Hewan Peliharaan, Gunung Merapi, Global Warming, Tweeting from Home, Bank Dunia

629

Welcome back, Wednesday. It’s the mid-week and really, we haven’t stopped talking about…

Gambar: cnn

Corona.
Yep, and if you want to avoid unnecessary updates on corona outbreak (we don’t think that the identity of the patients is something you need to know about, *unless you are Ayu Tingting who happen to live in Depok, and looking for an address?*) but if you reallllly want to know what’s necessary, you are on the right email.

Here’s what you need to know about the outbreak as of today:

  • There are now more than 90.000 people infected by the coronavirus worldwide, dengan total 75 negara yang telah positif terinfeksi (yes, Indonesia *is finally* on the list).
  • Selain Indonesia, ada tujuh negara lain yang melaporkan kasus corona pertamanya kemarin, yakni Andorra, Jordan, Latvia, Portugal, Saudi Arabia, Senegal, dan Tunisia.
  • Dari seluruh kasus corona yang dilaporkan secara global, China jadi negara dengan jumlah penderita coronavirus terbanyak, yakni sekitar 80.100 kasus dengan lebih dari 2.900 angka kematian. Mayoritas penderitanya berada di Provinsi Hubei, di mana virus ini pertama kali ditemukan.
  • Sedangkan di luar China, ada lebih dari 10.500 kasus yang udah confirmed, lebih dari 700-nya terkait dengan kapal layar Diamond Princess yang kemarin dikarantina di Jepang.
  • Di luar China, udah ada at least 173 orang yang meninggal akibat virus corona.
  • Selain China, corona outbreak yang paling parah terjadi di Korea Selatan, Italia, dan Iran. Di Seoul, diketahui ada 4.800 orang yang terinfeksi dan 28 di antaranya wafat. Di Italia, jumlah orang yang terinfeksi ada 1.835 orang, dan 52 di antaranya meninggal. Sedangkan di Iran, kasus positifnya mencapai 1.336 kasus dan telah menyebabkan 77 kasus kematian, termasuk di dalamnya adalah penasihat dekatnya pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei, namanya Mohammad Mirmohammadi.
  • Still in Iran, tercatat ada 23 anggota parlemennya yang positif terinfeksi virus corona. That’s about 8 percent of all members of the parliament.
  • Kemarin, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in baru aja mengumumkan “War on coronavirus,” which is followed by the allocation of around US$25 miliar dana untuk menangani virus corona. Selain itu, Moon juga memerintahkan layanan kesehatan di negaranya untuk memberlakukan status darurat selama 24 jam penuh.
  • Your wallet is very nervous. Coronavirus outbreak juga menyebabkan para pelaku ekonomi deg-degan banget, karena kondisi pasar yang makin nggak menentu. Efek dari penyebaran corona juga diprediksi bakal menyebabkan krisis ekonomi yang lebih parah dibanding krisis yang terjadi di tahun 2008 lalu.
  • The Tokyo Olympics could be postponed until next year. Yep, event olahraga tahunan yang tadinya bakal digelar di Jepang pada bulan Juli mendatang ini kemungkinannya bakal ditunda sampe tahun depan.
  • Meanwhile, Euro 2020 Insya Allah bakal lanjut terus. Turnamen sepak bola di benua biru itu untuk pertama kalinya bakal dilaksanakan di 12 kota dan berlangsung selama empat minggu. Pihak penyelenggara sendiri bilang bahwa mereka udah kontek-kontekan sama WHO dan bakal terus update perkembangannya.
  • YOUR PETS CAN’T CATCH CORONAVIRUS. There, loud and clear. Jadi jangan buang atau menelantarkan hewan peliharaanmu karena khawatir mereka bakal menularkan virus corona, karena in fact, they won’t. Hasil penelitian sejauh ini tidak menemukan satu pun kasus penularan corona dari hewan peliharaan ke manusia, and in case you need a reminder, penyebab utama penularan coron virus adalah kontak dari orang ke orang, atau dari saluran pernapasan ketika sang penderita batuk atau bersin.

    For when Indonesia’s most active volcano erupts and spews ash…

    Jadi kemarin, Gunung Merapi yang terletak di perbatasan antara DI Yogyakarta dan Jawa Tengah itu kembali mengalami erupsi aka meletus.

    Hah whennn?
    Kemarin, tepatnya jam setengah enam pagi. Tercatat bahwa letusan ini berdurasi 450 detik.

    Whoaa terus-terus?
    Jadi erupsi ini menyemburkan kolom abu setinggi 6.000 meter dari puncak, dan guguran abunya mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 kilometer. Akibat dari letusan ini, terjadi hujan abu di beberapa kota di Jawa Tengah kayak di Boyolali, Klaten, sampe Solo dan sekitarnya.

    Go on…
    Karena hujan abu ini, Bandara Internasional Adi Soemarmo kemudian ditutup karena landasan pacunya banyak dihujani abu vulkanik yang bisa membahayakan pesawat. Meski begitu, later that day, bandara kembali beroperasi normal, tapi yha at least selama penerbangan dihentikan, ada 13 penerbangan yang dibatalkan.

    How’s the situation now?
    Well, meski banyak warga yang terdampak abu vulkanik, namun kebanyakan dari masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi masih beraktivitas seperti biasa. Anak-anak teteup sekolah, orang tua teteup bekerja, and FYI, saat ini status Gunung Merapi emang masih berada di level 2 (Waspada) yang telah ditetapkan sejak 21 Mei 2018.


    For when you always use the #vitaminsea hashtags on your Instagram…

    Get ready to lose ’em.
    Karena hasil penelitian terbaru yang baru aja di-publish kemarin sama Journal Nature of Climate Change menunjukkan bahwa di tahun 2050, setengah dari pantai-pantai berpasir yang ada di dunia bakal menghilang.

    Advertisement

    Whaaaat?
    Yep. A few reasons. Pertama, global warming, yang mendorong terjadinya erosi, aka pengikisan bibir pantai. Dengan terjadinya pengikisan ini, maka permukaan pantai yang terdiri dari pasir ini juga bakal menghilang. Para peneliti juga memprediksi bahwa 14 sampe 15 persen permukaan pantai yang terancam itu saat ini udah mengalami erosi yang parah banget.

    Terus kerusakan pantai ini terjadi di mana aja?
    Di mana-mana, khususnya east coast di Amerika Serikat, Asia Selatan, dan Eropa Tengah. Kerusakan pantai juga terjadi makin parah di pantai-pantai yang emang jadi pusat pariwisata dan banyak dikunjungi orang, sampe banyak bangunan yang dibangun di pinggir pantai…

    Why is it related?
    Karena gini loh, jadi kan emang sebenarnya, permukaan pantai itu berubah-ubah seiring dengan perkembangan cuaca (makanya kadang air laut juga surut, kadang pasang), jadinya naturally, pasir pantai juga bergerak terus seiring dengan perubahan ini, tapi dengan banyaknya bangunan di pinggir pantai, maka pergerakan pasir secara natural jadi terganggu. Efeknya, erosi di pantai-pantai yang densely populated ini terjadi makin cepat.

    Terus efek dari losing beaches ini apa?
    Well, pastinya kenaikan permukaan air laut yang terjadi makin cepat, kerusakan lingkungan, dan badai yang diprediksi bakal terjadi makin sering dan makin kuat. So scary. 

    Well, can we do something about this?
    Of course we can, by urging our government untuk memenuhi komitmennya di Paris Agreement. Jadi Paris Agreement adalah perjanjian negara-negara di dunia yang bermaksud untuk menahan agar kenaikan temperatur bumi berada di bawah 2 derajat celcius. Caranya adalah dengan membatasi emisi gas yang diproduksinya demi memperlambat pemanasan global. Nah, kalo seluruh pemerintah dunia memenuhi komitmen ini, maka at least 17 persen pantai yang diprediksi bakal hilang ini akan terselamatkan. Angkanya naik jadi 40 persen di tahun 2100, kalo efek karbon ini bisa terus ditekan.


    What’s tweeting from home?

    Gambar: BBC

    Twitter.
    Senin kemarin, Twitter meminta karyawannya yang ada di seluruh dunia untuk kerja dari rumah. Kebijakan ini dikeluarkan seiring dengan makin meluasnya infeksi virus corona di banyak negara. Meski di-encourage banget buat nggak ngantor, namun Twitter juga mengumumkan bahwa kantornya tetep buka, siapa tau emang ada hal urgent yang harus dikerjain. Sebelumnya, Twitter juga udah menghentikan seluruh perjalanan bisnis dan meeting yang nggak penting-penting banget. Ada pun untuk karyawannya di Jepang, Hong Kong, dan Korea Selatan, maka mereka bener-bener dilarang untuk ngantor sampe jangka waktu yang belum ditentukan.

     


    “A productive first official day @WorldBank. Meeting new colleagues. Had an insightful Board discussion on current issues. I look forward to the work ahead.”

    Demikian isi twit mantan Menteri Perdagangan RI di era Pak SBY yang sekarang jadi Managing Director di Bank Dunia, Ibu Mari Elka Pangestu. Ibu Mari baru aja ditunjuk sebagai MD baru di World Bank yang bikin dirinya jadi cewek kedua asal Indonesia yang menduduki jabatan strategis tersebut.

    Finally, a good, inspiring news to start your day…


    Love Letter Catch Up!

    Catchers: Hi, CatchMeUp team! I’ve been a subscriber for almost a half-year. I am always wondering how do you guys decide the newsletter subject? Because most of them were from songs and it’s kind of cute for a thing that discusses serious matters.

    CMU! HQ: Hello, Haifa here! Actually, the subject sometimes just comes naturally. Jadi pas lagi nulis newsletternya, kita bakal cari-cari nih lirik apa yang agak-agak nyambung sama berita yang lagi kita tulis (contohnya beberapa waktu lalu kita nulis soal the “bad blood” between mantan dan perdana menteri Malaysia yang sekarang, terus udah subject email-nya jadi lirik lagunya Taylor Swift *Hello all Catchers and Swifties, tosssss*). Also, we believe that our email is something you open first thing in the morning, jadi kita mikir, kalo bangun tidur, biasanya kita pengennya liat atau baca apa sih? I have “The Man” by Taylor Swift as my morning alarm, so it was an easy decision to have song lyrics on our email’s subject. Couldn’t we all use some light, happy song to start our day? 

    – Haifa – 

    (Our most favorite part of the day is to know what you think about our newsletter. Thus, we have created this section where you can ask our founder (Haifa), co-founder (Amri), and our COO (Qowi) anything about Catch Me Up! Shoot away your questions here and get a chance to be featured. See you again tomorrow!)


    Catch Me Up! Recommendations

    For when you need beats to relax/study to, chill here.

Advertisement