Pemerintah Saudi menghentikan penerbitan visa umrah terkait Coronavirus

568

Aaaaand here’s also another update on coronavirus…

Gambar: NY post

Because it’s kinda a big deal.
Karena kemarin, pemerintah Arab Saudi baru aja mengumumkan bahwa mereka menghentikan penerbitan visa bagi warga negara asing yang mau menunaikan ibadah umrah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di negaranya.

Whaaat?
Yep. Dalam keterangan dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington DC, diketahui bahwa pemegang paspor dari negara-negara yang warganya ada terinfeksi virus corona bakal nggak boleh masuk ke Arab Saudi. Keputusan ini muncul nggak lama setelah corona outbreak juga terjadi di negara-negara Timur Tengah, kayak Bahrain, Irak, Iran, dan Uni Emirat Arab. Di wilayah itu, negara dengan kasus virus corona terbanyak adalah Iran, di mana penularan paling banyak terjadi di Kota Qom, yang merupakan situs suci buat penganut Syiah, which, kayak di Mekkah dan Madinah, para jemaah berdesak-desakan untuk beribadah.

Go on…
Nah, Arab Saudi sendiri sampe sekarang belum melaporkan satu pun kasus corona. Makanya, mereka mengantisipasi kemungkinan penyebaran dengan mengeluarkan kebijakan ini. Pemerintah Saudi juga bilang bahwa kebijakan ini hanya sementara, dan subject to evaluation.

OK. So, are we good? 
Uhmmm unfortunately no. Walaupun Indonesia masih belum melaporkan satu pun kasus corona (????), tapi Indonesia masuk ke dalam daftar negara yang nggak boleh berkunjung dulu ke Arab Saudi.

What whyyy?
Tanyakan pada Menteri Kesehatan dr. Terawan (?). Gak deng. Sejauh ini belum ada keterangan dari Kedubes Arab Saudi di Jakarta, jadi ditunggu aja. Also, kebijakan ini juga bikin geger tanah air karena menyebabkan puluhan ribu orang calon jemaah umrah nggak jadi berangkat, dan mereka yang udah mendarat di bandara Jeddah akhirnya nggak boleh masuk ke Arab Saudi. Diprediksi juga bahwa kerugian materiil yang dialami oleh para biro umroh

Advertisement
 dan travel mencapai Rp1,6 triliun. Also, the timing couldn’t be worse karena kita bentar lagi masuk bulan Ramadan.

I see. Does our govt do anything?
Of course. Bu Menlu Retno Marsudi misalnya, beliau langsung mempertanyakan kenapa kita termasuk yang di-banned, padahal di Indonesia belum ada kasus positif virus corona. Selain itu, Kemenlu juga menyebutkan bahwa negara-negara lain yang di-banned adalah China
, China Taipei
, Hong Kong (Special Administrative Region/SAR of China)
, Iran
, Italia
, Korea (Rep), Makau (SAR China)
, Jepang
, Thailand
, Malaysia

, Pakistan
, Afghanistan
, Irak
, Filipina
, Singapura
, India
, Lebanon
, Suriah, Yaman
, Azerbaijan
, Kazakhstan
, Uzbekistan
, Somalia
, dan Vietnam.

Go on…
Terus yaudah. Pak Jokowi sendiri bilang bahwa pemerintah Indonesia menghargai kebijakan Arab Saudi karena kalo alasannya kesehatan, yang itu merupakan prioritas utama. Meski begitu, kedutaan besar Indonesia di Riyadh tetep kok lobi-lobi ke pemerintah Saudi biar para jemaah umrah yang udah punya visa Saudi untuk boleh tetep lanjut masuk ke negara tersebut.

I want to know what dr. Terawan says…
Oh, the health minister? Well, kata dr. Terawan sih ya dihargai aja kebijakan itu karena kan merupakan keputusan sebuah negara, tapi kan kalo ngomong dulu enak…

OK. Anything else I should know?
Well, this decision shocked everyone, so at this point, pemerintah lagi berembuk untuk cari solusi biar para jemaah bisa tetep berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah. Selain itu, pemerintah juga berharap biar kebijakan ini nggak berlanjut sampe musim haji yang tahun ini bakal berlangsung pada bulan Juli-Agustus.

Advertisement