BPS, Presiden Taiwan, Masa Jabatan DPR, Pesawat Beluga, Kaesang

563

Positive, positive it’s a new day and let’s start it with some positivity. Like, this good news from…

Gambar: detikfinance

BPS aka Badan Pusat Statistik.
Jadi gengs, menurut data BPS yang baru dirilis kemarin, ditemukan bahwa angka kemiskinan di Indonesia menurun terus sejak tahun 2015. The number hits all time low pada September tahun lalu, di mana jumlah kemiskinan ada di angka 9,22 persen.

How is this an all-time low?
Ya karena emang menurun aja dibanding periode sebelumnya. Jadi angka ini turun 0,19 persen kalo dibandingin sama bulan Maret di tahun yang sama, dan 0,44 persen dibanding bulan September setahun sebelumnya.

Ok so 9,22 persen itu jadinya berapa orang yha?
Kata BPS sih sekitar 24,79 juta orang.

Tapi…. pasti ada tapinya donk…
Iya ada, meheheh. Tapinya ya kalo dibandingin sama periode sebelum 2015, angka penurunan ini termasuk agak stagnan. Sebagai  perbandingan, bahwa penurunan kemiskinan di era 2009-2014 itu turunnya sampe 3,19 persen.

This is still too early in the morning. Why are you talking about numbers?
Karena…fenomenanya menarik sih ni gengs, karena ternyata, data BPS menemukan bahwa ada dua komoditas utama yang menyebabkan kemiskinan. Yang pertama beras, dan kedua rokok. Lebih jauh BPS juga menyebut bahwa kenaikan cukai rokok nggak ngaruh sama penurunan angka kemiskinan.

Maksudnya?
Iya, jadikan awalnya pemerintah bermaksud dengan naikin cukai rokok, maka konsumsi rokok di masyarakat bakal berkurang (karena sebats-nya jadi mahal kaaaan), dengan konsumsinya berkurang, maka masyarakat jadi lebih banyak duit, tapi ternyata ya nggak juga. Hal ini karena rokok yang dikonsumsi masyarakat awam biasanya berupa produk lokal atau ngelinting sendiri, jadi yhaa ga terlalu berdampak deh sama penurunan kemiskinan.

I see. Anything else I should know? 
Masih soal angka kemiskinan ni gengs, data BPS juga menemukan bahwa daerah yang paling miskin di Indonesia adalah Papua dan Papua Barat, di mana presentase jumlah kemiskinannya adalah 26,55 persen untuk Papua, dan 21,51 persen untuk Papua Barat. Angkanya jauh banget kan di atas rata-rata nasional yang nggak nyampe 10 persen 🙁


Who’s just received an extension for her employment contract?

Gambar: iNews.id

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.
Weekend kemarin, presiden inkumben Taiwan, namanya Tsai Ing-wen uda fix menang pilpres dan bakal menjabat lagi untuk periodenya yang kedua. Tsai menang jauh dibanding pesaing terdekatnya, Han Kuo-yu dengan selisih suara yang mencapai 20 persen. FYI, this result makes China… unhappy. 

China unhappy mulu de…gak di Hong Kong, gak di Natuna…
Yha gitu. Jadi kalo di Taiwan ini, unhappy-nya gara-gara Tsai merupakan pemimpin dari partai progresif yang berprinsip bahwa Taiwan ini merdeka dari China. Di pidato kemenangannya aja, Tsai bilang bahwa “Taiwan adalah negara merdeka dan demokratis, dan ga akan menyerah pada ancaman dan intimidasi,” Gitu.

Olrite I am not familiar with this issue. Background please…
You got it. Jadi gini gengs, back, baaack di tahun 1920-an, China mengalami perang civil aka civil war. Civil war ini terjadi antara partai nasionalis, namanya Kuomintang (KMT) yang dipimpin sama Chiang Kai-shek, dan partai komunis, namanya Chinese Communist Party (CCP) yang dipimpin sama Mao Zedong. Nah, selama perang ini, masing-masing partai berusaha menyebarkan pengaruh ideologinya ke berbagai wilayah di China, sampe di tahun 1949-an, gak lama setelah perang dunia II berakhir…

Go on…
Kelompok nasionalisnya Chiang Kai-shek makin terdesak dan kemudian kalah, ditandai dengan dideklarasikannya RRC sebagai negara komunis sama Mao Zedong. Nah, karena kalah, Kai-shek dan sekitar dua jutaan pendukungnya cusss ke Taiwan di mana dia jadi pemimpin selama 25 tahun. Selama kepemimpinannya itu, Kai-shek memerintah dengan tangan besi, di mana hal-hal kayak kebebasan pers, pembentukan partai politik, sampe kritikan terhadap pemerintah nggak diperbolehkan. Sepanjang rezimnya, Kai-shek juga disebut bertanggungjawab atas hilangnya sekitar 30,000 orang intelektual Taiwan yang diduga bersebrangan sama partainya, si KMT tadi.

I see… what about now?
Nah, barulah setelah Kai-shek meninggal, Taiwan berubah jadi negara yang demokratis, bahkan salah satu yang paling demokratis di Asia (Read: first country in Asia that has legalized same-sex marriage, everyone?). Dalam politik, KMT yang tadinya merupakan satu-satunya partai di Taiwan mulai punya oposisi, namanya Democratic Progressive Party (DPP), yang merupakan partainya Tsai Ing-wen. Nah, di pemilu kemarin, Tsai Ing-wen menang telak dan hal ini menunjukkan bahwa warga Taiwan mendukung negaranya untuk nggak dikontrol China. Makanya China unhappy.

Emang hubungan China sama Taiwan gimana si?
Rebek de. Jadi menurut China, Taiwan ini termasuk ke dalam wilayahnya, sedangkan menurut Taiwan, ya mereka merupakan negara merdeka. Tapi Taiwan juga ada dua versi gengs. Versinya KMT, mereka mau reunifikasi sama China, sedangkan versi DPP, mereka emang beneran merdeka aja gitu.

Advertisement

Terus yang menang pemilu jadinya DPP?
Yoi. Bahkan sejak 2016 lalu, KMT ni udah kalah pemilu dan kebalik, sekarang mereka jadi oposisi. Meanwhile, DPP ini progresif, anti komunis, dan maunya Taiwan jadi negara merdeka. Titik. So China was like “pake one country two system ajadeeee kayak di Hong Kong” and DPP was like “No thanks”.

Why?
Menurut Tsai, sistem ini nggak cocok sama Taiwan dan apparently, pandangan ini didukung sama 57% orang yang nyoblos beliau di pemilu kemarin, dan mayoritas pendukungnya adalah anak muda.

Ooooolrite. Wrap it up.
Well, China says mereka bakal teteup dengan posisinya bahwa Taiwan adalah bagian dari China, dan kemaren banget nih, Presiden Tsai bilang bahwa Taiwan udah merdeka, jadi bahkan mereka nggak perlu deklarasi-deklarasian lagi. Jeng jeeeeeeng…


Who’s tired of seeing “lo lagi-lo lagi” faces in DPR?

Gambar: sumeks.co

This lawyer.
Jadi Hari Selasa kemarin, seorang pengacara bernama Ignatius Supriyadi ngajuin gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam gugatannya, Pak Ignatius ini minta biar MK membatalkan aturan undang-undang yang nggak ngasih batasan atas masa jabatan anggota DPR.

I am not familiar with any of those words…
Well, that’s why we’re here.
Jadi gini, beda sama jabatan presiden-wakil presiden yang dibatasi cuma selama dua kali masa jabatan (satu kalinya lima tahun), untuk anggota legislatif yang pada ngantor di Senayan, masa jabatan mereka nggak dibatasi gengs. Meaning, kalo pas pemilu mereka kepilih lagi ya bisa lanjut lagi jadi anggota DPR. Gitchu aja terus.

Ok, and then…
And then menurut Pak Ignatius, ketentuan ini harusnya dibatalkan aja. Dia menilai bahwa masa jabatan anggota DPR juga harus ada batasnya karena kalo makin lama menjabat, maka kemungkinan si anggota untuk korupsi bakal makin besar. Pak Ignatius juga bilang bahwa dengan nggak dibatasinya masa jabatan anggota DPR, maka peluang politisi-politisi baru yang mau masuk ke DPR juga makin kecil.

Terus MK ada komentar nggak?
Ada. Kata Ketua MK Pak Arief Hidayat, mendingan gugatannya direvisi dulu dengan dibikin perbandingannya sama negara lain, contohnya dengan Amerika Serikat. Hal ini karena di AS, jabatan anggota DPR juga nggak dibatasi, so Pak Arief was like “coba liat di Amerika, untung dan ruginya apa kalo jabatan anggota DPR nggak dibatasi? Padahal mereka kan Mbah-nya Demokrasi,” gitu katanya.

Baca beritanya Pak Arief ngingetin kamu sama dosen pembimbing skripsi-mu nggak, gengs?


For when you see a flying whale…

Meet, this very cute Airbus Beluga XL.
Bukan, itu bukan paus, tapi pesawat pabrikan Airbus yang uda resmi terbang pada 9 Januari lalu. Jadi pesawat Beluga ini adalah pesawat terbesar yang ada di dunia saat ini dan berfungsi sebagai pesawat kargo. Rencananya, pesawat ini bakal membawa komponen pesawat *bukan Harley, bukaaaan* dari tempat produksinya di Prancis dan Jerman ke tempat perakitannya di China.
Nah, FYI, design pesawat yang menyerupai kepala hiu itu dipilih oleh pihak Airbus setelah melewati survei yang diikuti oleh 40ribu karyawannya. Menurut pihak Airbus, emang uda banyak masyarakat yang suka sama design lucu-nya si Beluga XL ini. Terkait designnya yang kayak ikan hiu itu, pihak Airbus bilang bahwa design tersebut dipilih karena “terbang di udara rasanya hampir sama kayak berenang di laut.”

Uhmmm agak beda sih, Mister. 


“Perintah Pak Jokowi,”

Kata seorang yang diduga penipu penjual hape saat ngontak mantan Ketua DPR RI yang juga politisi Partai Demokrat, Marzuki Alie. Dalam pesan whatsappnya, penjual hape bernama Putri itu ngaku-ngaku karyawan di perusahaan hape punya Kaesang, namanya PT Khairunshop Selular. Putri kemudian nawarin Pak Juki untuk beli hape Android segala jenis yang murah dan bebas pajak, pake segala bilang Mas AHY juga uda beli. Terkait hal ini, Pak Juki kemudian mengkonfirmasi ke Mas Kaesang yang kata Kaesang, dia nggak punya tuh, perusahaan namanya PT Khairunshop Selular.

Dari mamah minta pulsa sampe nyatut nama Pak Jokowi, emang luar biasa kreativitas anak bangsa +62 ini wqwqwqwq

Advertisement