International Women’s Day, Karantina di Italia, Elizabeth Warren, Bahasa Campur-Campur

716

Welcome back, Monday. It’s finally sunny, and we have something inspiring for you to start your week…

Gambar: Jakarta Post

Because yesterday was International Women’s Day.

What is it?
Jadi International Women’s Day yang juga disingkat IWD ini adalah hari yang dirayakan di seluruh dunia to recognize not only achievement made by women, but also to shed some lights on things standing their way (read: sexual harrassment, objectification, unfair pay, violence towards women, gender discrimination, etc etc yang banyak banget pokoknya).

I see. Terus?
Nah, setiap tanggal 8 Maret, perempuan di seluruh dunia menggelar perayaan IWD dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan turun ke jalan to voice their concerns on things that matter. Tanggal 8 Maret ini sendiri diambil dari aksi IWD pertama yang digelar di Rusia sama cewek-cewek di sana untuk memprotes perang. Sejak saat itu sampe sekarang, IWD dirayakan di mana-mana untuk menyampaikan isu-isu terkait gender dan perempuan.

What about Indonesia?
Kita juga ikut berpartisipasi dong. Kemarin, ribuan orang yang terdiri dari masyarakat, aktivis sampe publik figur turun ke jalan untuk memprotes berbagai hal yang mendiskriminasi kaum perempuan. Dalam aksinya, para peserta menyampaikan enam tuntutan ke Presiden Jokowi…

Which are…
Pertama, tuntaskan kasus kekerasan terhadap perempuan. Kedua, Pak Jokowi juga diminta untuk membangun sistem perlindungan komprehensif bagi perempuan. Ketiga, cabut kebijakan diskriminatif gender. Keempat, sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, kelima, tolak omnibus law, RKUHP, RUU Ketahanan Keluarga dan terakhir adalah hentikan agenda pembangunan yang berpihak pada investor.

Terus kalo di luar negeri?
It took place everywhere. Misalnya di Meksiko, yang angka pembunuhan terhadap perempuannya melonjak tajam dalam satu tahun terakhir (dari 3 orang tewas daily di tahun lalu, jadi 10 orang tewas daily di tahun ini). Sebagai bentuk protes atas pemerintahannya yang gagal dalam menangani masalah ini, cewek-cewek di sana mengecat jalanan protokol di Mexico City dengan nama-nama korban yang tewas. Sedangkan di Pakistan, aksi women’s march diwarnai serangan dari kelompok konservatif yang ngelemparin para peserta aksi dengan batu, lumpur, sampe sepatu.
See all the powerful pictures here.

Olrite, anything else I should know?
Yep. Kalo kamu cowok dan kamu khawatir bahwa gender equality means privilege kamu bakal berkurang, then you’re absolutely 100% wrong. Gender equality does not only benefit women, but also men. Hasil riset yang dilakukan UN Women baru-baru ini menunjukkan bahwa di lingkungan yang gender equal (kayak di negara-negara Nordic), ditemukan bahwa cowok-cowoknya less depressed, lebih bahagia in life in general (also, sexually) dan tidurnya juga lebih nyenyak. Economy-wise, negara yang gender equal juga lebih maju karena partisipasi cewek di dunia kerja bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara sangat signifikan.


Who’s being put on a lockdown?

Gambar: canoe.com

About 16 million people in Italy.

Are you talking about the corona virus?
Yep. Jadi Hari Minggu kemarin, Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte mengumumkan bahwa negaranya bakal mengkarantina warga yang tinggal di wilayah Utara dan Tengah untuk menghindari penyebaran virus corona. Totalnya, aturan ini berlaku di 14 provinsi, dan termasuk juga kota-kota besar kayak Milan dan Venice.

Why?
Karena makin banyaknya warga Italia yang tertular corona virus. Jadi pas Hari Sabtu minggu lalu, angka positif corona di negara tersebut bertambah sebanyak 1,247 orang, bring the total number of 5,883 cases and 233 deaths. Angka ini adalah yang terbesar di Eropa. Rencananya, karantina ini bakal berlangsung sampe 3 April mendatang.

Keep going…
Nah, dengan berlakunya karantina ini, pemerintah Italia meminta warganya untuk nggak keluar rumah kecuali untuk kepentingan pemeriksaan atau emang ada kerjaan yang penting banget. Selain itu, warga juga nggak boleh meninggalkan wilayahnya.

How about the other parts of Italy?
Meskipun yang under lockdown adalah wilayah Utara, namun pemerintah setempat juga nge-suspend berbagai kegiatan yang ada hubungannya sama kumpul-kumpul orang banyak, kayak sekolah, kuliah, nge-bar, nonton bola, nonton teater, sampe kegiatan kayak pernikahan dan pemakaman.

Tell me more about the quarantine…
Well, under this rule, berbagai tempat kayak museum, klub, gym, kolam renang sampe ski resorts ditutup sementara. Terus kalo ada yang mau nongkrong di cafe atau makan di restoran yha masih boleh, tapi jaraknya harus satu meter. Finally, siapapun yang nggak mengikuti peraturan ini bakal menghadapi ancaman penjara selama tiga bulan.


Who’s packed up her bag from “who wants to be America’s Next President” competition?

Gambar: NT Times

Elizabeth Warren.
Yep, bakal calon presiden Amerika Serikat yang juga anggota senat asal negara bagian Massachusetts itu minggu lalu baru aja mengumumkan pengunduran dirinya dari konvensi Partai Demokrat.

I have no idea what you’re talking about.
No worries, we’ll walk you through. Jadi tahun ini, Amerika Serikat bakal menggelar pemilu presiden (halo, halo Mister Trump). Nah, kayak di negara-negara demokrasi lainnya, orang kalo mau nyapres harus diusung partai donk, so, at this point kamu pasti udah apal banget sama dua partai yang ada di AS, yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik.

Ok. Go on…
Nah, biar bisa diusung sama kedua partai tadi, orang-orang yang mau nyapres harus dapet dukungan mayoritas dari kader atau simpatisan partai yang ada di hampir semua negara bagian di AS (think of: kamu mau maju nyapres dari Partai Buah Nangka, nah partai ini kemudian bakal keliling ke seluruh provinsi yang ada di Indonesia untuk ngenalin kamu dan para pesaingmu sekalian ngadain pemilihan internal *meaning cuma untuk kader atau simpatisannya* untuk milih siapa yang bakal diusung di pilpres nanti). Nah prosesi ini yang namanya konvensi (or caucus, in some states). 

I see, terus…
Nah yaudah deh tuh, sejak awal Februari lalu, baik Partai Demokrat maupun Partai Republik udah mulai keliling ke berbagai negara bagian untuk menggelar konvensi ini. Kalo untuk Republik, uda hampir pasti bakal mengusung Trump lagi, secara pesaing dia cuma satu, namanya Bill Weld, dan Bill ini nggak pernah menang di satupun state yang dipertarungkan.

Meanwhile…
It’s a little bit crowded on the Democratic isle. Started from 29 candidates (yep, you read it right) para bakal calon presiden ini mundur satu per satu hingga yang terakhir adalah Elizabeth Warren yang mengumumkan pengunduran dirinya minggu lalu, nggak lama abis Super Tuesday.

Advertisement

Which is…
Super Tuesday adalah pemilu yang digelar pada Hari Selasa dan dilakukan secara barengan di 14 negara bagian. Nah, hasil Super Tuesday itu menunjukkan bahwa Warren nggak menang di satupun negara bagian, even di dapilnya sendiri yaitu Massachusetts, so she’s like, olrite, I am withdrawing my application…

So how are things now?
Things are getting more intense
 karena cuma menyisakan dua orang, yaitu mantan wapresnya Obama, Joe Biden dan Senator Bernie Sanders. Jadi sooner than later kita bakal tau nih, siapa yang bakal jadi Prabowo to Jokowi’s nya Trump. LOL.

And I should know about Warren because…?
Well, she was first lauded as a frontrunner for the 2020 presidential election. 
Selain dikenal punya plan yang clear banget soal kebijakan yang bakal dibikinnya kalo jadi presiden, Warren juga aktif menyuarakan persamaan gender dan feminism di Washington DC. Dalam perjalanan kampanyenya, Warren juga dikenal sering bikin pinkie promise sama anak-anak cewek while saying “I’m running for president, because that’s what girls do.”

Agree.


For when you’ve been ngomong campur-campur all your life…

Be it campur-campur bahasa Indonesia-Inggris, Jawa-Indonesia, Sunda-Padang, atau bahasa apapun itu yang kamu pake di rumah, ternyata grown up in a bilingual house itu banyak manfaatnya lho. Hal ini terbukti dari hasil penelitian terbaru yang dirilis sama journal Royal Society Open Science yang menunjukkan bahwa anak yang tumbuh besar di rumah yang bilingual bisa beradaptasi lebih cepat dengan lingkungan sekitarnya dibanding sama anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan satu bahasa aja.

Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 102 orang anak itu, ditemukan bahwa anak-anak yang dari kecil terekspos ke lebih dari satu bahasa bisa berpindah fokus dan mengenali hal-hal baru dengan lebih cepat. Menurut para peneliti, hal ini bisa terjadi karena anak-anak tadi udah biasa ada di lingkungan yang berubah-ubah bahasanya sehingga menstimulasi otak mereka untuk beradaptasi lebih cepat. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa orang tua yang bisa ngomong lebih dari satu bahasa maka resiko mereka terkena alzheimer atau dimentia akan lebih kecil. Kitu ceunah.


“Please stop using our vodka to make hand sanitizer.”

Kata produsen vodka asal Amerika Serikat, Tito’s yang belakangan ini produknya sering dipake buat bikin hand sanitizer. Yep, you read it right. Jadi karena warga AS makin panik sama penyebaran virus corona, ketersediaan hand sanitizer di sana juga makin jarang, jadi deh para warga ngide bikin hand sanitizer sendiri. Caranya dengan nyampurin Tito’s vodka dan krim aloe vera. Tito’s kemudian sibuk jawab-jawabin komen netijen di Twitternya dengan ngejelasin bahwa vodka gabisa dibikin hand sanitizer karena kandungan alkoholnya cuma 40%, sedangkan hand sanitizer harus 60%.

Vodka bukannya bisa dibikin kuah pempek juga ya? (scroll down to start your day with the cringiest joke…)


Love Letter Catch Up!

Catchers:  hi team CMU! first of all pengen ngasih tau that i’m so thankful for the existence of CMU karena jadi bikin gampang update sama berita nasional/internasional (dan thanks banget cara penjelasannya super gampang dimengerti). mau tanya dong, kalian biasanya ambil berita dari media mana aja ya? karena ak mau coba baca2 sumber kalian (kl ada berita luar negeri ak juga sekalian mau improve b.ing ak) tp janji bakal tetep baca CMU kok!!

Catch Me Up HQ: First of all, Peh, itu cuka -_____-.
Secondly, 
makasih ya udah baca kita! Jadi untuk sumber berita, kita suka baca dari mana aja sih, yang penting websitenya kredibel. Kita juga nggak bisa stick to only one channel karena kita harus fact-checking berkali-kali untuk memastikan data yang nyampe ke kamu akurat. Nah, untuk berita luar negeri, untuk in-depth-nya kita suka banget New York Times, The Washington Post, sama Boston Globe. Untuk yang hard news tapi komprehensif, kita suka baca BBC, Reuters dan CNN International. Uhmmm apa lagi ya? Oh iya kita juga nyaranin banget kalo kamu punya resolusi untuk ningkatin kebiasaan baca berita, coba deh diaktifin notifikasi di hape kalo ada berita update-nya, kadang karena mereka tuh headline-nya catchy banget, kita jadi penasaran kalo nggak buka. Still a better way to kill your time than scrolling your ex’s Instagram post from 67 weeks ago, kalo kata si Ipeh (panggilannya Haifa lol).

-Amri-

(Our most favorite part of the day is to know what you think about our newsletter. Thus, we have created this section where you can ask our founder (Haifa), co-founder (Amri), and our COO (Qowi) anything about Catch Me Up! Shoot away your questions here and get a chance to be featured. See you again tomorrow!)


Catch Me Up! Recommendations

For when it’s still Monday so you need gallons of coffee but also a very cozy and green place to relax…. come here

Advertisement