Kesehatan Malaysia didenda, Mimpi Pandemi, Durian Gundul

547

It’s another Wednesday.

Hi, good morning. Today, don’t forget to water your plants, feed your pets, and stretch up a little bit. Also, if you’re thinking about doing some volunteering this weekend, our founder, together with her friends at @kisahkasih_org will give away 100 packs of sembako for street vendors in Jakarta. We still need more volunteers (or you can also donate!) and we’ll be very pleased to have you. Register by clicking the IG account above. Have a beautiful day. 


Who’s sounding an alarm?

Gambar: cnnindonesia.com

Pak Presiden Jokowi.

What’s going on?
Jadi dalam keterangannya kemarin, Pak Jokowi menyampaikan bahwa ada beberapa daerah di Indonesia yang bakal kekurangan pasokan bahan pokok (makanan) yang disebabkan oleh virus corona.

OMG…
Yep, You might want to limit your daily use of beras, jagung, cabe besar, cabe rawit, bawang merah, telor ayam, gula pasir, dan bawang putih, secara kata Pak Jokowi, bahan-bahan inilah yang bakal mengalami defisit.

But… I’ve just learned how to cook…
Same. Selanjutnya Pak Jokowi juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, yang udah defisit itu:

  • Beras di tujuh provinsi
  • Jagung di 11 provinsi
  • Cabe besar di 23 provinsi
  • Cabe rawit di 19 provinsi
  • Bawang merah di satu provinsi
  • Telor ayam di 22 provinsi
  • Gula pasir di 30 provinsi
  • Bawang putih di 31 provinsi

Terus yang masih aman apa?
Minyak goreng. Kalo minyak goreng diperkirakan bakal cukup pasokannya di 34 provinsi. Good luck frying everything!

Is the government doing something about this?
Yep. Jadi untuk menanggulangi hal ini, Pak Jokowi udah minta jajarannya untuk ngedata pasokan makanan di setiap provinsi, supaya tiap daerah bisa kerjasama untuk mastiin pasokan mereka bisa didistribusiin secara merata. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa transportasi distribusi pangan antarprovinsi, wilayah, dan pulau, nggak boleh diganggu oleh kebijakan PSBB.

Go on…
Selain itu, Pak Jokowi juga udah minta jajarannya untuk membuka lahan baru untuk area persawahan, baik di lahan basah maupun lahan gambut. Kata Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto, saat ini di Kalimantan Tengah ada lahan basah dan lahan gambut seluas lebih dari 900 ribu ha. Nah, area ini yang udah siap pakai untuk segera ditanami.

I see… anything else?
Diketahui bahwa kebijakan Pak Jokowi ini merupakan tindaklanjut atas peringatan ancaman kelangkaan bahan pangan yang disampaikan oleh FAO beberapa waktu lalu. Kata Pak Jokowi, peringatan ini harus betul-betul digarisbawahi dan diperhatikan.

Kepo nggak, FAO ngomong apa aja? Catch Up! yuk di sini!


For when you wish no one tagged you on Facebook…

Gambar: straitstimes.com

Wakil Menteri Kesehatan Malaysia can relate.

What about it?
Yep, jadi Wamenkes Malaysia, namanya Noor Azmi Ghazali, pada Selasa lalu baru aja kena denda sebesar RM1.000 (Rp3,5 juta). Hal ini gara-gara beliau tertangkap kamera melanggar aturan Movement of Control Order (MCO) aka lockdown di Malaysia.

Wah kok bisa?
Facebook, Facebook. Jadi ceritanya, Pak Wamen ini dilaporkan ke otoritas berwajib setelah meng-upload foto lagi makan bareng-bareng di acara tahfidz di daerah Lenggong, Perak, pada 18 April kemarin ke akun Facebooknya. Sejak foto tersebut di-upload, Noor kemudian menerima banyak kritik dari masyarakat hingga akhirnya foto tersebut dihapus. Selain Noor, ada juga 14 orang anggota rombongannya yang kena denda.

Tell me more…
Jadi awalnya, wamenkes dan rombongannya ini berkunjung ke daerah Lenggong untuk tujuan sosial dan nge-check Klinik Kesehatan di sana. Abis itu, beliau kemudian menghadiri acara tahfidz yang juga dibarengi acara makan bersama. Nah, acara makan bersamanya inilah yang kemudian jadi prahara. FYI gengs, hukuman untuk pelanggaran ini adalah kalo nggak bisa bayar denda, maka pelanggar harus dipenjara selama satu bulan.

So Malaysia actually enforces the rule?
Yep, nggak kayak di …. (isi sendiri wqwqwq). Bahkan menurut laporan, ditemukan bahwa jumlah orang yang dihukum karena melanggar MCO lebih banyak 4 kali lipat dibanding jumlah masyarakat yang kena Covid-19 di Malaysia. Selain Pak Wamenkes, banyak juga politisi Malaysia yang udah dilaporin karena melanggar aturan MCO. Contohnya, Deputy Rural Development Minister Abdul Rahman Mohamad, yang juga dilaporin gara-gara ngadain perayaan ulang tahun di awal April kemarin. Foto-fotonya of course went viral on social media, and the trouble began.

Anything else?
Yha, Pak Noor kemudian minta maaf atas pelanggaran yang dia lakukan, dan bakal berusaha lebih baik supaya nggak ngelanggar aturan yang sudah ada. FYI again, sampe saat ini, Malaysia has 5.820 corona cases, with 99 deaths. Selain itu, kebijakan MCO di Malaysia sendiri udah dimulai sejak 15 Maret dan diperpanjang sampai 12 Mei.


For when you’ve been dreaming about Covid-19 lately…

Gambar: apnews.com

TBH with you, we’re having it almost every night now. 

Right? Me too! Kok bisa sih?
Well, first of all, fenomena mimpiin Covid-19 ini ternyata nggak cuma terjadi sama kamu, tapi juga terjadi sama banyak orang lain di seluruh dunia saat ini.

Whaaaat?
Yep, jadi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, ditemukan bahwa dari 6.000 orang yang diteliti, 2.400 orang di antaranya punya Covid-related dreams. Mimpi soal Covid-19 ini ditemukan di mana-mana, mulai dari penjaga toko yang tinggal di Kanada, pendeta di Texas, sampe guru sekolah dasar yang tinggal di Pakistan. Intinya mimpi mereka sama, yaitu sesuatu yang ada hubungannya sama Covid-19.

Go on…
FYI, masih menurut penelitian tadi, ini juga untuk pertama kalinya, orang mengalami “collective dreams” atau banyak orang yang mimpiin tema yang sama dengan jumlah sebanyak ini. Adapun fenomena collective dream yang juga pernah ditemukan adalah yang dialami oleh para korban selamat pengeboman Hiroshima-Nagasaki, maupun para veteran Perang Vietnam.

I believe there’s some scientific reason behind this…
There is. Hate to break it to you, tapi emang menurut para peneliti, mimpi ini menunjukkan hal-hal yang paling bikin kita takut dari fenomena pandemik ini. Makanya ada yang mimpi tertular, mimpi meninggal, sampe mimpi terperangkap di kerumunan orang tanpa social distancing maupun pake masker.

So, is this OK?
Well, it is normal to happen in this kind of situation.
 Menurut penelitian tersebut, kalo kamu punya mimpi-mimpi yang kayak tadi disebutkan, maka hal itu terjadi karena kamu mengalami kecemasan tingkat rendah, aka lower-level anxiety dreams. However….

However, what?
Kalo untuk pekerja medis, mimpi mereka setingkat lebih buruk dibanding mimpi warga pada umumnya. Jadi kalo warga biasa mimpinya ke-trigger sama lower-level anxiety tadi, maka untuk pada pekerja medis, mimpinya persis kayak orang yang tengah mengalami trauma. Hal ini nggak lain karena beban pekerjaan mereka sehari-hari yang bikin mereka merasa bertanggungjawab atas hidup atau matinya seorang pasien.

🙁 hug your healthcare workers and loved ones a little tighter this morning :’) 


For when you’ve been living by “good things come to those who wait” mantra….

Gambar: sea.mashable.com

Meet Si Gundul.
Yang merupakan durian asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang tumbuh tanpa duri. Jadi, si gundul ini pertama kali ditemuin di Dusun Trenggaluh, Desa Batu Mekar, Lombok Barat pada 2007. Sejak saat itu, pohon ini berbunga, namun selalu gugur sebelum berubah jadi buah.

Advertisement

Nah, kali ini, setelah melewati banyak usaha perawatan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian NTB, Si Gundul berhasil berbuah, dan menurut tim observasi yang pernah nyobain Si Gundul, katanya rasanya manis dan daging buahnya lebih tipis dari biasanya. Sampai saat ini, belum diketahui juga kenapa Si Gundul ini bisa gundul, tapi FYI, karena penemuan ini terbilang langka, Si Gundul kemudian tercatat sebagai varietas lokal Lombok.

Dinas Pertanian NTB juga berharap biar Si Gundul ini bisa ditanam secara massal, supaya bisa jadi ciri khas Lombok. Ketika tau Si Gundul ini akhirnya “sukses” berbuah, tim dari Dinas Pertanian NTB juga jadi hepi banget, karena akhirnya mereka bisa membuktikan pada pengunjung bahwa durian gundul ini emang beneran ada dan bukan hoax.

So, should we still call it durian, then?


“We have won that battle.”

Gitu kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern saat mengumumkan bahwa dalam beberapa hari belakangan ini, udah nggak terdeteksi lagi penularan Covid-19 di negaranya thanks to rapid tests, early testing, dan kebijakan lockdown yang berlaku sejak kasus yang ditemukan di New Zealand masih dikit. Bersamaan dengan ini, New Zealand juga membolehkan berbagai bisnis kembali buka, dengan tetep mempraktekkan social distancing.

See? This, too, shall pass :’)


Angel’s Stories 

1. Beberapa hari lalu sebelum bulan puasa, aku lagi jalan ke resto fast food depan kantor buat beli makan. Terus nggak sengaja lihat ada anak lelaki sekitar 12 tahun lagi lihatin aku yang lagi mau nyebrang jalan sambil megang bungkusan nasi dan es. Karena aku nggak tega, aku samperin anak itu dan aku kasih nasi dan minumanku ke dia. Seketika dia senyum girang bukan main, sambil salim tanganku. Ga jauh dari situ, anak ini ngasih nasinya ke kakek-kakek tua jual asongan di lampu merah depan resto. Aku kaget, kok nasinya ga dia makan sendiri, malah dikasih. Terus aku tunggu dia selesai ngasih ke kakek itu dan lambai tangan biar dia nyamperin aku. Kutanya, “Kenapa dikasih ke kakek itu, kakek itu siapa kamu?” Jawaban dia, “Aku kasihan, Kak. Dari pagi dagangannya laku dikit, ga mau pulang juga katanya kalau ga dapet uang. Dari tadi cuma minum air doang, sama makan gorengan dari abang becak di sana. Aku kan masih muda, Kak, masih kuat buat ngamen. Kasihan, Kak, badannya kurus tapi masih kudu cari uang padahal udah tua gitu.” And all I did was, freezing. Sekaligus merasa tertampar. And I ended up buying the food that this kind-hearted boy wanted and also bought some peanuts and stuff from that old-skinny man. Thing is, the world doesn’t revolve around you. Be kind and count your blessings.
– Cat Lady –

2. Jadi beberapa hari yang lalu sebelum puasa, di depan rumahku ada banyak tukang yang lagi benerin saluran air. Terus ternyata tukang-tukang itu ga dapet jatah makan dan ibu aku inisiatif untuk buatin nasi uduk karena kebetulan ada beras lebih. Akhirnya aku pagi-pagi belanja ke warung karena ibu aku kondisinya lagi kurang sehat tapi tetep dipaksain. Pas udah jadi dan dibagiin ke tukangnya, mereka seneng banget dan kata mereka jadi ga perlu beli makan buat nanti siang. Dan pas banget aku kasih mereka makanan pas hari terakhir mereka kerja. Dan aku juga ga lupa buat di kasih ke tetangga aku juga. Dan alhamdulillahnya besoknya aku dapet beras dari seseorang yang jumlahnya sama dan dapet kebutuhan sembako yang lainnya. Dari situ aku sama ibu aku jadi bersyukur banget karena sempet berbagi sama orang lain dan sama Allah dibalikin lagi dengan lebih. Memang berbagi itu bukan untuk mengurangi rezeki kita tetapi menambah rezeki kita.
– KF, Tangerang –

3. Kebetulan salah satu rumah temanku tertimpa musibah kebakaran minggu lalu, rumahnya benar-benar habis, but thankfully, her whole family made it out safely just in time. Tapi aku bener-bener gak kebayang berapa kerugian finansial yang ditimbulkan apalagi di tengah pandemi kayak gini (ayah ibunya jualan di toko, yang penjualannya juga sedang menurun). Dia gak minta bantuan finansial terang-terangan, tapi dia minta tolong aku buat bantu jualin barang-barang kesayangan dia di online shop aku (dan langsung aku iyakan untuk bantu jualin), tapi sedihnya I know how much those things meant for her. Kemarin aku memutuskan untuk membantu dia sebisa aku, dengan mengirimkan sejumlah uang, dan responnya malah bikin nangis T_T She said “thank you” continuously and “You don’t know how much this means to me”, langsung auto mewek akunya. Rencananya aku mau reach out to her other friends that I know personally, buat bareng-bareng kasih bantuan ke dia in any amount or any kind. Tolong doain ya, biar banyak banyak temen-temen yang tergerak hatinya buat bantuin 💜
– Anonymous –

(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience first hand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)


Catch Me Up! Recommendations

Mulai bosen rebahan #dirumahaja? Challenge yourself by joining this #IndonesiaLawanCorona campaign. Your participation will be converted into a donation. 

Advertisement