Disebut Daerah Kriminal dan Miskin, Warga Tanjung Priok Protes Yasonna

543

Welcome back to Thursday, a day before the weekend excitement begins. Now go grab your coffee and let’s Catch Up! on…

Gambar: Tagar.id

Tanjung Priok vs Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Kemarin, ribuan warga asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Kemenkumham di Kuningan, Jakarta Selatan. Aksi ini dilakukan warga untuk memprotes statement Pak Yasonna soal kawasan yang terkenal dengan pelabuhan terbesar di Indonesia itu.

Hah emang Pak Yasonna ngomong apa?
Jadi awalnya, minggu lalu Pak Yasonna ngasih pidato di sebuah acara di Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam pidatonya itu, beliau ngebandingin soal anak-anak yang tumbuh di Menteng, Jakarta Pusat—yang terkenal sebagai wilayah elit—dan Tanjung Priok, yang terkenal sebagai wilayah pelabuhan. Menurutnya, kejahatan lebih banyak terjadi di Tanjung Priok yang memiliki titik daerah kumuh.

Tell me more…
So in his words, “Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah miskin. Slum area, bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak. Tapi coba Anda pergi di Tanjung Priok. Di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan.”

Wohoooo that’s….bold. 
Agree.
Menanggapi hal ini, anggota DPR RI asal Tanjung Priok, Ahmad Sahroni, kemudian nggak terima dong. Dalam keterangannya, Bang Roni bilang bahwa Pak Menkumham harusnya hati-hati bikin statement, secara beliau kan pejabat publik. Bang Roni juga bilang bahwa Pak Yasonna gaboleh generalisasi, karena nggak semua orang Tanjung Priok seperti itu, ya contohnya saya *kata Bang Roni* yang born and breed

Advertisement
di Tanjung Priok tapi gajadi preman tuh.

Terus Pak Yasonna jawab lagi nggak?
Jawab donk. In his words lagi ya, “Saya ini kriminolog. Profesor kriminologi, jadi jelas apa yang sampaikan itu sesuai kaidah keilmuan saya, jangan diputar balik. Kemarin saya menjelaskan tentang faktor kriminigenik daripada kejahatan. Mencontohkan orang yang dibesarkan di slum area dengan di Menteng. Salah lagi ngerti. Enggak baca semua, enggak ngerti, salah lagi.”

Whoaaa I feel things were getting tense.
True. Terkait statement Yasonna ini, berbagai kelompok warga dari Tanjung Priok kemudian datang ke depan kantor Kemenkumham untuk protes. Mereka minta Pak Yasonna untuk minta maaf karena omongannya itu bisa menyebabkan stigma negatif terhadap kawasan Tanjung Priok. So he did.

He did?
Yep, later that day, Pak Yasonna akhirnya menyampaikan keterangan pers yang intinya minta maaf dan bilang bahwa statement-nya waktu itu gaada maksud untuk menyinggung warga Priok. Beliau juga bilang bahwa pernyatannyanya udah berkembang dengan penafsiran yang berbeda di publik. Jadi kalo ada yang kesinggung, dia minta maaf.

So all good?
All good. Bang Roni kemudian menyampaikan apresiasinya atas permintaan maaf Pak Yasonna di akun Instagram story-nya. Beliau juga bilang bahwa suasana udaj kembali normal dan dia juga berterimakasih sama Pak Yasonna yang udah minta maaf.

Bulan Januari rasa lebaran yhaa…

Advertisement