Is it too late now to say sorry?

686

Good morning, welcome back to Monday. Let’s start your day with the curious case of PDIP. Jump in.

Sumber Gambar: indonesianinside.id

Jadi gengs, kamu pasti inget bahwa minggu lalu, terjadi OTT alias Operasi Tangkap Tangan atas Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Remind me again.

You got it. Jadi Hari Kamis minggu lalu, Mas Wahyu ini ditangkap KPK karena diduga menerima suap terkait jabatan Pengganti Antar Waktu (PAW) di DPR RI. Jadi awalnya, pas pemilu legislatif di Bulan April 2019 lalu, ada seorang calon anggota DPR RI dari PDIP yang lolos ke DPR, namanya Nazaruddin Kiemas. Nah, tiga minggu sebelum pencoblosan, Pak Nazar ini meninggal dunia, namun hasil pemilu menentukan bahwa beliau dapet suara terbanyak di Dapilnya Sumatra Selatan I.

Terus…

Well, secara beliau uda meninggal, akhirnya dilakukanlah penentuan atas penggantinya di DPR. Nah, sebagai penyelenggara pemilu, KPU menentukan bahwa caleg dengan suara terbanyak kedua, namanya Riesky Amalia, sebagai pengganti Pak Nazar. Sedangkan pihak PDIP merekomendasikan kadernya yang lain, namanya Harun Masiku. Sampai di sini, dilakukanlah lobi-lobi minta tolong ke Mas Wahyu biar Pak Harun aja yang dilolosin jadi Plt. So Mas Wahyu was like, “You got it! Tapi kasih owe duit Rp. 900 juta yha…” (Catch Up! more on Wahyu Setiawan’s case, here)

I see, go on.

Nah, selain Mas Wahyu, pada OTT itu, KPK juga ikut mengamankan dua orang yang diduga ada hubungannya sama PDIP, namanya Doni dan Saeful. Nah, this is where things got interesting…

Why?

Karena keduanya ini diduga sebagai utusan PDIP yang ngasi duit ke Mas Wahyu. Disebut juga bahwa keduanya ini adalah stafnya Sekjen PDIP, Hasto Kristianto. To give you context, sekjen itu kayak orang kedua di partai lah, setelah Ketum, so we’re talking about a VVVVVIP person in PDIP here…

Well, Mas Hasto pasti ada penjelasan dong…

Iya. Beliau bilang bahwa ada pihak-pihak yang punya kepentingan yang mau melakukan framing atas dirinya. Mas Hasto juga menyebut bahwa pihak PDIP nggak pernah melakukan lobi-lobi soal PAW di DPR karena prosesnya yang rigid. Meski begitu, Mas Hasto juga bilang bahwa dia siap dateng kalo dipanggil KPK.

I heard there’s also something about “penggeledahan”?

Yeah, that too. Jadi katanya, minggu lalu KPK uda mau menggeledah kantor DPP PDIP terkait kasusnya Mas Wahyu ini, namun gajadi karena para penyidik KPK ini belum punya izin untuk penggeledahan. FYI gengs, emang sejak UU KPK yang baru berlaku, KPK ini kalo mau melakukan penggeledahan harus dapet izin dari Dewan Pengawas. Nah, rencananya, penggeledahan ini jadinya dilakukan minggu ini.

Hah, kelamaan dong?

Yep, that’s what people are worrying about. Menurut ICW aka Indonesian Corruption Watch, keharusan untuk adanya izin dari Dewas ini bikin proses pengumpulan bukti oleh KPK jadi berbelit-belit dan bahkan ada potensi barang bukti keburu berpindah tangan, bahkan ilang.

PDIP ada komentar nggak?

Ada. Menurut Ketua DPP PDIP Pak Djarot Syaiful Hidayat, pihaknya bakal kooperatif kok sama KPK terkait isu ini. Beliau juga mempersilakan KPK untuk mengggeledah kantornya. Selain itu, Pak Djarot juga mengakui bahwa minggu lalu emang ada pihak KPK yang ke kantor PDIP untuk melakukan penggeledahan, tapi batal gara-gara penyidiknya gabisa menunjukkan surat izin penggeledahan tadi.

Who’s singing “Is it too late now to say sorrrrrry?”

Sumber gambar: Business Insider

Justin Bieber?

Nope, Iran. MEHEHEHE.

Apansi garing de.

We’ll try harder next time. Anyway, iya gengs jadi Hari Sabtu kemarin, Iran mengakui bahwa mereka udah menembak jatuh pesawat sipil punya maskapai Ukraine International Airlines pada Hari Rabu minggu lalu.

Hah gimana? Background pleaseee…

Seeep. Jadi gini, minggu lalu, saat tensi antara Amerika Serikat dan Iran makin memanas (Catch Up! with the US-Iran issue here), sebuah pesawat yang mengangkut warga sipil jatuh, nggak lama setelah take off dari bandara di Teheran, Iran, menuju ke Kyiv, Ukraina. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 176 orang. Terkait kecelakaan ini, otoritas Iran awalnya bilang bahwa penyebabnya adalah kesalahan teknis, padahal menurut pihak maskapai, pesawat tersebut dalam kondisi OK dan dioperasikan oleh petugas yang berpengalaman.

Terus…

Awalnya, Kedubes Ukraina di Taheran juga bilang bahwa jatuhnya pesawat ini ga ada hubungannya sama terorisme, tapi kemudian pernyataan ini ditarik kembali. Udah tuh kan. Baru Hari Sabtu kemarin, otoritas Iran mengakui bahwa kecelakaan tersebut ga sengaja disebabkan oleh tembakan misil dari pangkalan militer Iran yang terletak ga jauh dari bandara.

HAH apa katanya?

Jadi Hari Sabtu lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani ngetwit bahwa setelah dilakukan investigasi internal, diketahui bahwa penyebab pesawatnya jatuh adalah karena human error aka kena tembakan misil. Beliau juga bilang bahwa kesalahan ini nggak termaafkan. Terus Menlu Iran Javad Zarif juga menyatakan belasungkawa dan pemimpin Iran Ayatollah Ali Khomenei memerintahkan pihak-pihak terkait biar menghindari hal yang sama terjadi di masa yang akan datang.

Tell me more about the victims dong…

Jadi dari 176 korban tadi, diketahui ada 82 orang Warga Negara Iran, 63 orang Kanada, 11 orang Ukraina, 10 orang Swedia, empat orang Afghanistan, tiga orang Jerman dan tiga orang Inggris.

So I assume these countries aren’t very happy…

They aren’t. 

  • Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bilang bahwa apa yang Iran lakukan ini serius banget, dan menembak jatuh pesawat sipil adalah tindakan yang buruk. Trudeau juga minta pertanggungjawaban penuh dari Iran atas tragedi ini.
  • Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Iya, yang suka teleponan sama Trump itu) meminta biar identifikasi korban cepet selesai hingga jenazahnya bisa buru-buru dibawa pulang ke Ukraina. Selain itu, Zelensky juga minta pelaku penembakan bertanggungjawab. Terkait hal ini, Presiden Iran Hassan Rouhani bilang bahwa pihaknya bakal bertanggungjawab dan bakal ngasih kompensasi ke Ukraina.
  • Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde minta biar investigasi atas jatuhnya pesawat ini dilakukan dengan cepat, imparsial dan transparan.
  • Kanselir Jerman Angela Merkel bilang bahwa bagus kalo pelakunya uda ketauan. Sekarang, saatnya kerjasama untuk menemukan solusinya.
  • Perdana Menteri Inggris Boris Johnson minta biar investigasi yang menyeluruh, transparan dan independen segera dilakukan. Johnson juga bilang bahwa eskalasi konflik di Timur Tengah cuma menyebabkan banyak kehilangan, jadi mending diselesaikan secara diplomatik.

Who’s also feeling unhappy?

The Iranians. Over the weekend kemarin, ribuan warga Iran, mayoritasnya adalah mahasiswa pada turun ke jalan untuk memprotes tindakan negaranya dalam meng-handle terjadinya insiden ini. Dalam tuntutannya, mereka minta pemimpin Iran Ayatollah Ali Khomenei untuk mundur dari jabatannya dan minta para pelaku penembakan untuk dihukum. Mereka juga menyebut pemerintah Iran adalah diktator. 

Who’s scared of “ideologi asing” worse than the stranger you fight with on Twitter?

Sumber gambar: Marginal Revolution

China.

Yep, minggu lalu, Kementerian Pendidikan China uda secara resmi melarang penggunaan buku pelajaran asing maupun novel asing sebagai bahan pelajaran di tingkat SD sama SMP. Dalam edarannya, kementerian tersebut bilang bahwa buku-buku yang bole dipake di sekolah adalah buku yang mengajarkan nilai-nilai Marxisme dan mencerminkan kebudayaan China.
Edaran itu juga menyebutkan bahwa semua bahan pelajaran buat anak-anak SD dan SMP di China harus mengajarkan soal kepentingan partai dan negara. Menurut pemerintah setempat, kebijakan ini diterbitkan untuk memasukkan pengaruh partai Komunis ke pendidikan anak sekolah. FYI gengs, untuk buku-buku yang isinya punya pengaruh ideologi kuat kayak soal nasionalisme atau agama bakal ditulis sama pemerintah dan langsung didistribusikan ke sekolah-sekolah. Pengecualian berlaku cuma buat tingkat SMA dan sekolah internasional.

“I’ve put my arm around my brother all our lives and I can’t do that anymore…I’m sad about that,”

Kata Pangeran William saat ngomentarin soal keputusan adiknya, Pangeran Harry untuk #Megxit aka mundur dari keluarga kerajaan Inggris. Minggu lalu, pasangan Pangeran Harry & Meghan Markle emang baru aja ngumumin bahwa mereka mau mundur dari keluarga kerajaan dan mau mandiri secara finansial (cobain kak, cobaiiin!!!), bikin lembaga amal, membagi waktu antara Inggris dan Amerika Utara, all of which while raising Baby Archie.

Advertisement


Prince William is all of us when our brother is  leaving for college, or getting married, or simply has grown up :’) 

Advertisement