Omnibus Law

726

Hello Tuesday! Yesterday was a buzzzy day at the Parliament and we’ll update you from A to Z. FOMO no more. 

Gambar: sukabumiupdate.com

First stop: Omnibus Law
Kemarin, puluhan ribu masyarakat dan pekerja dari berbagai kalangan demo di depan gedung DPR/MPR RI untuk menolak hadirnya Omnibus Law dan kenaikan iuran BPJS.

Hah apaan tuh?
Satu-satu yha. Jadi yang pertama ada Omnibus Law, yang juga disebut sebagai undang-undang atau aturan sapu jagat yang diperkenalkan Pak Jokowi nggak lama setelah beliau dilantik jadi presiden. Intinya, Omnibus Law ini berisi aturan terkait berbagai isu dan topik, tujuannya adalah untuk menyederhanakan aturan investasi di Indonesia yang dianggap berbelit-belit. Nah, so far, udah ada dua draft RUU Omnibus Law yang bakal digarap, yakni soal UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Perpajakan.

Terus kalo BPJS Kesehatan?
Kalo soal BPJS Kesehatan, di awal tahun ini, pemerintah juga udah fix naikin iuran BPJS kesehatan sampe 100 persen. Kata Bu Menkeu Sri Mulyani, kenaikan ini dilakukan untuk nutup defisit keuangannya BPJS Kesehatan. FYI gengs, defisitnya BPJS ini mencapai 28 triliun di tahun lalu.

Whoaaa. Ok back to Omnibus Law…
You got it.
Nah, beberapa waktu terakhir ini, gelombang penolakan atas RUU Omnibus Law ini udah banyak datang dari berbagai lapisan masyarakat. Coba kita cek satu-satu yuk soal apa aja!

  • Soal cuti hamil. Dalam aturan yang berlaku sekarang, ibu yang lagi hamil dapet total cuti selama tiga bulan. Nah, dalam Omnibus Law, ga disebutin sedikit pun soal cuti hamil ini.
    #Teamweobject!: Para aktivis perempuan menilai bahwa nih RUU nggak berpihak ke perempuan karena RUU-nya nggak ngatur soal cuti hamil. Mereka bilang, kalo mau punya iklim investasi yang baik, ya hak-hak perempuan harus terpenuhi donks.
    #Teamletmeexplain: Pemerintah bilang bahwa nggak tuh, namanya ibu hamil kan emang perlu cuti, jadi nggak akan diapus lah (yha makanya dicatet, Pak…)
  • Soal Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bakal makin gampang masuk ke Indonesia. Rencananya, Omnibus Law ini juga bakal bikin perizinan biar TKA bisa masuk ke Indonesia tanpa harus lewat birokrasi yang ribet.
    #Teamweobject: Presiden KSPI Said Iqbal bilang bahwa dalam Omnibus Law, keliatan bahwa semua jenis kerjaan dan pekerjaan buruh boleh dilakukan oleh TKA. Menurutnya, hal Ini mengancam masa depan tenaga kerja lokal karena negara jadi nggak melindungi warganya sendiri.
    #Teamletmeexplain: Pemerintah bilang bahwa nggak kok, yang mau dipermudah itu TKA yang punya skill tertentu. Lagian juga pelaku usaha butuh adanya TKA yang berpengalaman di bidang-bidang tertentu.
  • Soal peraturan upah per jam. Secara kan selama ini kita kenalnya gajian per bulan yah, nah dalam Omnibus Law ini, pemerintah ngenalin sistem gajian per jam, di mana kalo ada orang yang kerja kurang dari 40 jam per minggu, maka mungkin banget gajinya bisa di bawah upah minimum. Aturan ini juga dinilai bisa bikin hilangnya upah minimum.
    #Teamweobject: Yha gimana sistem upah minimum itukan sebenernya jaringan pelindung buat buruh. Dengan diberlakukannya aturan ini, maka perusahaan bisa akal-akalan ngasih kerjaan ke karyawannya untuk kerja di bawah 40 jam per minggu, biar nggak kena upah minimum.
    #Teamletmeexplain: Kata pemerintah, justru kalo soal upah per jam ini nggak diatur, maka pekerja yang emang kerjanya dibayar per jam kayak freelancer, konsultan, sampe pekerja part time justru jadi nggak dapet memperoleh perlindungan upah. Selain itu, pemerintah juga janji bahwa ketentuan upah minimum gaakan dihapus.
  • Ngerusak lingkungan. Dalam Omnibus Law, aturan-aturan lingkungan udah pada ilang deh. Beberapa yang ilang di antaranya adalah izin Amdal aka Analisis Dampak Lingkungan buat kegiatan beresiko rendah. Jadi di Omnibus law, izin Amdal cuma untuk kegiatan yang risikonya tinggi. Terus juga izin lingkungan nggak lagi jadi syarat izin usaha, dan kalo ada perusahaan yang melakukan tindak pidana lingkungan, hukumannya cukup administratif aja.
    #Teamweobject!: Yha bahaya banget lah karena beneran bisa merusak lingkungan hidup di Indonesia.
    #Teamletmeexplain: Pemerintah bilang, izin Amdal ini nggak diapus, tapi dibikin standarnya aja, berdasarkan masing-masing jenis usaha.
Advertisement