Petinggi Militer Iran Qassem Soleimani Meninggal Dunia Akibat Serangan AS

592

Good morning, it’s Monday and there are just soooo many things happened during the weekend. First stop, Iran-US tension?

Sumber Gambar: aa.com.tr

OMG YES. Tell me everything.

You got it, but disclaimer: karena we want to tell you everything, artikel ini bakal panjang yha. Don’t fall back asleep.

Try me.

OK. Jadi Hari Jumat minggu lalu, terjadi pembunuhan atas petinggi militer Iran, namanya Qassem Soleimani. Waktu itu, Soleimani lagi dalam perjalanan meninggalkan Bandara Baghdad di Irak ketika iringan mobilnya dihujani oleh serangan udara dari pihak Amerika Serikat. Totalnya, ada tujuh orang yang meninggal karena serangan tersebut, termasuk Soleimani sendiri.

Emang Soleimani ini siapa sih? Sounds like a VVVVIP person…

Tru’ dat. Jadi Soleimani ini adalah orang paling penting kedua di Iran setelah pemimpin Iran Ayatullah Khomaini. Di dalam negeri, Soleimani ini didukung banget sama rakyatnya karena pembawaannya yang kharismatik dan track-record-nya di dunia militer yang lintas batas dan bikin dia jadi salah satu tokoh yang paling berpengaruh di Timur Tengah.

Before we went further, please meet: Quds Force

A.k.a satuan militer paling elit di Iran, namanya Quds. Nah, pasukan Quds yang dipimpin Soleimani ini khusus beroperasi di luar wilayah Iran dan bertujuan untuk memperkuat pengaruh negara tersebut di kawasan Timur Tengah. Selama lebih dari 20 tahun memimpin Quds, Soleimani melakukan berbagai operasi militer penting di negara tetangga, kayak membantu mendirikan organisasi Hizbullah di Lebanon, mendukung operasi anti-Taliban di Afghanistan, sampe mendukung presiden Assad di perang Suriah. Jadi kebayang deh ya, sebesar apa pengaruh Soleimani ini di Timur Tengah. Ada yang menyebut bahkan dia lebih berpengaruh daripada Kemenlu-nya Iran sendiri gengs.

Who’s singing “dahulu…semua indah…”

Amerika Serikat-The Quds. Awalnya, hubungan keduanya sempet baik-baik aja. Malah di tahun 2001, Quds di bawah Soleimani sempet kerjasama dengan AS dalam menaklukkan tentara Taliban. Waktu itu, AS pengen menghukum Taliban atas tragedi 9/11, sedangkan Soleimani kzl karena Taliban sering menarget kelompok Syiah di Afghanistan. Fast forward hubungan keduanya kemudian merenggang dan Soleimani bilang bahwa “kayaknya kita harus mikir-mikir lagi dee soal hubungan kita sama Amerika…”.

Terus…

Setahun kemudian, Presiden AS saat itu, Bush menyampaikan pidato State Of Union-nya yang menyebut bahwa Iran termasuk ke dalam negara “Axis of Evil” alias negara poros setan, barengan sama Irak dan Korea Utara. Yauda ambyar. Sejak saat itu, Soleimani jadi musuh AS dan disebut-sebut sebagai dalang dibalik berbagai serangan militer yang menewaskan banyak tentara maupun warga sipil AS yang ada di Iran maupun Timur Tengah.

So the US was like…”We had enough!”

Dengan mengumumkan pada bulan April 2019 lalu bahwa Quds ini adalah organisasi teroris

Jadi itu alasannya dia dibunuh?

Yep. Dalam keterangannya, Amerika Serikat menyatakan bahwa keputusan untuk membunuh Soleimani ini diambil karena dia harus bertanggungjawab atas serangan militer yang dilancarkan terhadap staf diplomatik, pangkalan militer, sampe seorang kontraktor Amerika Serikat yang ada di Iran. Selain itu, sejak tahun 2003 sampai sekarang, Amerika juga menyebut bahwa Quds bertanggung jawab atas tewasnya 603 tentara Amerika dan koalisinya di Iran. Ga lama kemudian, Trump ngetwit bahwa serangan ini dilakukan untuk menghindari potensi ancaman di masa depan.

Sejak 2003? Udah lama dong?

Iya. Jadi emang walaupun Soleimani ini udah lama jadi musuhnya Amerika Serikat (sama kayak, let’s say, Osama bin Laden), tapi dua presiden AS sebelumnya, Obama dan Bush, nggak pernah secara terbuka memburu Soleimani kayak mereka memburu Osama. Hal ini karena mereka sadar pengaruh Soleimani yang kuat di Iran dan Timur Tengah bakal bikin suasana makin panas. Makanya ga lama abis pembunuhan, Trump juga bilang bahwa hal ini harusnya dilakukan sejak bertahun-tahun
Advertisement
lalu…

So tell me what happened after…

In the US:

  • Kongres AS bilang bahwa mereka nggak dikabarin sama Trump soal serangan ini, so they’re like “explain to me. ASAP”.
  • Amerika Serikat langsung memerintahkan seluruh warganya untuk segera cabs dari Iran.
  • Saat ini, ada 9 ribu tentara AS di Timur Tengah dan mereka uda dalam posisi siap-siap untuk diterjunkan.
  • Di dalam negeri, penjagaan keamanan diperketat.
  • Timnas Sepak Bola Amerika Serikat yang tadinya mau latihan di Qatar weekend ini gajadi berangkat.
  • Hubungan AS sama negara-negara sekutunya di Eropa merenggang. Kemarin, Menlu Amrik Mike Pompeo bilang bahwa respon negara-negara kayak Prancis, Inggris, dan Jerman kurang helpful, padahal kan yang dilakukan Amerika ini juga bisa menyelamatkan Eropa…
  • Kemarin sore, Trump ngetwit bahwa kalo Iran balas dendam dengan menyerang orang Amerika atau aset punya Amerika, maka AS bakal memborbardir 52 tempat-tempat penting yang ada di Iran.

In Iran:

  • Iran marah banget. Ga lama abis serangan, Menlu Iran Javad Syarif bilang bahwa pembunuhan Soleimani adalah suatu bentuk teror dan tindakan yang bodoh. Menhan Iran juga bilang bahwa mereka siap membalas dendam pada pihak-pihak yang terlibat. Aduduu…
  • Puluhan ribu orang turun ke jalan untuk mengecam tindakan AS. Dalam aksi yang dilakukan sejak Hari Jumat kemarin itu, warga Iran pada bawa foto Soleimani dan membakar bendera Amerika Serikat sambil meneriakkan yel-yel anti AS.
  • Iran mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.
  • Kemarin, jasad Soleimani uda balik ke Iran dari Irak. Rencananya, pemakaman akan dilakukan hari Selasa besok.

If you’ve read this far and thinking “Welp, that escalated quickly….”

Not quickly enough. Semalem, possibly pas kamu udah bobo, ada tiga perkembangan baru yang penting terjadi di Timur Tengah. Pertama, Kemenlu Irak secara resmi ngirim surat protes ke PBB dan meminta lembaga tersebut untuk mengecam serangan AS yang menewaskan Soleimani. Menurut Irak, hal itu melanggar kedaulatan negaranya karena dilakukan di tanah Irak. Kedua, parlemen Irak juga memutuskan untuk mengakhiri keberadaan seluruh tentara asing di Irak. Para tentara asing ini mayoritas ada untuk bantuin Irak memerangi ISIL.

Dan yang ketiga…

Yang bikin kita paling deg-degan adalah… Iran bakal melanjutkan program pengayaan uraniumnya (a.k.a bahan buat nuklir) dan ga bakal terikat lagi dengan perjanjian “Iran Nuclear Deal”. A quick reminder: Iran Nuclear deal adalah kesepakatan yang tercapai antara Iran dengan lima negara anggota Dewan Keamanan PBB+Jerman terkait pembatasan produksi uranium Iran. Di bawah perjanjian ini, Iran setuju untuk mengurangi pengayaan uraniumnya sampe dua per tiga-nya, sampe mereka ga punya cukup bahan untuk bikin nuklir. Nah, semalem, parlemen Iran ngumumin bahwa mereka nggak akan lagi ngikutin perjanjian ini dan bakal menjalankan program pengayaan nuklirnya secara tidak terbatas.
HUAAAAAA.
Advertisement