Omnibus Law, Laut Natuna, Polusi Plastik di China, IGTV, Iuran BPJS

565

Hello Tuesday! Yesterday was a buzzzy day at the Parliament and we’ll update you from A to Z. FOMO no more. 

Gambar: sukabumiupdate.com

First stop: Omnibus Law
Kemarin, puluhan ribu masyarakat dan pekerja dari berbagai kalangan demo di depan gedung DPR/MPR RI untuk menolak hadirnya Omnibus Law dan kenaikan iuran BPJS.

Hah apaan tuh?
Satu-satu yha. Jadi yang pertama ada Omnibus Law, yang juga disebut sebagai undang-undang atau aturan sapu jagat yang diperkenalkan Pak Jokowi nggak lama setelah beliau dilantik jadi presiden. Intinya, Omnibus Law ini berisi aturan terkait berbagai isu dan topik, tujuannya adalah untuk menyederhanakan aturan investasi di Indonesia yang dianggap berbelit-belit. Nah, so far, udah ada dua draft RUU Omnibus Law yang bakal digarap, yakni soal UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Perpajakan.

Terus kalo BPJS Kesehatan?
Kalo soal BPJS Kesehatan, di awal tahun ini, pemerintah juga udah fix naikin iuran BPJS kesehatan sampe 100 persen. Kata Bu Menkeu Sri Mulyani, kenaikan ini dilakukan untuk nutup defisit keuangannya BPJS Kesehatan. FYI gengs, defisitnya BPJS ini mencapai 28 triliun di tahun lalu.

Whoaaa. Ok back to Omnibus Law…
You got it.
Nah, beberapa waktu terakhir ini, gelombang penolakan atas RUU Omnibus Law ini udah banyak datang dari berbagai lapisan masyarakat. Coba kita cek satu-satu yuk soal apa aja!

  • Soal cuti hamil. Dalam aturan yang berlaku sekarang, ibu yang lagi hamil dapet total cuti selama tiga bulan. Nah, dalam Omnibus Law, ga disebutin sedikit pun soal cuti hamil ini.
    #Teamweobject!: Para aktivis perempuan menilai bahwa nih RUU nggak berpihak ke perempuan karena RUU-nya nggak ngatur soal cuti hamil. Mereka bilang, kalo mau punya iklim investasi yang baik, ya hak-hak perempuan harus terpenuhi donks.
    #Teamletmeexplain: Pemerintah bilang bahwa nggak tuh, namanya ibu hamil kan emang perlu cuti, jadi nggak akan diapus lah (yha makanya dicatet, Pak…)
  • Soal Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bakal makin gampang masuk ke Indonesia. Rencananya, Omnibus Law ini juga bakal bikin perizinan biar TKA bisa masuk ke Indonesia tanpa harus lewat birokrasi yang ribet.
    #Teamweobject: Presiden KSPI Said Iqbal bilang bahwa dalam Omnibus Law, keliatan bahwa semua jenis kerjaan dan pekerjaan buruh boleh dilakukan oleh TKA. Menurutnya, hal Ini mengancam masa depan tenaga kerja lokal karena negara jadi nggak melindungi warganya sendiri.
    #Teamletmeexplain: Pemerintah bilang bahwa nggak kok, yang mau dipermudah itu TKA yang punya skill tertentu. Lagian juga pelaku usaha butuh adanya TKA yang berpengalaman di bidang-bidang tertentu.
  • Soal peraturan upah per jam. Secara kan selama ini kita kenalnya gajian per bulan yah, nah dalam Omnibus Law ini, pemerintah ngenalin sistem gajian per jam, di mana kalo ada orang yang kerja kurang dari 40 jam per minggu, maka mungkin banget gajinya bisa di bawah upah minimum. Aturan ini juga dinilai bisa bikin hilangnya upah minimum.
    #Teamweobject: Yha gimana sistem upah minimum itukan sebenernya jaringan pelindung buat buruh. Dengan diberlakukannya aturan ini, maka perusahaan bisa akal-akalan ngasih kerjaan ke karyawannya untuk kerja di bawah 40 jam per minggu, biar nggak kena upah minimum.
    #Teamletmeexplain: Kata pemerintah, justru kalo soal upah per jam ini nggak diatur, maka pekerja yang emang kerjanya dibayar per jam kayak freelancer, konsultan, sampe pekerja part time justru jadi nggak dapet memperoleh perlindungan upah. Selain itu, pemerintah juga janji bahwa ketentuan upah minimum gaakan dihapus.
  • Ngerusak lingkungan. Dalam Omnibus Law, aturan-aturan lingkungan udah pada ilang deh. Beberapa yang ilang di antaranya adalah izin Amdal aka Analisis Dampak Lingkungan buat kegiatan beresiko rendah. Jadi di Omnibus law, izin Amdal cuma untuk kegiatan yang risikonya tinggi. Terus juga izin lingkungan nggak lagi jadi syarat izin usaha, dan kalo ada perusahaan yang melakukan tindak pidana lingkungan, hukumannya cukup administratif aja.
    #Teamweobject!: Yha bahaya banget lah karena beneran bisa merusak lingkungan hidup di Indonesia.
    #Teamletmeexplain: Pemerintah bilang, izin Amdal ini nggak diapus, tapi dibikin standarnya aja, berdasarkan masing-masing jenis usaha.

Who’s just had a “hush-hush” meeting about Natuna Sea?

Gambar: Line Today

DPR RI, Kemenhan, dan TNI.
Kemarin, Komisi I DPR RI baru aja menggelar rapat tertutup bareng Menteri Pertahanan Pak Prabowo Subianto, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, KASAD Andika Perkasa (literally perkasa banget bicep-nya gengs), sampe Wamenlu Mahendra Siregar. Kata Pak Prabowo, meeting ini digelar untuk bahas berbagai hal terkait pertahanan.

Tapi meeting-nya tertutup?
Iya, tertutup. Kata Pak Prabowo sih karena menyangkut banyak rahasia negara kan, jadi yha tertutup aja. Atas usulan ini, peserta rapat pada setuju dan jadi deh rapatnya tertutup. FYI, rapat ini berlangsung mulai jam 10 pagi sampe jam 4 sore. Di Hari Senin. Akhir bulan pula.

Aduh ga nyambung de. Terus meetingnya gimana?
Ditemui nggak lama setelah rapat, Pak Prabowo bilang bahwa beliau emang bahas soal Natuna, khususnya dalam bikin pemahaman yang seragam antara pemerintah dan DPR terkait isu ini. Pak Prabowo juga bilang bahwa kedaulatan itu nggak bisa ditawar, dan harus dipertahankan, dan karenanya, butuh investasi.

Terus bahas apa lagi?
Pak Prabowo juga menyampaikan bahwa Tiongkok bukan satu-satunya negara yang melakukan pelanggaran wilayah di Indonesia. Kata Pak Prabowo, ada juga negara-negara lain yang melanggar, karenanya, Indonesia harus meningkatkan pertahanan, caranya dengan memodernisasi alutsista, aka alat utama sistem pertahanan.

I see. Dari DPR-nya ada komentar nggak?
Ada donk. Kata anggota DPR dari Fraksi Golkar Mas Dave Laksono, pemerintah dan DPR udah sepakat untuk meningkatkan jumlah alutsista dan personel di wilayah perbatasan, khususnya di perairan Natuna. Meski begitu, Mas Dave belom bisa mastiin nih, jumlah dan jenis dari alutsista yang rencananya bakal didatangkan, karena masih harus dibahas.

Advertisement

Terus kalo dari Wamenlu?
Wamenlu Pak Mahendra Siregar juga menegaskan bahwa posisi Indonesia soal Natuna ini udah tegas dan nggak boleh ada nego-negoan lagi. Menurut Pak Mahendra, Indonesia nggak akan nerima kalo kapal-kapal asing, termasuk kapal Tiongkok, masih menerobos masuk dan ngambil ikan di wilayah ZEE Indonesia.


Who’s just joined the “No plastic club” group chat?

Gambar: mmnews.tv

China.
Yep, negara paling padat di dunia itu baru aja ngumumin rencananya untuk mengurangi polusi plastik per tahun 2025. Terkait hal ini, China juga bakal memberlakukan larangan penggunaan plastik sekali pakai, ASAP.

Glad to hear! Tell me more…
Dalam keterangannya minggu lalu, pemerintah China ngerilis soal rencana detailnya dari tahun ke tahun soal pelarangan plastik ini. Misalnya, untuk kota-kota besar, larangan penggunaan plastik sekali pakai bakal berlaku di akhir tahun ini, sedangkan untuk kota-kota di area terpencil, mereka masih dikasih dua sampe tiga tahun untuk adjust. Terus juga mulai akhir tahun 2020 ini, sedotan plastik udah ga bakal ada lagi secara nasional. Whoaaa…

And in 2025?
Targetnya, di tahun 2025 itu hotel-hotel di China udah nggak pada pake plastik sekali pakai lagi. Selain itu, secara pelan-pelan mulai tahun ini sampe 2025 mendatang, restoran-restoran di China juga udah nggak boleh pake bungkus makanan dari plastik sekali pakai.

Why does China come up with this policy?
Well, it turns out that China merupakan negara dengan produksi plastik terbesar di dunia, yakni mencapai 29 persen dari total produk plastik secara global. Selain itu, diketahui juga bahwa China merupakan negara dengan konsumsi plastik terbesar, sampe-sampe sungai Yangtse yang ada di China juga jadi saluran air yang paling banyak bawa limbah plastik ke laut dibanding sungai-sungai lain yang ada di dunia.

Olrite. Anything else I need to know?
Sebagai bagian dari upayanya mengurangi polusi sampah plastik itu, pada tahun 2018 lalu, China juga udah mengumumkan bahwa mereka nggak akan menerima lagi sampah plastik yang dikirim dari luar negeri. Selain itu, mereka juga udah mulai ngenalin penggunaan plastik yang bio-degradable dan program recycling yang menyeluruh pada masyarakatnya.

Yep, no plastic at a time 🙂


What has disappeared from your Instagram? 

Gambar: kompas.com

Bukan, bukan story IG mantan kamu yang baru di-hide 😉 
Tapi opsi IGTV yang biasanya ada di samping opsi DM di Instagram kamu. Jadi kemarin, Instagram ngumumin bahwa mereka udah ngapus opsi IGTV dari home-nya. Hal ini karena dari data yang dimiliki Instagram, ketauan kalau user-nya banyak yang nggak buka IGTV dari tombol itu, jadi yha diapus aja. Instagram juga bilang, keputusan tersebut diambil berdasarkan feedback dari pengguna dan temuan di masyarakat. Meski begitu, kamu tenang aja gengs, karena IGTV nggak seluruhnya ilang dari Instagram. Kamu masih bisa ngakses IGTV di opsi explore dan buka profil orang yang punya IGTV-nya langsung.

Cussss…


“Saya udah capek bolak-balik rapat tapi nggak ada solusinya.” 

Kata anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Daulay, pas meeting sama jajaran Dewan Pengawas BPJS dan Menteri Kesehatan dr. Terawan untuk bahas soal masalah BPJS Kesehatan. Dalam meeting itu, Bang Saleh mempertanyakan komitmen pemerintah yang bilangnya nggak mau naikin iuran BPJS, tapi ternyata naik sampe 100 persen per Januari ini.

Raise your hand if it’s still Tuesday and you’re already feeling “the Bang Saleh’s vibes” during meetings…


Love Letter Catch Up!

Catchers: Hi Catch Me Up! terima kasih atas emailnya. Sejak subscribe kamu, aku jadi lebih gampang update soal berita-berita terbaru, terutama isu nasional dan internasional. I (am) just wondering though, gimana sih cara kalian menentukan topik berita yang bakal dikirim tiap pagi? Terima kasih dan sukses terus buat Catch Me Up!

CMU!’s HQ: Yuhuuu terima kasih atas apresiasinya! Untuk menentukan topik berita, kita pilih-pilih isu apa yang lagi rame selama satu hari sebelumnya, dan kita selalu mastiin bahwa at least ada tiga topik yang ter-cover, yaitu isu nasional, internasional, dan ekonomi. Abis itu isu lainnya kita campur-campur deh, bisa soal tech, olahraga, lifestyle (hello, Baby Archie!), sampe global warming. Kalo ada isu yang kamu tertarik pengen baca, silakan mention di socmed kita ya! (iya, iya para penunggu Jiwasraya, sabar yhaaa).

-Haifa-

(This is a new section on our newsletter where our founders (Haifa or Amri) will answer one question that we received in our inbox every day (we do have inbox, too, y’all!) so if you have a question to be featured (Kindly state: pertanyaan ini buat Haifa atau Amri, shoot away here)

Advertisement