Demo Buruh, Peluncuran Rudal Korut, KPU, Data Bencana 2019, Jokowi

671

It’s two days before you head into the weekend. Hang in there and Catch Up! with us while sipping your coffee. Hop on.


 

Gambar: kompas.com

First stop: Demo buruh. 
Kemarin, puluhan ribu buruh turun ke jalan untuk melakukan aksi di depan gedung DPR RI Senayan, Jakarta. Selain di Jakarta, aksi juga digelar serentak di sepuluh provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Lampung, Gorontalo, Kepulauan Riau dan Sumatra Utara.

I see. Emang mereka nuntut apa? 
Ada tiga hal. Pertama, menolak revisi atas UU Ketenagakerjaan, kedua menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan, dan terakhir nagih janji Pak Jokowi untuk merevisi aturan soal pengupahan. Menurut para buruh, revisi UU Ketenagakerjaan berpotensi untuk lebih menguntungkan pengusaha dibanding para buruh.

For example…
Dalam UU Ketenagakerjaan sekarang, pegawai kontrak ga boleh dikontrak lebih dari dua tahun dan bisa diperpanjang cuma satu tahun aja, sedangkan dalam revisiannya, peraturan ini udah ga ada. Hal ini tentunya bakal ngaruh sama benefits yang para buruh dapetin kayak health insurance, jaminan sosial sampe perlindungan keselamatan pekerja.

And in DPR defense…
Ketua Komisi IX DPR RI yang emang ngurusin soal ketenagakerjaan Kang Dede Yusuf bilang, bahwa saat ini para investor banyak mencari kawasan yang memiliki upah dan biaya produksi yang lebih murah. Karena itu, penting adanya aturan yang bisa mengakomodir kebutuhan industri tapi juga memenuhi hak-hak pekerja.

Business, business, business…
Yep, para pengusaha Indonesia bilang bahwa apapun hasil revisiannya, mereka dukung aja yang penting bisa mendatangkan cuan aka investasi ke Indonesia. Menurut para pengusaha, emang dibutuhkan UU Ketenagakerjaan yang kompetitif biar Indonesia nggak kalah bersaing sama negara lain.

Anything else I need to know?
Yes. Dua hari sebelum menggelar aksi demo, perwakilan serikat buruh Indonesia bertemu sama Pak Jokowi di Istana Bogor. Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan tiga tuntutan para buruh tadi dan Pak Jokowi bilang bahwa usulannya bakal ditampung.

So, the demonstration. 
Well, demonya berjalan teratur dan cuma berlangsung selama tiga jam aja. Menurut massa, demo emang berlangsung singkat untuk menjaga suasana kondusif karena waktu udah sore, biar nggak kena macet. Selain itu, para buruh juga gajadi lanjut demo ke istana. Baiklah.


Who can’t make up their mind about the “missile” situation?

Gambar: tempo.co

Korea Utara. 
Jadi kemarin, Korea Utara baru aja meluncurkan rudal dari pantai timurnya ke arah perairan Jepang. Hal ini terjadi cuma sehari setelah Korea Utara ngumumin untuk memulai kembali perundingan soal mengakhiri program nuklirnya sama Amerika Serikat.

More explanation would be helpful. 
You got it. Menurut Korea Selatan, tembakan rudal ini kayaknya diluncurkan dari kapal selam, salah satu teknologi rudal balistik baru yang emang lagi dikembangkan sama Korut. Another unhappy country is Japan, yang menyebut bahwa ada dua rudal yang ditembakkan Korut, dan salah satunya mendarat di wilayah perairannya. So they’re like so bete.

Can imagine. 
Gitu deh. Kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Korut uda melakukan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dengan meluncurkan rudal ini.

Anyone else have a say? 
Yes, the US. Menyusul kejadian ini, pemerintah Amerika Serikat menyerukan Korut biar bisa menahan diri dari provokasi dan memastikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.


Who’s playing “Mirasantika” by Bang Haji Rhoma Irama on repeat?

Gambar: Kantor Berita Pemilu

Para calon kepala daerah yang pengen maju di Pilkada tahun depan.

I like to listen to Bang Oma too, but what  does it have to do with Pilkada?

Advertisement

Karena Komisi Pemilihan Umum aka KPU lagi mikir-mikir untuk bikin peraturan yang bakal melarang orang yang punya catatan melanggar kesusilaan untuk nyalon jadi kepala daerah. Adapun kesusilaan yang dimaksud adalah judi, mabuk, make dan ngedarin narkoba serta berzina. So might as well put the song on our “Pilkada playlist”, rite?

Ha-ha-ha now I got it. 
Cool. Jadi sebenernya, peraturan soal kesusilaan ini emang udah ada dalam peraturan KPU sebelumnya, namun emang peraturannya nggak menjelaskan lebih detail lagi soal kegiatan apa aja yang dianggap melanggar kesusilaan. Karenanya, KPU lagi mikir-mikir untuk ditegaskan jadi lima hal tadi, biar nggak multitafsir. Gitu.

Who’s saying “we object!”
Ya para parpol peserta pemilu, lah. Misalnya Partai Nasdem yang minta pasal soal kesusilaan itu diapus aja semuanya, jangan malah dirinci. Penolakan juga datang dari Kemenko Polhukam dan PKS yang menilai aturan ini bisa jadi pasal karet. Partai lain yang menolak adalah PBB (Not that UNGA PBB, it’s Partai Bulan Bintang PBB) yang bilang bahwa pasal ini nggak jelas, takutnya nanti orang foto lagi megang gelas disangka pemabuk, terus ketemuan berdua sama lawan jenis disangkanya berzina. Rumit yha.

Catch Me Up! on Pilkada 2020.
Tahun depan, Indonesia bakal menggelar Pemilihan Kepala Daerah aka Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah. Dari total itu, sembilan di antaranya adalah pemilihan gubernur, yang mencakup Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah, sedangkan sisanya adalah untuk wali kota dan bupati di 224 kabupaten dan 37 kota.

So, you ready to take another round of vo……ting?


Who’s just made a recap about disasters in Indonesia?

Gambar: blog.act.id

BNPB, aka Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 

Kemarin, BNPB merilis hasil rekapan meraka atas data bencana yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2019, dari Januari sampe September. Data tersebut menunjukkan bahwa meskipun jumlah bencana di Indonesia meningkat di tahun ini, tapi angka korbannya menurun. Tahun lalu, jumlah bencana di Indonesia pada periode Januari-September adalah 2.561 peristiwa, sedangkan tahun ini angkanya mencapai 2.829 peristiwa. Adapun untuk jumlah korban meninggal dan hilang, tahun lalu korbannya mencapai 4.601 jiwa, sedangkan tahun ini adalah 464 jiwa.
Data BNPB juga menunjukkan bahwa bencana yang paling banyak terjadi adalah tanah longsor, banjir dan gempa bumi dan daerah yang paling banyak kena bencana adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh dan Sulawesi Selatan.


“Tidak semua kalangan elite bisa terima punya presiden seperti saya. Saya itu kan bukan siapa-siapa.”

Kata Pak Jokowi dalam foto yang di-upload sama Menteri ESDM, Pak Ignasius Jonan di akun Instagramnya kemarin. Dalam captionnya, Pak Jonan juga bilang bahwa kerendahan hati adalah esensi dari leading by example, dan semoga Pak Jokowi tetap rendah hati namun tegar dalam memimpin Indonesia.

Big amen to that, Pak Jonan.

Advertisement