Hello, good morning, how you been?

907

Hello Wednesday! Well, guess what’s one thing that happens waaay too often in 2020?

Gambar: tirto

Me skipping my morning class?
Nope, it’s banjir Jakarta. Jadi tahun 2020 emang baru berjalan dua bulan, tapi seenggaknya Jakarta udah kena banjir empat kali.

IKR 🙁
Yep, jadi hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya ini bikin banjir di sejumlah wilayah sejak Selasa dini hari. Penyebab banjir, menurut BMKG, karena curah hujan yang tinggi. Wilayah yang mengalami hujan ekstrem dengan curah hujan tertinggi 278 mm tercatat di Stasiun Meteorologi Kemayoran.

Dampak banjir ini apa aja sih?
Ada banyak sih, yang pasti kerugian materiil yang nggak kecil. Terus juga terjadi  pemadaman listrik di beberapa daerah…

Go on…
Banjir ini juga berdampak langsung ke beberapa fasilitas publik, seperti 159 sekolah dari tingkat SD-SMA yang diliburin, Rumah Sakit dr. Cipto Mangkunsumo (RSCM) yang kebanjiran di beberapa ruangan hingga merusak beberapa alat medis radiologi dan radioterapi, kompleks Istana Kepresidenan yang sempat tergenang, hingga commuter line yang sebagian rutenya gak beroperasi.

Ouch, ada korban tewas gak?
Ada 🙁 Seorang pengemudi motor mengalami kecelakaan di Jl. Majapahit, Jakarta Pusat. Ia tewas setelah motornya menghantam trotoar saat menerobos banjir di lokasi tersebut.

Well, does the government say anything about this?
Yep, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau warganya buat hati-hati dan waspada aja, terus juga kalo membutuhkan bantuan dan evakuasi, tinggal kontak ke nomor 112. Selain itu, Pak Anies juga ngasih sembilan poin arahan buat jajarannya dalam menghadapi banjir kali ini.

Which are…
Yhaa evakuasi warga, siapin dapur umum dan pos kesehatan, pastiin keamanan warga, bantu kelancaran lalu lintas, pastikan informasi publik selalu update dan valid, jangan posting foto-foto nggak penting (HAH kayak apa pak maksudnya), khusus kemarin tunda meeting yang nggak mendesak, terus wali kota harus pimpin dan koordinasi seluruh kegiatan di lapangan, and finally, kayak biasa, pastikan keamanan dan keselamatan dalam bekerja membantu warga.

Who’s feeling unhappy?
Warga dan netijen yang terkena banjir, lah. Dalam beberapa hari terakhir ini, Pak Anies abis dikritisi netizen karena kejadian ini. Selain itu, anggota DPR RI dari PPP Muhammad Aras juga menyebut bahwa pihak Pemprov DKI kurang serius dalam mengantisipasi datangnya banjir. Harusnya kalo emang serius, pihak Pemprov bisa ngantisipasi banjir dari pas musim kemarau, jadi pas udah musim hujan kayak sekarang, banjir bisa teratasi.

Who’s saying “I have an idea!”?
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Dalam keterangannya, Pak Bamsoet meminta DKI untuk berbenah diri dalam sistem penataan kota terkait pencegahan banjir. Beliau juga bilang bahwa Pak Anies perlu mengundang ahli untuk menemukan terobosan dalam perbaikan sistem drainase. Selain itu, beliau juga bilang bahwa DKI perlu menambah sumur resapan dan waduk.

Olrite. Anything else I should know?
Well, kemarin juga terjadi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan warga di sekitar Jakarta Garden City (JGC) Cakung, Jakarta Timur. Para warga menuding banjir yang menerjang pemukiman mereka terjadi karena adanya perumahan JGC yang berdekatan dengan Mal AEON. Mereka menduga pihak pengelola membuat saluran air yang mengarah ke pemukiman warga sehingga kebanjiran. Nah demo ini akhirnya berujung pada perusakan sejumlah fasilitas di Mal AEON JGC.

Stay safe, stay safe.


For when you have to be in the right side of history… meet, Harvey Weinstein.

Gambar: vox

Weinst…
Weinstein. Jadi Weinstein ini adalah seorang bos rumah produksi ternama di Hollywood, namanya The Weinstein Company (of course…), yang kemarin baru aja dinyatakan bersalah sama pengadilan di New York, Amerika Serikat, atas kasus pemerkosaan.

Ai taunya Harvey Davidson…
-_______- itu Harley kak. Anyway, a little about him, Jadi Harvey Weinstein yang berusia 67 tahun ini adalah nama yang berpengaruh banget di Hollywood. Dia udah banyak memproduseri film-film box office yang jadi langganan piala Oscar. Kalo kamu tau film Shakespeare in Love, The King’s Speech, The Iron Lady, dan masih banyak lagi, nah dia itu produsernya.

Go on…
Well, it all started in 2017, di mana The New York Times dan The New Yorker nerbitin laporan  investigasi atas dugaan pelecehan seksual oleh Weistein kepada karyawan-karyawan perempuannya dan aktris-aktris muda.

Whaaaaat…
Nah, setelah laporan itu terbit, makin banyak deh perempuan-perempuan lain yang speak up kalo mereka juga pernah menjadi korban pelecehan oleh Weinstein selama kurang lebih empat dekade. Jumlahnya pun gak sedikit, hampir mencapai ratusan.

Sounds like journalism done right…
Sooo right. Meet, Ronan Farrow, seorang wartawan investigatif AS yang berhasil bikin laporan secara mendetail terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Weinstein di majalah The New Yorker. Jadi awalnya, Farrow yang juga anaknya aktor-sutradara Woody Allen ini membawa hasil investigasinya ke NBC News (tempat dia kerja sebelumnya), tapi NBC nggak mau naikin beritanya, Farrow kemudian ngirim tulisannya itu ke New Yorker dan langsung terbit. See? Be on the right side of the history…

Advertisement

Whoaaa terus terus…
Nah, lima hari sebelum tulisan Farrow terbit, hasil investigative journalism-nya The New York Times soal Weinstein juga terbit, shedding more lights to the sexual misconduct yang udah puluhan tahun dilakukan Weinstein terhadap perempuan. Atas kerjanya ini, Farrow, sama dua orang wartawan The New York Times, Jodi Kantor dan Megan Twohey, meraih penghargaan Pulitzer di tahun 2018 lalu. Check up their Pulitzer-winning pieces here and here. Merinding.

I see, so back to Weinstein…
Berangkat dari laporan ini, makin banyak cewek-cewek yang melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan Weinstein atas mereka. Baru deh pada tahun 2018, Weinstein dimejahijaukan dengan dugaan pelecehan seksual atas dua kasus; pemerkosaan terhadap seorang aktris di sebuah hotel pada 2013 dan memaksa asistennya melakukan oral sex di apartemennya pada 2006.

Did he admit doing it?
Well… dia mengaku gak bersalah dan bilang kalo tindakannya dilakukan atas dasar suka sama suka. But…

But what?
But, ya putusannya udah keluar kemarin itu, dan Weinstein justru dinyatakan bersalah. Atas tindakannya ini, Weinstein menghadapi ancaman hukuman penjara maksimum selama 25 tahun. Tapi nih gengs, dengan putusan ini, Weinstein justru lolos dari dugaan tindak kriminal lain yang lebih serius, yaitu tindakan “serangan seksual” di mana pelakunya diancam hukuman seumur hidup.

Well, did he accept the decision?
Tim pengacaranya sih bilang mereka bakal mengajukan banding.

And why should I know all this?
Well, ever heard of the #MeToo movement? 
Nah, kasus Weinstein inilah yang jadi pemantik awal mulanya. Gerakan yang sekarang menyebar ke seluruh dunia itu merupakan gerakan antisexual assault dan sexual misconduct terhadap perempuan, sekaligus untuk meng-empower para korban kejahatan seksual untuk berani stand up against their attacker.


Who’s making headlines in Egypt?

Gambar: sky news

Who?
Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak meninggal dunia.

Innalillahi… what happened?
Hosni meninggal ketika menjalani operasi di rumah sakit militer di Kairo dalam usia 91 tahun, tapi gak disebutin alasan kenapa dia harus menjalani operasinya.

Skim me his resume. 
Well, let’s start with the good ones. Di bawah kepemimpinannya sebagai presiden selama 30 tahun (bukan, bukan lagi ngomongin mantan presiden Indonesia) Mubarak berhasil meningkatkan dan menumbuhkan ekonomi Mesir. Selain itu, Mubarak juga kerap disanjung atas peran aktifnya dalam menjadi perantara perjanjian damai antara Israel dan Palestina.

And the bad ones?
Human right violations. 
Secara Mobarak ini juga disebut-sebut sebagai seorang diktator, dia banyak menghadapi berbagai dugaan pelanggaran HAM, kayak menggunakan hukum darurat militer untuk menghantam lawan politiknya, hingga memerintahkan pembunuhan atas 900 orang warganya sendiri saat kejadian Arab Spring. Selain itu, tahun-tahun terakhir hidupnya, Mobarak juga dihabiskan untuk menghadapi tuduhan korupsi dan abuse of power.

So, what happened to him?
Jadi Mubarak kemudian terguling dari kekuasaannya di tahun 2011 lewat momentum Arab Spring, yaitu merupakan aksi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan warga Mesir untuk menuntut Mubarak mundur. Setelah 18 hari berlangsung, unjuk rasa yang diikuti oleh ribuan orang di Lapangan Tahrir itu menyebabkan tewasnya 900 orang warga Mesir akibat tindakan represi aparat keamanan, dan oleh pengadilan, Mobarak dinyatakan bersalah atas tragedi ini.

So, after the Arab Spring…
Mubarak kemudian sibuk menghadapi berbagai tuntutan hukum dan sempat dipenjara juga selama enam tahun, sebelum akhirnya dibebaskan pada tahun 2017 karena kondisi kesehatannya yang kian menurun. Abis bebas, Mubarak spent his time bareng keluarga di tempat tinggalnya yang ada di kawasan mewah di Kairo, sampe beliau meninggal. The end.


For when women are finally granted their basic human rights…

Gambar: channel news asia

To sanitation. 
In Scotland. Jadi kemarin, Parlemen Skotlandia rencananya bakal segera menyetujui aturan nasional untuk menyediakan pembalut gratis bagi semua kaum perempuan di negara itu. Kalo disetujui, Skotlandia bakal jadi negara pertama yang menghadirkan pembalut maupun tampon gratis buat perempuan, dan once peraturannya berlaku, berbagai produk ini bakal tersedia secara gratis di berbagai tempat umum yang udah ditentukan, kayak tempat meeting warga, klub, hingga apotek.

FYI,  jadi sebenernya produk pembalut di UK itu kena pajak 5%, dan mantan PM Inggris David Cameron juga sempat pengen menghapus pajak ini. Namun, upayanya gagal karena terbentur aturan di Uni Eropa yg mengenakan pajak untuk produk tertentu. Well, thanks to Brexit, now that Inggris udah keluar dari Uni Eropa, kebijakan ini bentar lagi gol.


“Belok ke sana belok ke mari, yang ditanya tidak dijawab, yang dijawab yang tidak ditanya.”

Kata politisi Partai Demokrat, Benny K. Herman, pas nanya-nanya soal keberadaan politisi PDIP Harun Masiku ke Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pas mereka meeting di DPR RI, kemarin. Dalam meeting antara Komisi III DPR RI dengan Kemenkumham itu, Pak Yasonna di-grill sama para anggota komisi soal keberadaan Harun yang jadi buronan dan udah lebih dari satu bulan ini nggak ketauan ada di mana.

Pak Benny ini kok kayak dosenmu pas lagi nyidang skripsi ya…

Advertisement