Ku rasakan virus-virus cinta, ku butuh dokter cinta!

706

Start your Monday strong, as strong as your wallet after last week’s pay day. Friendly note: Don’t forget to pay your BPJS.

[divider line_type=”Full Width Line” line_thickness=”2″ divider_color=”extra-color-3″ animate=”yes” custom_height=”1″]

Sumber gambar: CNN Indonesia

Kayak Menkes baru, dr. Terawan.

Jadi minggu lalu, Pak Dokter yang terpilih jadi Menkes baru untuk ngegantiin Bu Nila Moeloek itu bilang bahwa dia bakal menyerahkan gaji pertamanya sebagai menteri untuk BPJS Kesehatan. Pak Dokter bilang, hal ini dilakukan untuk membantu kondisi keuangan program jaminan kesehatan nasional tersebut.

Noble. Tell me more.

Jadi kata Pak Dokter, dirinya juga bakal ngajak para pegawai di Kemenkes untuk ikut patungan sebagai gerakan moral demi mengatasi defisit di BPJS Kesehatan. Meski begitu, Pak Dokter belum tau gaji dia berapa, nah, menurut penelusuran, sesuai undang-undang, gaji menkes adalah Rp. 5 juta, yang setelah tunjangan ini-itu, totalnya jadi Rp 18,64 juta per bulan.

Dan jumlah defisit BPJS-nya adalah…

Sampe akhir tahun ini, diprediksi angka defisitnya mencapai Rp. 32 Trilyun.

Whaaaaaaaat?

Yep, you read it right. Makanya pas uda fix ditunjuk jadi Menkes, dr. Terawan langsung diminta Pak Jokowi untuk bisa membenahi masalah BPJS Kesehatan, di samping hal-hal lain kayak stunting, industri kesehatan dan layanan kesehatan dasar. Khusus soal BPJS, dr. Terawan bilang bahwa dia uda dapet arahan langsung dari Pak Jokowi untuk menyelesaikan soal defisit tersebut.

Terus gimana caranya beresin defisit sebanyak ituuuu?

Well, nggak lama abis dilantik, dr. Terawan kemudian berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan dan ketemu sama dirutnya, Fahmi Idris. Dalam pertemuan itu, keduanya diskusi banyak soal upaya menyelesaikan masalah defisit ini, salah satunya adalah dengan pembentukan tim untuk membahas langkah strategis yang bakal diambil pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Detailnya, Pak Dokter belum mau bicara banyak.

Catch Me Up! on defisit BPJS Kesehatan.

You must have heard it for a while now. Jadi emang sejak tahun 2014 lalu, BPJS Kesehatan yang merupakan program jaminan kesehatan nasional (think of: health insurance, but by the government) ini uda terus-terusan mengalami defisit dengan angka trilyunan. Alasannya, dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari 200 juta orang, jumlah iuran yang dibayarkan peserta terlalu kecil, sedangkan benefit-nya banyak banget (think of: hampir semua jenis penyakit di-cover BPJS, kecuali hal-hal kayak pake behel, operasi plastik buat kecantikan, pengobatan alternatif *Mbak Dukun, terima BPJS ga?* atau penyakit-penyakit yang terjadi karena penggunaan alkohol dan narkoba).

Teruuusss…

Ya udah dengan kombinasi semua alasan di atas, jadinya dana yang ada di BPJS uda gabisa nutup biaya layanan kesehatannya lagi. Belum lagi udah mah iurannya kecil, kepatuhan masyarakat dalam bayar iuran juga dipertanyakan karena banyak yang bayar iuran pas sakit aja (if you do this, we’re looking at you). Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah rencananya bakal menaikkan iuran BPJS Kesehatan mulai tahun depan.

[divider line_type=”Full Width Line” line_thickness=”2″ divider_color=”extra-color-3″ animate=”yes” custom_height=”1″]

When we finally know the answer to Lion Air plane crash…

Sumber gambar: merdeka.com

Minggu lalu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akhirnya ngumumin hasil akhir penyelidikan mereka atas penyebab kecelakaan Pesawat Lion Air JT-610 yang terjadi pada 29 Oktober 2018 lalu. Pesawat ini jatuh di perairan Karawang dalam perjalanannya menuju Tanjung Pinang.

I may need some refresher…

Jadi setahun lalu, pesawat Lion Air yang membawa 189 penumpang jatuh di perairan Karawang, nggak lama setelah take off dari Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng menuju Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang. Pesawat jatuh cuma 13 menit sejak lepas landas dan merupakan kecelakaan pertama yang dialami oleh pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Lima bulan kemudian, kecelakaan juga dialami oleh Ethiopian Air dengan menggunakan jenis pesawat yang sama. Akibat dari dua kecelakaan ini, akhirnya Boeing 737 Max 8 mengalami grounding aka dilarang terbang oleh otoritas keamanan di seluruh dunia.

So, the findings…

Dalam keterangannya, KNKT menjelaskan ada beberapa hal yang jadi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, di antaranya adalah ketidaksesuaian design pesawat dengan reaksi pilot. Dijelaskan KNKT, bahwa pada Boeing 737 Max 8 yang baru nyampe ke Jakarta dua bulan sebelum kecelakaan, terdapat fitur sensor baru yang nggak ada dalam buku panduan dan tidak diketahui para pilot. Sehingga ketika terbang dan sensor tersebut mulai aktif, para pilot tidak mengenali sistem ini. Selain soal sensor, ada seenggaknya delapan alasan lain yang menyebabkan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.

Anything else I need to know?

Terkait hasil investigasi ini, KNKT kemudian mengirimkan rekomendasi pada Boeing untuk me-review kembali akurasi design pesawat. Saat ini, ada sembilan negara termasuk Indonesia yang lagi mengkaji apakah pesawat Boeing 737 Max 8 ini bisa terbang kembali, dan laporan ini akan jadi acuan untuk pengambilan tindakan selanjutnya.

[divider line_type=”Full Width Line” line_thickness=”2″ divider_color=”extra-color-3″ animate=”yes” custom_height=”1″]

For when you’ve been wondering about what happened in Chile…

Sumber gambar: time.com

Chile, sebuah negara yang ada di Amerika Latin lagi dilanda aksi demonstrasi besar-besaran sejak seminggu terakhir. Puncaknya pada Hari Jumat minggu lalu, seenggaknya satu juta orang lebih turun ke jalan-jalan di ibu kota Chile, Santiago. Sejauh ini, uda ada 18 orang tewas, ratusan luka-luka dan ribuan lainnya ditangkap karena aksi demonstrasi ini.

I know where Chile is, thanks.

Olrite. Moving on, penyebab dari demonstrasi ini adalah faktor ekonomi. Jadi sebenernya, gelombang unjuk rasa uda mulai muncul sejak awal bulan ini, ketika pemerintah Chile mengumumkan kenaikan ongkos transportasi umum. Kebijakan ini kemudian diprotes warga karena perkembangan ekonomi Chile yang stagnan, serta kesenjangan sosial yang makin tinggi di negara yang termasuk paling kaya di Amerika Latin itu.

Go on…

Aksi demo kemudian meluas hampir ke seluruh Chile. Aksi ini diwarnai dengan pembakaran ban, penjarahan pertokoan, bentrokan antara demonstran dengan polisi, sampe pengrusakan fasilitas umum.

Welp, how is the government holding up?

Atas kondisi ini, Presiden Chile Sebastian Pinnera kemudian menetapkan status darurat nasional dan jam malam di negaranya. Selain itu, pemerintah Chile juga uda secara resmi membatalkan kenaikan ongkos transportasi umum, dan update paling baru, Pinera juga minta seluruh jajaran menterinya untuk mundur dari jabatannya, demi memenuhi tuntutan para demonstran.

[divider line_type=”Full Width Line” line_thickness=”2″ divider_color=”extra-color-3″ animate=”yes” custom_height=”1″]

Who has an opinion on Jokowi’s new cabinet?

Sumber gambar: merdeka.com

PKS, aka Partai Keadilan Sejahtera.

Partai yang uda fix jadi partai oposisi untuk lima tahun ke depan ini pas minggu kemarin bilang bahwa adanya wakil menteri di tubuh kabinet Jokowi itu nggak sesuai dengan semangat reformasi birokrasi. Selain itu, PKS juga menilai bahwa adanya wakil menteri bakal berpotensi mengganggu keharmonisan karena adanya dua matahari kembar. Karenanya, PKS minta pemerintah biar nggak menyelesaikan masalah dengan memunculkan masalah baru dan nimbang-nimbang lagi manfaat dari posisi wakil menteri tersebut.

Thoughts?

[divider line_type=”Full Width Line” line_thickness=”2″ divider_color=”extra-color-3″ animate=”yes” custom_height=”1″]

“Menpora baru ini kelihatannya perhatian. Semoga beliau lebih baik dari yang sebelumnya.”

Komentar pelari Indonesia Lalu Mohammad Zohri pas pertama kali ketemu sama Menpora baru di Kabinet Indonesia Maju, Zainuddin Amali. Sehari abis dilantik, Pak Amali emang langsung melakukan kunjungan ke GBK, Jakarta untuk ketemu sama para atlet yang lagi persiapan untuk ikutan Sea Games di Filipina bulan depan.

Ini Zohri atau mamamu pas pertama kali dikenalin ke pacar baru kamu sih?

Advertisement