Your brief on yesterday’s event is here

655

It’s halfway through the week and we’ll Catch You Up! with A to Z on student protests from last night. Read up. 

Yes, you see it everywhere yesterday. Di medsos, di tivi, bahkan di jalan kalo kebetulan kantormu ada di deket DPRD atau DPR RI. Hari Selasa kemarin adalah puncak aksi mahasiswa yang turun ke jalan untuk memprotes rencana pengesahan berbagai RUU yang kontroversial oleh DPR dan pemerintah.

I know why, now I want to know where.

Well, if you haven’t caught up, you can find the “why” hereSedangkan untuk “where”-nya, just scroll through:
(Peringatan: informasi yang bakal kamu baca berikut ini mengandung unsur kekerasan polisi aka police brutality. Kalo kamu belum siap untuk baca berita kayak gini pagi-pagi, you can just always catch up with us later, we’ll always here in your inbox).
  • Jakarta. Di ibu kota, aksi mahasiswa berpusat di depan gedung DPR RI Senayan, dengan peserta demo mencapai belasan ribu orang. Para peserta demo juga nggak cuma datang dari Jabodetabek tapi juga dari Karawang, Purwakarta, Serang, sampai Yogyakarta. Dalam aksinya ini, para mahasiswa mengalami bentrokan dengan polisi yang berupaya membubarkan massa dengan menyemprotkan gas air mata. Hingga tengah malam tadi, jumlah mahasiswa yang dilarikan ke IGD RSPP Jaksel mencapai 90 orang, yang rata-rata mengalami masalah pernapasan karena gas air mata. Selain bentrokan, terjadi juga pengrusakan pos polisi dan Halte TransJakarta, serta pembakaran Gerbang Tol Pejompongan. Akibatnya, tol dalam kota ditutup hingga menyebabkan kemacetan panjang.
  • Semarang. di Semarang, aksi demonstrasi digelar di depan gedung DPRD Jawa Tengah dan berakhir dengan pintu gerbang DPRD yang roboh.
  • Solo. Di Solo, ribuan mahasiswa juga demo di depan gedung DPRD Kota Solo dengan melakukan long march dari depan stadion Manahan. Nyampe di gedung DPRD Solo, para mahasiswa ini uda ditunggu oleh sejumlah anggota Brimob yang menembakkan gas air mata. Akibatnya, para mahasiswa ini ada yang pingsan dan balik melepari batu ke pihak kepolisian.
  • Bali. Di Bali, ratusan mahasiswa menggelar aksi damai dengan hashtag #Balitidakdiam dan dengan pakaian serba hitam.
  • Palembang. Di Palembang, para mahasiswa dari aliansi BEM se-Sumsel juga menggelar aksi protes di depan gedung DPRD Sumatra Selatan yang kebetulan lagi ngelantik anggota DPRD terpilih. Aksi berlangsung ricuh karena perwakilan mahasiswa ditolak ketemu anggota DPRD, dan akhirnya, 28 orang mahasiswa dilarikan ke rumah sakit
  • Surabaya. Di kota ini, aksi massa digelar oleh mahasiswa di depan Gedung Negara Grahadi dengan tuntutan penolakan atas RUU KPK dan RUU KUHP. Interestingly enough, saat kampus-kampus lain banyak yang tiarap dan nggak mau institusinya dikaitkan dengan aksi demo, beberapa kampus di Surabaya kayak Universitas Airlangga, UIN Sunan Ampel dan Universitas Dr. Sutomo justru mengizinkan para mahasiswanya untuk demo, yang penting nggak anarkis. Menurut data polisi, selain di Surabaya, aksi mahasiswa di Jawa Timur juga digelar di 12 kota lainnya.
  • Makassar. Di Makassar, Sulawasi Selatan, aksi mahasiswa berakhir ricuh. Ribuan mahasiswa yang demo di depan kantor DPRD Sumsel juga melakukan aksi bakar ban dan berakhir dengan penangkapan empat orang mahasiswa oleh polisi. Selain itu, beredar juga video yang merekam aksi pengejaran polisi atas seorang mahasiswa yang berlindung di masjid. Gara-gara video ini, Polda Sulsel kemudian meminta maaf.
  • Malang. Di Malang, aksi mahasiswa awalnya berjalan kondusif karena beberapa perwakilan mahasiswa dikasih masuk ke kantor DPRD Malang buat mediasi. Namun kemudian, massa minta semuanya dikasih masuk hingga menyebabkan kericuhan dan tiga orang, satu orang wartawan dan dua orang polisi luka-luka.
  • Bandung. Di ibu kota Jawa Barat ini, aksi mahasiswa berpusat di gedung DPRD Jabar dan Gedung Sate dan berakhir ricuh. Ada total 105 mahasiswa dan dua orang siswa SMK yang mendapatkan perawatan karena mengalami luka-luka, sesak nafas, dan kelelahan setelah terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Selain itu, terjadi juga pembubaran paksa dan penangkapan atas belasan orang mahasiswa oleh pihak kepolisian.
  • Medan. Ribuan mahasiswa yang mendatangi kantor DPRD Sumatra Utara ini juga punya tuntutan yang sama dengan daerah lain di Indonesia, yaitu menolak RUU KUHP dan UU KPK. Untuk mengantisipasi aksi para mahasiswa ini, polisi udah menyiagakan water canon dan masang kawat berduri. Menjelang sore, aksi yang dijaga ketat ini berakhir ricuh, dengan diwarnai aksi bakar ban, bakar mobil polisi, pelemparan batu, jebolnya pagar gedung DPRD hingga dugaan pengeroyokan atas mahasiswa oleh polisi. Terkait pengeroyokan ini, Polda Sumut lagi melakukan penyelidikan lebih jauh karena tindakan tersebut nggak sesuai SOP.

Olrite, I got it. Final question: where was Pak Jokowi yesterday

Well, kemarin Pak Jokowi masih ngantor di istana. Paginya beliau meeting sama Pak Menko Perekonomian Darmin Nasution dan abis itu, beliau menerima perwakilan dari sembilan orang petani yang demo soal reformasi agraria. Abis itu katanya ga ada tamu lagi yang merapat ke Istana Negara dan jam 19.20, WIB, Pak Jokowi pulang kantor. Pretty casual. 

Meanwhile in KPK Headquarter…

Sumber gambar: kumparan

KPK baru aja menangkap tangan aka OTT aka caught red handed seluruh jajaran Direksi Perum Perindo atas dugaan suap impor ikan. Yes, you read it right. All. Of .Them.

Whoa. Sounds like a party.

Tru dat. Here’s some brief: Perum Perindostands for Perusahaan Umum Perikanan Indonesia adalah perusahaan punya negara aka BUMN yang bergerak di bidang jual beli ikan. Nah, Perum Perindo ini dipimpin sama tiga orang direksi, yang pas Hari Senin kemarin, tiga-tiganya lagi meeting sama pihak swasta, yaitu PT Navy Arsa Sejahtera (PT NAS) di Bogor. Total yang ikutan meeting ini ada sembilan orang.

I am reading…

Terus ya meeting-nya sambil ada transaksi duit juga sebesar US$ 30 ribu atau lebih dari Rp 400 juta yang distor sama pihak PT NAS ke pihak Perum Perindo. Duit ini diduga sebagai dana pelicin biar Perum Perindo ngasih jatah kuota impor ikan jenis frozen pacific mackerel ke PT NAS. The exchange for the money? PT NAS dijanjiin bisa ngimpor ikan ke Indonesia sebanyak 500 ton di bulan Oktober nanti. Tapi yha keburu ketauan KPK.

I see. What’s the latest update?
Tadi malam, KPK uda menetapkan dua orang sebagai tersangka suap kuota impor ikan, yaitu Dirut Perum Perindo Risyanto Suanda, dan dari pihak swasta yang ngasih suap, Direktur PT NAS Mujib Mustofa.

Olrite, does Kementerian BUMN have a say on this?

Sebagai kementerian yang merupakan bos dari bos-bos BUMN yang jumlahnya ratusan itu, pihak Kementerian BUMN bilang kalo mereka menghormati proses hukum yang berlaku dan siap kerjasama sama KPK dalam menangani kasus ini. Template.

I know it’s random but we can’t talk about fish without mentioning Bu Susi, can we?

Well, you’re right. Kata Bu Susi, dia mengapresiasi OTT KPK terhadap Direksi Perum Perindo karena menurutnya, Indonesia emang nggak perlu impor ikan karena produksi ikan kita banyak. Dengan ngimpor ikan, hal ini justru menjatuhkan harga ikan hasil tangkapan nelayan kita.

Welp, the fish is fishyy

Who’s playing “Welcome to New York” by Taylor Swift on repeat?

Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sejak Hari Sabtu minggu lalu, Pak JK lagi di New York, Amerika Serikat untuk menghadiri Rapat Umum PBB aka UNGA yang ke-74. Pak JK dateng ke New York sama istrinya, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, dan bakal stay di the Big Apple sampe tanggal 28 September mendatang.

I am jealous. Emang rencananya Pak JK mau ngapain aja di NYC?

Kerja donk. Selain memimpin delegasi Indonesia di UNGA, Pak JK juga bakal menggelar banyak meeting bilateral sama pemimpin dari negara lain. Nah, Hari Senin kemarin, Pak JK juga ngasih pidato terkait komitmen Indonesia dalam menjaga kelestarian laut dan isu perubahan iklim.

Tell me more.

Dalam pidatonya, Pak JK juga menyerukan negara-negara di dunia untuk mengambil sikap yang lebih tegas dalam isu perubahan iklim. Menurut beliau, cuaca ekstrim yang disebabkan oleh perubahan iklim jadi bikin banyak negara makin rentan terhadap bencana. Salah satu contohnya adalah Indonesia, yang saat ini tengah menghadapi kebakaran lahan di Sumatra dan Kalimantan.

What to do when you feel unappreciated for all the jobs you’ve done?

Sumber gambar: CNN

Say it out loudkayak Donald Trump.

Di sela-sela meeting UNGA Hari Senin kemarin, Presiden AS Donald Trump bilang kalo harusnya dia dapet penghargaan nobel untuk banyak hal yang udah dia lakukan buat dunia.

Trump kemudian bilang bahwa komite yang ngasih penghargaan nobel nggak adil, karena kalo adil, harusnya dia udah dapet penghargaan itu. Lebih jauh, Trump juga ngebandingin dirinya sama Presiden AS sebelumnya, Barack Obama yang langsung dapet nobel pas baru awal-awal jadi presiden, padahal menurutnya, Obama aja nggak tau kenapa dia bisa dapet nobel.

Wow, mau banget apa mau aja, mister?

“How dare you!”

Bukan, ini bukan kata-kata di sinetron yang sering kamu tonton pas lagi males-malesan di hari libur sambil nungguin abang go-food nganterin pesanan makananmu, tapi ini adalah real life situation pas lagi meeting UNGA di Hari Senin kemarin. Adalah Greta Thunberg, aktivis lingkungan berusia 16 tahun asal Swedia yang ngasih speech soal pemanasan global di depan para pemimpin dunia yang hadir di sesi UNGA soal perubahan iklim. Dalam speech-nya, Greta meluapkan amarahnya dan bilang bahwa para pemimpin dunia uda gagal menghadapi tantangan perubahan iklim dan bikin generasi kita, dan generasi masa depan jadi pihak yang harus menanggung akibatnya.

Greta kemudian menutup speech-nya with a chilling massage: we will never forgive you.

Advertisement


Get inspired, watch Greta’s full remarks here.

[vc_video link=”https://www.youtube.com/watch?v=KAJsdgTPJpU” align=”center”]

Advertisement