Dokumen China Bocor, Muslim Uighur Ditangkap dan Dikirim ke Kamp Indoktrinasi

520

What’s making you think “China, this is not OK…”?

Coronavirus again?
Nope. It’s an update on the Uighurs.

Alright. What about it?
Jadi baru-baru ini, beredar dokumen resmi pemerintah China yang bocor ke publik. Isinya adalah daftar nama-nama warga Muslim Uighur yang ditangkap dan dikirim ke kamp indoktrinasi sama otoritas China.

And why is it not OK?
Well, dokumen milik Partai Komunis China yang berjumlah 137 halaman itu juga berisi alasan kenapa orang-orang Uighur tadi ditangkap. Alasannya as simple as: pake jilbab, berjanggut panjang, pergi ke masjid, nggak mau minum alkohol, sampe berziarah kubur. In a nutshell, alasan penangkapan para etnis Uighur ini adalah agama.

Why does the Chinese government do this?
Alasannya sih untuk memerangi religious extremism. Jadi pada 2014 lalu, sekelompok militan meledakkan stasiun kereta api di Xinjiang, dan sejak saat itu, Presiden Xi Jinping langsung mengumumkan kebijakan “People’s war on terror” which technically put Xinjiang under very heavy military scrutiny by the Chinese govt. Selain itu, disebutkan juga bahwa era Presiden Xi Jinping ini adalah era dengan penangkapan Muslim Uighur terbanyak sejak pemerintahan Mao Zedong, around tahun 1940-an.

And also, I heard something about camps?
Nah, iya itu juga. Jadi pemerintah China juga kerap kali menangkap para Muslim Uighur dan mengirimnya ke “Kamp Pelatihan”. Katanya sih, untuk ngasih pelatihan kerja bagi para Muslim Uighur ini biar mereka siap menghadapi persaingan, namun dokumen yang bocor ke publik menunjukkan fakta yang lain.

Advertisement

And how are the camps like?
Kampnya lebih kayak penjara sih, di mana mereka yang masuk situ nggak boleh meninggalkan kamp sama sekali dan nggak dikasih tau berapa lama mereka bakal berada di sana. Selain itu, mereka juga didoktrin ajaran komunisme, nggak boleh salat, sampe disuruh mam babi.

Dude it’s 2020. Are you for real?
Well, that’s what the detainees said.
Tapi kalo kata pemerintah China sih isu-isu itu nggak bener. Pokoknya mereka tinggal di kamp untuk belajar biar bisa bersaing di dunia kerja nanti. Selain itu, pemerintah China juga bilang keberadaan kamp ini adalah untuk de-radikalisasi dari ekstremisme agama.

Well, do they also have a say about the new docs?
Nope.
Juru bicara Kemenlu China Geng Shuang nggak mau komentar. Katanya, isu nonsense kayak gini nggak worth it buat dikomenin.

Advertisement