New year, new Dataviz. Get excited.

818

Friday is Data-viz day! Let’s Catch Up with things happened in the past year and be the most informed person at your NYE party. Be excited!

Hello Catchers!

Already getting ready for the New Year’s Eve? Same. Still have a lot of deadlines at the office? Same. Already feeling the “akhir bulan” vibes because you’ve almost spent your entire paycheck on the year end sale? Saaaaame *tos dulu dong*.

Well, the good news is, it’s Friday! Artinya, seperti biasa, kita punya Dataviz Friday! Nah, pada Dataviz kali ini, kita bakal bahas soal apa aja yang terjadi sepanjang tahun 2019 pake timeline gitu. Mulai dari pilpres, demo Hong Kong, sampe kapan email pertamanya Catch Me Up! dikirim :’). So go ahead, scroll down…

We know what you think, “Kok cuma sampe Mei sih??” ya gitu deh gengs, karena sisanya ada di website kita yang kalo kamu mau liat, tinggal klik aja di sini. Maklum yha, soalnya ini titipan dari our IT guy biar kunjungan ke web makin rame katanya *uhuk* ngejar target akhir tahun *uhuk*.

For when you want to channel your #sukakemewahan vibes…

Sumber gambar: Rancah

Eat fancy food, like Lobster.

Yep, we know you’ve been hearing the three words: Lobster, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Pak Edhy Prabowo, dan mantan menteri KKP, Ibu Susi Pudjiastuti. Tapi sebenernya ada apaan si di antara ketiganya? Let’s Catch Up! with all things lobsters, from A to Z.

Olrite. Tell me.

Jadi gini gengs, rame-rame soal lobster ini bermula pada awal Desember lalu, di mana Menteri KKP yang sekarang, Pak Edhy Prabowo memberikan sinyal-sinyal bahwa dia bakal membolehkan ekspor baby lobster. Padahal di masa pemerintahan sebelumnya, pas Menteri KKP-nya masih Bu Susi, hal itu dilarang.

Argumennya Pak Edhy apa?

Karena meskipun uda dilarang, penyelundupan baby lobster ini masih marak terjadi. Pak Edhy kemudian menyebut bahwa dari satu kasus penyelundupan aja, nilainya bisa mencapai angka Rp38 miliar. Jadi ya daripada diselundupin baby lobster-nya, mendingan dibolehin aja ekspornya, yang penting diatur. Selain itu, KKP juga menyebut bahwa banyak nelayan yang bergantung hidupnya pada ekspor baby lobster, jadi cash flow mereka sempet keganggu ketika bu Susi ngelarang ekspor ini.

Welp. I see. Terus kalo Bu Susi bilang apa?

Bener kita harus ekspor bibitnya?? Apakah tidak lebih baik tunggu besar dan dijual dengan harga lebih dari 30 kalinya???” gitu kata Bu Susi di akun Twitternya. Bu Susi juga bilang bahwa sejak dirinya melarang ekspor baby lobster di tahun 2016 lalu, nilai ekspornya jadi meningkat sampe dua kali lipat.

I see. Does anyone have a say on this?

Yep, Pak Presiden Jokowi kemudian bilang ke Pak Edhy biar jangan gegabah dalam bikin kebijakan, dan harus diitung dengan baik. Pak Jokowi juga menyebut bahwa yang paling penting terkait polemik lobster ini adalah negara mendapat manfaat, nelayan mendapat manfaat, dan lingkungan tidak rusak.

Who’s having mixed feelings about this?

The fishermen aka para nelayan. Menrut Asosiasi Nelayan Lobster Indonesia (ANLI), langkah Pak Edhy ni uda tepat dan harus didukung. Hal ini karena menurut mereka, ekspor baby ini secara nggak langsung bakal meningkatkan daya saing lobster juga. Di sisi lain, Serikat Nelayan Indonesia (SNI) menolak keras rencana Pak Edhy ini. Menurut mereka, kebijakan ini bisa merugikan nelayan dalam jangka panjang. Selain itu, SNI juga minta pemerintah mendingan tindak tegas para penyelundup aja, daripada membuka keran ekspor.

Rumit yha.

When you’re an introvert and want to spend your New Year’s Eve with some zzz…

Suasana pesta kembang api saat perayaan tahun baru 2019 di kawasan Pantai Kuta, Badung, Bali, Selasa, 1 Januari 2019. Ribuan warga dan wisatawan melakukan perayaan menyambut tahun baru 2019 dengan melakukan pesta kembang api di sepanjang Pantai Kuta. ANTARA

Sumber gambar: Tempo

Cusss ke Aceh Barat gengs,

Karena pemerintah Kabupaten Aceh Barat uda fix melarang perayaan tahun baru di daerahnya. Keputusan ini diambil seiring dengan diterbitkannya seruan bersama dari jajaran Pemkab Aceh Barat yang melarang perayaan tahun baru oleh masyarakat Muslim yang ada di wilayah tersebut. Nah, sebagai bentuk dukungan atas seruan tadi, pihak kepolisian di sana bakal melakukan razia petasan, trompet, sampe minuman keras menjelang malam tahun baru. Pak Polisi bilang, razia ini dilakukan demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif di tengah-tengah masyarakat. Selain Aceh Barat, Kota Banda Aceh dan Sabang juga melarang perayaan malam tahun baru.

Imagine your New Year’s Eve without trumpet. And petasan. Justttt…imagine.

“Mudah-mudahan Pak Jokowi kapok memenjarakan saya,”

Kata mantan anggota tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang jadi terpidana kasus penyebaran berita bohong, Ratna Sarumpaet. Kemarin, Bu Ratna uda fix bebas bersyarat setelah menjalani hukuman penjara selama 15 bulan.

Menggali kembali memori pilpres…

Advertisement