Welcome back to Tuesday. If you’ll have meeting-hopping today, please also meet… |
Sumber gambar: PublicaNews
Stafsus Wakil Presiden, kiai Ma’ruf Amin.
Kemarin, Pak Kiai baru aja juga mengangkat staf khusus yang bakal bantuin beliau selama lima tahun ke depan. Staf khusus wapres ini ada delapan orang dan beda sama stafsusnya Pak Jokowi yang bakal bertugas bareng-bareng, stafsusnya Pak Kiai ini uda punya tugasnya masing-masing.
Who are they?
Pertama, ada mantan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, yang diangkat menjadi stafsus wapres bidang reformasi birokrasi.
Kedua, ada Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia Satya Arinanto, yang diangkat menjadi stafsus wapres bidang hukum.
Ketiga, ada juga mantan staf khusus Menteri Pertanian Sukriansyah S. Latief, yang menjadi stafsus wapres bidang infrastruktur dan investasi.
Keempat, ada Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Lukmanul Hakim, yang diangkat jadi stafsus wapres bidang ekonomi dan keuangan.
Kelima, ada Ketua PBNU Muhammad Imam Aziz, yang ditunjuk jadi stafsus wapres bidang penanggulangan kemiskinan dan otonomi daerah.
Keenam, ada Ketua PBNU Robikin Emhas, yang jadi stafsus wapres bidang politik dan hubungan antar lembaga.
Ketujuh, ada Guru Besar Hukum Islam UIN Syarif Hidayatullah Maskyuri Abdillah, yang menjadi stafsus wapres bidang umum.
Terakhir, ada Masduki Baidowi yang menjabat jadi Stafsus Bidang Komunikasi dan Informasi alias Juru Bicara Wapres.
Dude, I know zero of ’em.
Wkwkwk us too. Emang kata Jubir Wapres Pak Masduki, Kiai Ma’ruf nggak menunjuk stafsus millennial karena staf kayak itu uda dimiliki sama Pak Jokowi. Terus, Pak Masduki juga bilang bahwa secara Kiai Ma’ruf adalah generasi kolonial, maka stafsusnya dari generasi kolonial juga. His words, not ours.
Tell me a little bit more about these people.
Well, selain berasal dari generasi kolonial, para stafsusnya Kiai Ma’ruf ini juga mayoritas berlatarbelakang ormas Islam dan akademisi kayak PBNU dan MUI. Meski begitu, Pak Masduki bilang bahwa selain organisasi, profesionalitas stafsus-stafsus ini juga ikut dipertimbangkan karena kalo modal stafsus doang ya gaakan dipilih juga. Bener yhaaa.
Wait, so what do they have to do with my ‘meeting hopping’ today?
Jadi para stafsus ini langsung resmi menjabat kemarin, nggak lama abis diumumin. Rencananya, mereka bakal meeting mingguan untuk rapat kordinasi sekaligus bahas isu-isu strategis, and guess on what day? Tuesday.
While we’re still talking about meetings, guess who just had 10 out of 10 for a meeting? |
Sumber gambar: Okezone
Pak Jokowi.
Seriously, literally banget, gengs. Jadi kemarin, di sela-sela kunjungannya ke Korea Selatan, Pak Jokowi ngadain meeting sama sepuluh orang CEO Perusahaan besar di Korsel.
Siapa ajasi. Ada Super Junior ga?
Nggak, lah. Adanya Lotte Corporation, Posco, Hankook Technology Group, SK E&C, CJ Group, LG Chem, GS Global, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Doosan Corporation, dan The Export Import Bank of Korea (KEXIM).
Ok, terus…
Jadi meetingnya ini dilakukan dalam format makan siang aka lunch meeting. Dalam pertemuan itu, Pak Jokowi didampingi juga sama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkomar dan Investasi Luhut Panjaitan, Menlu Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Isi meeting-nya soal apa aja?
Ya intinya jualan aja sih biar para perusahaan itu invest di Indonesia. Dalam keterangannya, Pak Jokowi bilang ke para CEO ini bahwa iklim investasi di Indonesia selama lima tahun ke depan bakal menarik, dan bahwa alur birokrasi yang panjang untuk urus investasi di Indonesia juga uda dipangkas. Pak Jokowi juga menyebut soal “Omnibus Law” yang bakal memangkas 70-an undang-undang secara bersamaan, sehingga aturan yang menghambat investasi bisa dihilangkan.
I am reading…
Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto saat membuka meeting bilang bahwa Korea Selatan merupakan sumber investasi bagi Indonesia. Karenanya, Indonesia pun sangat konsen untuk terus meningkatkan hubungan dengan Korea Selatan agar iklim investasi terjaga dengan baik.
What’s finally being restricted from Jakarta’s road? |
Sumber gambar: Coconuts
Skuter listrik.
Why tho.
Olrite ok. So, about e-scooter…
Does Grab have a say about this?
Who’s singing “I got new rules, I count ’em” with Dua Lipa? |
Sumber gambar: Infobank
Polisi Indonesia.
Karena kemarin, mereka baru aja ngasi sanksi ke tiga orang personilnya yang nggak ngikutin “new rules” baru di kepolisian yang melarang jajarannya pamer gaya hidup mewah. Dalam keterangannya, para polisi ini dikenakan sanksi disipliner karena ketauan pamer kehidupan mewahnya di sosial media pas mereka lagi liburan ke luar negeri. Sebelumnya, Pak Kapolri Idham Azis mengeluarkan telegram ke jajaran internal Polri yang melarang mereka untuk pamer soal kehidupan mewahnya di sosial media. Hal ini nggak lain karena polisi harus jadi contoh gaya hidup sederhana di masyarakat. Kalo ketauan melanggar, para personil Polri ini bisa terancam hukuman disipliner, kurungan, hingga pencopotan.
One, don’t pick up the phone… and pamer-pamer di sosial media.
“Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan,”
Kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan aka Mendikbud Nadiem Makarim dalam pidatonya untuk memperingati Hari Guru kemarin. Mas Nadiem bilang, bahwa ia ingin para guru mulai mengajak anak didiknya berdiskusi, memiliki proyek bakti sosial, dan membantu murid untuk menemukan bakatnya. Mas Nadiem juga berjanji bahwa dirinya bakal berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Talking ’bout education 4.0..