Jokowi Tidak Punya Target 100 Hari Kerja, Hanya Melanjutkan

622

On Wednesdays, we talk about work. So if you’ve just got a performance review from your manager, meet…

Gambar: katadata.co.id

Pak Jokowi and Kiai Ma’ruf Amin.
Yang juga baru aja mencapai hari ke-100 pemerintahannya pada Senin kemarin. Yhaaa emang sih, dari awal dilantik, Pak Jokowi udah bilang bahwa di periode ini, pemerintahannya ga bakal punya target 100 hari kerja karena tinggal ngelanjutin kerjaan dari periode lalu. Tapi yaudah lanjut ya Pak wkwkkw..

Ok go on.
Well,
 the first 100 days have been intense for our RI 1 & RI 2, so let’s walk down the memory lane…

Like…

  • Penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM).
    Let’s start with the first and the foremost. Jadi dalam hal ini, rapor Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf merah ni gengs. Menurut Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), selama 100 hari pertama ini, nggak ada satu pun kasus pelanggaran HAM yang diselesaikan sama keduanya. Sebaliknya, pemerintah justru dianggap mengeluarkan banyak kebijakan yang melemahkan prinsip-prinsip HAM dan cuma menguntungkan pihak swasta, contohnya: Omnibus Law, dan penghapusan IMB dan Amdal.
  • Korupsi.
    Dalam hal pemberantasan korupsi, Pak Jokowi sama Pak Kiai juga banyak dikritisi nih. Pasalnya, UU KPK yang baru justru dianggap memfasilitasi para koruptor untuk makin mengeruk uang negara. Belum lagi drama-drama korupsi belakangan ini yang melibatkan politisi PDIP kayak Harun Masiku yang belum ketauan sekarang orangnya di mana *huft*.
  • Demokrasi.
    Sayangnya, Indeks Demokrasi Indonesia juga stagnan nih, bahkan rankingnya berada di bawah Malaysia. Jadi dalam riset terbaru yang diterbitkan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), disebutkan bahwa skor praktek demokrasi Indonesia ada di angka 6,48, yhaa naik dikit sih dari skor tahun lalu yang ada di angka 6,39, but still… di bawah Malaysia yang skornya mencapai 7,16 (Like, main bola aja kita gamau kalah sama Malaysia kaan).
  • Politik.
    Nah di sini Pak Jokowi-Ma’ruf dianggap lumayan berhasil nih guys….dalam memenuhi harapan dari para partai koalisi pendukungnya, dan hal ini keliatan dari banyaknya kader partai koalisi yang ada di kabinet. Namun di sisi lain, Pak Jokowi dianggap belum mampu memenuhi harapan publik untuk bikin pemerintahannya lebih produktif dan efisien dalam membentuk berbagai kebijakan, secara, partai pendukung pemerintah itu jumlahnya mencapai 60 persen lho di parlemen.
  • Advertisement

Hold on. I’ve been reading alllll the ‘red’ marks…
Trust us. We’ve been trying to find the good ones. Keep reading…

  • BUMN.
    Now on to the better note. Dalam hal ngurusin perusahaan-perusahaan berplat merah, Pak Jokowi dianggap rajin bersih-bersih lewat tangan Menteri BUMN yang sekarang, Pak Erick Thohir. Mulai dari perombakan besar-besaran di berbagai perusahaan, pengangkatan tokoh antikorupsi kayak Pak Chandra Hamzah (mantan pimpinan KPK) jadi Komisaris Utama di Bank BTN, sampe jajaran direksi Garuda Indonesia yang disikat Pak Erick gara-gara kasus Harley Davidson selundupan. Cemungudh bersih-bersihnya eaa pak…
  • Pelaku pelemparan air keras ke Novel Baswedan terungkap.
    Setelah jadi misteri selama lebih dari dua tahun, pelaku pelemparan air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, akhirnya terungkap. Pada Desember tahun lalu, polisi akhirnya menangkap dua orang tersangka pelemparan yang juga merupakan anggota polisi aktif (?). Meski begitu, banyak pihak yang mempertanyakan berbagai kejanggalan atas penangkapan ini.
  • Benefit BPJS Ketenagakerjaan nambah, tapi bayarnya tetap.
    Hayooo baru pada tau kan? *mimin juga mehehehe* jadi minggu lalu, Menaker Bu Ida Fauziah baru aja menyosialisasikan soal penambahan benefit BPJS Ketenagakerjaan tanpa kenaikan iuran. Dalam kebijakan barunya ini, para pekerja yang ter-cover BPJS Ketenagakerjaan bakal mendapat jaminan kecelakaan apabila mengalami kecelakaan kerja. Benefit lainnya adalah ahli waris pekerja bakal mendapatkan kenaikan angka beasiswa, di mana sebelumnya satu anak dapet Rp12 juta, sekarang jadi dua anak dapet Rp174 juta, yang kalo diitung-itung, kenaikannya mencapai 1.350 persen.

Hayo pak digas lagi yang bagus-bagusnyaaaa…

Advertisement