It’s Data-Viz Friday! Have You Meet These People?

704

It’s Data-viz Friday! Kenalan yuk sama komposisi baru DPR RI buat lima tahun ke depan. Be (not so) surprised.

Minggu lalu, Komisi Pemilihan Umum aka KPU resmi menetapkan 575 calon anggota DPR RI yang fix kepilih dan bakal mulai ngantor di Senayan untuk lima tahun ke depan. We know you heard this a zillion times before, but, get. To. Know. Your. Representative.

Why should I?

Because, hape yang kamu lagi pake sekarang, aturan soal gimana mereka masuk ke Indonesia sampe website apa aja yang bisa kamu buka dan nggak, itu diatur sama DPR. That BPJS yang kamu suka pake berobat juga DPR yang nego-negoan sama pemerintah soal berapa biaya yang harus kamu bayarkan untuk iuran perbulannya. Begitu juga aturan soal bayar pajak, pendidikan sampe naik haji, itu mereka semua yang bikin, barengan sama pemerintah. They’re basically all over you, so might as well get to know them, rite?

Who’s finally withdrew the controversial bill?

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam.

Hari Rabu kemarin, Lam akhirnya bilang bahwa pihaknya bakal mencabut RUU Ekstradisi, yang bikin Hong Kong terus-terusan dilanda aksi demonstrasi selama 13 minggu. Dalam keterangannya, Lam bilang kalo keputusan ini adalah keputusannya sendiri, walaupun emang uda dapet approval dari pemerintah China.

I am not really following. Elaborate, please?

Jadi gini, bulan Februari kemarin, pemerintah Hong Kong memperkenalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi yang isinya bakal membuat Hong Kong punya perjanjian ekstradisi sama China. Dengan adanya perjanjian ini, maka pemerintah China akan bisa minta orang-orang yang dianggap kriminal yang kabur ke Hong Kong untuk dibalikin ke China dan sebaliknya.

And the problem is…

Masalahnya, dengan sistem pemerintahan China yang komunis dan pemerintahan Hong Kong yang demokratis, dikhawatirkan perjanjian ini bakal digunakan oleh China untuk nangkep-nangkepin aktivis prodemokrasi asal negaranya yang tinggal di Hong Kong. Selain itu, RUU ini juga dinilai bakal makin memperkuat kontrol China atas Hong Kong, yang merupakan wilayah otonomi khusus dan punya sistem pemerintahan yang beda sama wilayah lain di China.

Got it.

Nah, sebagai bentuk penolakan atas RUU ini, jutaan warga Hong Kong kemudian turun ke jalan untuk minta RUU Ekstradisi ini dibatalkan sepenuhnya. Demonstrasi ini berlangsung sampe tiga bulan, dengan tuntutan yang awalnya cuma untuk membatalkan RUU Ekstradisi aja jadi bertambah dengan beberapa tuntutan lain.

Jadi demonstrasi di Hong Kong ga bakal langsung udahan nih?

Belum jelas juga, tapi yang pasti, walaupun RUU ini udah dibatalkan, namun  para demonstran masih punya beberapa tuntutan, yaitu: penyelidikan independen terhadap dugaan kebrutalan polisi terhadap para demonstran, pembebasan tanpa syarat demonstran yang ditahan polisi, dan pemilu yang demokratis (selama ini pemilu Hong Kong sangat dikontrol sama pemerintah China). Para demonstran ini bilang, aksi demonya ga akan kendor sampe semua tuntutan itu tadi dipenuhi.

What to say when you had “too much chicken”?

Save us, pleaseee?

Kemarin, sekitar 100 orang peternak ayam yang datang dari berbagai daerah menggelar demo di depan kantor Menko Perekonomian, Jakarta. Isi tuntutannya, mereka minta pemerintah untuk turun tangan dalam menjaga stabilitas harga ayam hidup demi menyelamatkan para peternak lokal yang uda di ambang kebangkrutan. Hiks. 

What seems to be the issue?

Beberapa waktu belakangan ini, harga ayam hidup di pasaran terjun bebas, dan saat ini ada di angka 8,000 per kilogram, yang merupakan harga paling rendah sejak awal tahun 2019. Para peternak ini bilang bahwa kalo diitung secara nasional, para peternak ini menderita kerugian mencapai dua triliun gara-gara ongkos produksinya aja bisa sampe 18 ribu per kilogram.

Why tho?

Kemungkinannya sih karena supply ayam hidup di pasaran yang emang kebanyakan. Karena itu, para peternak ini minta pemerintah untuk turun tangan melakukan perbaikan harga sekaligus ngasih mereka perlindungan usaha secara konkrit.

Been a while, have you heard any update from our new capital?

U talking about Kutai Kertanegara or Penajam Paser Utara?

The later.

Olrite. What about it?

Kemarin, petugas setempat ngelaporin bahwa telah ditemukan senggaknya enam titik api yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan di Penajam Paser Utara. Petugas mencatat bahwa sejauh ini telah terjadi 23 kasus kebakaran lahan di PPU dengan luasan yang terdampak mencapai 65 hektare.

Does it has anything to do with their new status?

Nggak sih, kalo kata Bupati PPU. Beliau bilang, pembakaran lahan yang terjadi bukan karena buat dijual lagi untuk lahan pembangunan ibu kota baru, tapi emang hal itu biasa dilakukan di musim kemarau. Menurutnya, pembakaran hutan ini biasa dilakukan sama petani di PPU buat ngeratain lahan.

Catch Me Up! on Penajam Paser Utara.

Kabupaten ini jadi salah satu kabupaten yang diumumkan Pak Jokowi sebagai ibu kota baru Indonesia yang rencananya bakal pindah dari Jakarta di tahun 2024. Nah, salah satu kecamatan yang terbakar adalah Kecapatan Sepaku, yang disebut-sebut bakal masuk ke lahan pembangunan Ibu Kota Baru (IKN).

Advertisement